Proses Streching peregangan Gergaji Tangan

Bila q lebih besar dari 0,2 maka pergeseran pada sumbu netral harus diperhitungkan dan jari-jari bengkokan minimun dinyatakan sebagai: R min 1 – q ² = untuk q 0,2 Dieter,1986 h 2q – q ² Keuletan serat-serat luar pada bengkokan merupakan fungsi dari keadaan tegangan yang bekerja pada permukaan . terjadi kondisi tegangan dwi sumbu akan menurunkan keuletan logam . perbandingan Q ² Q ¹ , tegangan melintang terhadap tegangan melingkar akan bertambah besar dengan bertambahnya perbandingan lebar terhadap tebal, b h . Menunjukkan bahwa untuk nilai b h yang rendah ke dua sumbu juga rendah , karena keadaan tegangan praktis bersifat tarik murni, tetapi sejalan dengan bertambahnya lebar relatif terhadap tebal perbandingan Q ² Q ¹ meningkat hingga pada b h = k e dua sumbu mencapai nilai jenuh , sebesar ½ regangan yang mengakibatkan patah pada bengkokan bergantung terbalik dengan perbandingan antara lebar-lebar. Pada pembengkokan dengan perbandingan lebar-tebal yang tinggi retak terjadi di dekat pertengahan lembaran, x Karakteristik Proses Streching Proses streching mempunyai karakteristik sendiri dimana ciri yang paling menonjol pada proses ini bentuk komponen pelat yang di proses relatif besar. Bentuk kelengkungan yang di kerjakan umumnya berbentuk cembung besar. x Peralatan yang digunakan pada proses streching Alat-alat yang digunakan pada proses streching ini meliputi dies sebagai landasan pembentukan yang diinginkan terbuat dari bahan plastik campuran. Dies atau cetakan pada proses ini mempuyai bentuk yang diatur sesuai dengan bentuk kelengkungan yang diinginkan. Klem penahan dan klem penarik. Klem penahan ini selalu pada tempatnya tidak bergerak klem penarik dihubungkan dengan conector penarik sejajar dengan bentuk lengkungan yang diinginkan. Gambar. 9.64. Proses peregangan Dieter,1986 Pelat dijepit pada ujung-ujungnya, dies bergerak sejalan dengan blok pembentuk. Penekan yang digunakan adalah penekanan secara hidrolik sehingga proses pengontrolan gerakkan blok ini dapat dengan mudah dikontrol. Gerakkan blok ini bergerak secara bertahap. Biasanya apabila bentuk countur ini mempunyai profil yang tak tentu maka dapat dibantu dengan proses pembentukan dengan palu secara manual. Gambar. 9.65 Efek peregangan Kapasitas pembentukan dengan streching ini mempunyai keunggul-an terhadap bidang pelat yang di-kerjakan relatif lebih besar dari proses pembentukan lainya. Beberapa kelemahan sering terjadii pada proses ini diantaranya adalah terjadi penyempitan akibat tarik-an lihat gambar 9.65.

