8.11. Keselamatan kerja dalam pemotongan
Api sering terjadi pada kerja pemotongan disebabkan oleh tindakan pencegahan yang tidak dilakukan. Juga sering seorang pekerja lupa
bahwa nyala api spark dan terak yang jatuh dan melewati celah penglihatan kaca mata pekerja. Tanggung jawab pekerja untuk
supervisi atau kinerja pemotongan seharusnya mengobservasi hal-hal berikut:
Jangan menggunakan pembakar dimana nyala api akan menimbulkan bahaya seperti dekat kamar yang berisi material
yang mudah terbakar, khususnya kamar mandi dipping room dan penyemprotan spraying room.
Jika pemotongan dilakukan di atas lantai kayu, maka bersihkan lantai sebelum dimulai pemotongan. Sediakan sebuah bucket
ember dan pan panci yang berisi air atau garam untuk menampung tetesan terak dripping slag.
Letakkan sebuah tabung pemadam api dekat dengan tempat kerja pemotongan.
Apabila memungkinkan lakukan pemotongan di tempat terbuka yang cukup luas, sehingga nyala api dan terak tidak menjadi
mengendap dalam bagian yang retak crevice dan celah crack. Jika pemotongan dilakukan dekat material yang mudah terbakar,
dan material ini tidak dapat dipindahkan, maka pilihlah api yang cocok dengan layar partisi yang digunakan.
Pada tempat ada kotoran atau gas, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan ekstra untuk menghindari ledakan explosion yang
berasal dari nyala api listrik atau api terbuka selama pemotongan atau pekerjaan mengelas.
8.12. Rangkuman
Pre cutting atau pemotongan awal dilakukan untuk pemotongan pelat menurut bagian gambar dan ukurannya.Proses pemotongan pelat-
pelat ini dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik pemotongan sesuai kebutuhan masing-masing teknik pemotongan sesuai
kebutuhan masing-masing. Peralatan potong yang digunakan untuk pemotongan pelat mempunyai jangkauan atau kemampuan
pemotongan tersendiri. Teknik-teknik pemotongan pelat ini dapat dilakukan dengan berbagai
macam teknik pemotongan pelat dengan peralatan tangan, mesin- mesin potong manual, mesin gunting putar, pemotongan dengan batu
gerinda dan pemotongan degan gas. Kemampuan potong suatu mesin potong dikelopokkan menjadi tiga
kelompok utama yakni; pemotongan lurus, melingkar, dan bentuk profil.
Sistem pemotongan yang digunakan dikelompokkan menjadi beberapa sistem pemotongan diantaranya: sistem geser gunting,
sistem reaksi kimia pemotongan dengan gas, sistem sayatan dengan gergaji, pahat, sistem goresan dengan batu gerinda dan sebagainya.
Ditinjau dari segi temperaturnya proses pemotongan pelat dikelompokkan menjadi dua bagian yakni pemotongan dingin pada
temperatur ruang seperti pada sistem geser yang digunakan untuk pemotongan pelat tipis, dan pemotongan panas seperti pemotongan
dengan gas oksigen yakni untuk pemotongan pelat-pelat tebal. Alternatif pemilihan metode pemotongan yang tepat harus
disesuaikan berdasarkan faktor-fator berikut: Jenis bahan, bentuk profil bahan yang akan dipotong seperti lembaran, bulat, segiempat
dll, tebal bahan, bentuk pemotongan lurus atau melingkar, jumlah yang akan dipotong, alat potong yang tersedia, toleransi hasil
pemotongan yang dibutuhkan. Hasil pemotongan yang baik dapat diperoleh dengan mengukur secara tepat sesuai dengan gambar
kerja dan harus dipertimbangkan kehilangan ukuran akibat proses pemotongan tersebut.
8.13. Soal Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan pre cutting?
2. Pemotongan pelat-pelat tipis sangat baik digunakan gunting, apa
alasannya? 3.
Jelaskan yang dimaksud dengan clearence pada pemotongan dengan gunting
4.
Jika jarak antara pisau potong besar, apa yang terjadi pada hasil potong?
5.
Gergaji merupakan salah satu alat potong, Jelaskan jika penggunaan mata gergaji terbalik
6.
Apa yang menyebabkan gergaji pita dapat digunakan untuk proses pemotongan yang mempunyai radius atau kelengkungan
tertentu?
7.
Lukislah skema pemotongan pelat tebal dengan menggunakan proses pemotongan oxy acetylene
8.
Pemotongan dengan gas oksigen sangat menguntungkan jika digunakan untuk pemotongan pelat tebal, Jelaskan alasannya
9.
Jelaskan prinsip kerja mesin potong gulotine machine hydraulic
10.
Jelaskan salah satu teknik pemotongan pelat baja khusus
11.
Untuk pemotongan apakah digunakan mesin gerinda potong? 12. Terangkan keuntungan pemotongan dengan menggunakan
gerinda potong tersebut
BAB. 9
___________________________________________________________
____________________________________________________________ Prinsip dasar pembentukan logam merupakan proses yang dilakukan
dengan cara memberikan perubahan bentuk pada benda kerja. Perubahan bentuk ini dapat dilakukan dengan cara memberikan gaya luar sehingga
terjadi deformasi plastis. Aplikasi pembentukan logam ini dapat dilihat pada beberapa contohnya seperti pengerolan rolling, pembengkokan bending,
tempa forging, ekstrusi extruding, penarikan kawat wire drawing, penarikan dalam deep drawing, dan lain-lain. Dalam proses pembentukan
logam inipun digunakan perkakas tooling yang fungsinya memberikan gaya terhadap benda kerja, serta mengarahkan perubahan bentuknya.
Secara makroskopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran. Perubahan bentuk yang terjadi dapat dibedakan atas deformasi
elastis dan deformasi plastis. Deformasi elastis adalah perubahan bentuk yang terjadi bila ada gaya yang
bekerja, serta akan hilang bila bebannya ditiadakan. Dengan kata lain bila beban ditiadakan, maka benda akan kembali ke bentuk dan ukuran semula.
Sedangkan deformasi plastis adalah perubahan bentuk yang permanen, meskipun bebannya dihilangkan maka kondisi benda akan tetap berbah
bentuknya sesuai dengan bentuk yang dikenakan pada benda tersebut. Kemampuan untuk menghasilkan berbagai bentuk dari lembaran logam
datar dengan laju produksi yang tinggi merupakan kemajuan teknologi pembentukan pelat yang sedang mengalami perkembangan.
Perkembangan ini ditandai dengan digunakannya sistem hidrolik sebagai penggerak untuk proses pembentukan. Penggunaan sistem hidrolik sebagai
PROSES PEM BEN T U K AN