9.10. Proses Blanking ¾ Difinisi

Proses penekanan atau blanking ini didasarkan pada proses pengguntingan. Pengguntingan kontur tertutup, dimana logam didalam kontur adalah bagian yang diinginkan, dinamakan penebukan. Jika logam didalam kontur dibuang, maka pekerjaan yang dilakukan dinamakan pelubangan dan penusukan. Pembuatan lekukan ke pinggiran lembaran dinamakan penakikan notching. Pemisahan parting adalah pemotongan secara simultan setidak-tidaknya pada 2 jalur. Pembelahan adalah pengguntingan tanpa ada bagian logam yang dihilangkan. Pemangkasan triming adalah pekerjaan sekundeir untuk menepatkan ukuran produk proses sebelumnya, biasanya akibat kelebihan potongan logam. Penghilangan sirip tempa merupakan suatu proses pemangkasan. Apabila pinggiran potongan dipangkas atau ditajamkan dengan menghilangkan bagian-bagian tipis, maka pekerjaan ini dinamakan penyerutan shaving. Gambar. 9.66. Proses Blanking untuk Penembukan Pelat www.advantagefabricated metals.com Penembukan halus adalah proses dimana dibuat benda-benda kecil seperti roda gigi, kam dan lever yang halus dan persegi. Untuk dapat menghasilkan produk seperti ini lembaran logam dijepit untuk mencegah distorsi dan logam digunting dengan celah sebesar 1 dengan kecepatan rendah. Biasanya operasi ini dilakukan pada mesin pres langkah-tiga sehingga pergerakan pons, cincin penekan dan cetakan dapat dikendalikan secara terpisah. ¾ Proses Blanking Blanking atau penembukan pada prinsipnya adalah proses penguntingan pelat dengan gaya geser antara punch dan dies. Pelat diletakkan diantara punch dan dies. Posisi dies di bawah dan tetap sementara punch terletak pada bagian atas dan bergerak ke bawah pemotong bagian pelat sesuai dengan bentuk punch yang ada. Pelat yang diletakan di atas dies ini dijepit dengan stopper. Stopper ini berfungsi menekan pelat agar pada saat penekanan dengan punch ini tidak terjadi pergeseran yang menyebabkan bahan pelat menjadi keriput. Dies dan punch merupakan komponen utama pada proses blanking ini. Bentuk dan dies disesuaikan dengan bentuk-bentuk komponen dari bahan pelat yang diinginkan. Antara dies dan punch mempunyai kelonggaran clearence. Kelonggoran ini disesuaikan dengan tebal bahan dan jenis dari bahan pelat yang akan di blanking. Proses blanking dapat dilakukan sekaligus dengan menggunakan beberapa dies dan punch sekali jalan contoh proses blanking ini dapat dilihat pada gambar. Pada gambar terlihat proses blanking dalam pembuatan ring pelat untuk baut dan mur. Gambar 9.67. Proses Blanking pelat menjadi Bentuk bulat dan persegi tak tentu www.advantagefabricated metals.com Gambar 9.68. Peletakan benda kerja pada Proses Blanking www.suwaprecision.com Pembuatan ring pelat ini dilakukan dengan proses penekanan secara terus menerus, dimana bahan pelat yang menjadi bahan baku ring ini di potong arah memanjang. Pelat digerakkan secara lurus sambil mengikuti langkah turunnya punch menekan dan melobangi pelat. Punch terdiri dari dua yakni punch lobang dan punch cincin. Kedua punch ini berbentuk lingkaran pejal. Dies yang berada di bawah juga terdiri dari dua lobang sesuai dengan punch yang ada. Punch kecil dan besar bergerak secara bersamaan menekan pelat. Posisi punh kecil berada didepan punch yang besar. Pelat bergerak kesamping sesuai dengan pergesaran dari diameter ring yang akan dihasilkan. Pada gambar terlihat punch kecil pertama melobangi pelat terlebih dahulu selanjutnya pelat bergeser sejauh ukuran lingkaran luar. Langkah kedua punch besar melobangi pelat sehingga palt yang dihasilkan sudah membentuk ring. Proses ini digabung sekaligus. Antara punch kecil dan besar bergerak secara bersamaan tetapi pada saat terjadi pemotongan di punch besar bahan pelat sudah terlebih dahulu di lobangi oleh punch yang kecil. Selanjutnya pelat bergerak kesamping secara terus menerus mengikuti pergerakan naik turunnya punch. Proses ini berlanjut sampai bahan lembaran pelat ini menyentuh unjung punch dan penahan pelat yang ada pada mesin blaking ini. Gambar 9.69. Proses Blanking untuk pembuatan Ring Pelat ¾ Karakteristik Proses blanking ini mempunyai karakteristik pembentukan terutama terhadap hasilnya. Bentuk yang dihasilkan dari proses ini relatif mempunyai dimensi yang sama dengan tingkat ketelitian yang baik. Untuk proses pembuatan komponen dalam jumlah besar sangat baik dilakukan dengan proses blanking. Bentuk komponen yang dihasilkan dari bahan pelat ini berbentuk rata. Tanpa adanya bagian pelat yang mengalami proses penarikan maupun pengkerutan pada bagian pelat. Proses ini dapat di atur kecepatan proses produksinya dengan menambah dies dan punch yang bergerak secara bersamaan. Pergerakan punch ini diatur dan ditambah tekanan sesuai dengan jumlah punch untuk proses produksi.