memvariasikan temperatur sepecimen pengujian. Hasil pengujian impact ini memperlihatkan bahwa nilai impact sangat dipengaruhi oleh
temperatur bahan saat pengujian. Semangkin rendah temperatur bahan logam menunjukkan bahwa semangkin tinggi tingkat kegetasan
bahan tersebut dan nilai impactnya menjadi lebih kecil. Penempaan yang sering dilakukan pada industri rumah tangga di
daerah umumnya dilakukan untuk proses pembuatan alat-alat pertanian seperti parang, cangkul, sabit, bajak, kampak dan
sebagainya. Proses penempaan untuk pembuatan alat-alat pertanian ini diikuti dengan proses Quenching atau pendinginan cepat lihat
gambar 9.1. Proses quenching ini bertujuan untuk memberikan kekerasan permukaan benda pada daerah yang didinginkan cepat.
Hal ini diaplikasikan untuk pengerasan permukaan mata parang, mata cangkul, mata sabit, dimana bagian alat-alat yang tajam ini menjadi
lebih keras. Bagian yang tajam akan memberikan permukaan yang keras dan bagian alat yang belakang berbentuk tebal dan tidak
diquenching, sehingga alat-alat pertanian yang dihasilkan memiliki sifat kombinasi keras dan liat sesuai dengan kebutuhan petani.
Gambar 10.1 Grafik Kecepatan Pendinginan Hubungan Suhu dengan waktu Pendinginan
Surdia Kenji,1984 Pada gambar grafik 10.1 di atas memperlihatkan bahwa apabila
benda dipanaskan sampai mencapai temperatur tempa dan dilakukan pendinginan cepat maka struktur mikro bahan logam yang didinginkan
cepat ini membentuk bainit. Bainit ini menyebabkan benda menjadi lebih keras.
Peralatan utama yang diperlukan dalam proses penempaan ini diantaranya:
10.4.1. Dapur pemanas
Dapur pemanas atau dikenal juga dengan istilah dapur tempa berfungsi untuk memanaskan benda kerja sampai temperatur
tertentu sesuai dengan jenis benda kerja yang akan ditempa. Proses pemanasan di dapur tempa ini menggunakan bahan
bakar arang kayu atau batu bara. Proses pembakaran berlangsung di dalam tempat pembakaran dimana bahan
bakar arang atau batu bara dibakar dengan menambah hembusan udara yang dihasilkan dari blower penghembus.
Aliran udara ini diharapkan dapat mempercepat proses pembakaran arang kayu atau batu bara. Aliran udara ini di
salurkan memlalui lobang aliran yang langsung bersentuhan dengan bahan bakar. Dapur pemanas ini dilengkapi dengan
bagian-bagian utama diantaranya tempat pembakar, motor listrik dan blower, air pendingin, cerobong asap.
Dapur pemanas ini terdiri dari tempat pembakaran, bodi, cerobong asap, motor penggerak, blower, dan bak pendingin.
Tempat pembakaran adalah tempat yang digunakan untuk pembakaran bahan bakar dengan dengan menggunakan
Gambar 10.2 Dapur Tempa
hembusan udara dari blower. Proses kerja pada dapur ini biasanya dilakukan dengan memanaskan terlebih dahulu
bahan bakar berupa batu bara atau arang kayu sampai mencapai warna merah membara lihat gambar tungku
pemanas. Setelah terlihat warna merah pada pembakaran batu abar atau arang kayu ini benda kerja dimasukan kedalam
bara api. Benda kerja yang dimasukan kedalam bara api ini setelah beberapa menit akan terlihat memerah. Warna bahan
logam yang mengalami proses pembakaran ini berdasarkan pengalaman mempunyai kisaran temperatur tersendiri
tergantung dari jenis bahan logamnya. Untuk baja dapat diperkirakan temperaturnya menurut warna hasil pembakaran:
Tabel. 10.1 Warna Pembakaran dan Temperatur
No Warna Pembakaran
Perkiraan Temperatur 1
Merah Kebiruan 550 ºC - 850 º C
2 Merah Menyala
850 ºC - 1050 º C 3
Merah Jingga orange 1050 ºC - 1250 º C
4 Orange Kekuningan
1250 ºC - 1450 º C 5
Kuning 1450 ºC - 1725 ºC
6 Kuning Keputihan
1725 ºC - T maxºC www.forging.com
Proses pemanasan benda kerja untuk penempaan ini kisaran warna pembakaran yang mucul adalah warna merah jingga
atau orange. Setelah warna ini muncul pada bagian benda yang akan ditempa selanjutnya benda kerja diangkat dengan
menggunakan smeed tang. Smeed tang ini berguna untuk me- megang benda kerja dalam keadaan panas. Selanjutnya
benda kerja diletakkan pada landasan dan dilakukan proses penempaan dengan membentuk benda kerja sesuai dengan
gambar atau bentuk yang diinginkan. Proses penempaan dilakukan secara berulang-ulang. Artinya proses penempaan
tidak bisa dilakukan sekaligus, sebab pada saat proses
Gambar 10.3 . Dapur Tempa sederhana penempaan berlangsung benda kerja akan mulai mengalami
pendinginan sehingga setelah benda dingin dengan penandaan perobahan warna benda yang menghitam kembali.
Benda kerja dibakar kembali sampai berwarna orange. Selanjutnya dilakukan pembentukan kembali. Begitulah
seterus-nya sampai benda kerja mencapai bentuk yang dinginkan sesuai dengan gambar kerja.
Kesulitan yang sering muncul pada proses pengerjaan tempa ini adalah proses penandaan benda kerja sebelum
dipanaskan. Sebab akibat proses pembakaran benda kerja akan mengalami perobahan warna dan tanda yang diberikan
pada benda kerja tidak terlihat. Di samping itu pembentukan tempa secara manual ini memunyai akurasi pengerjaan yang
rendah. Pengalaman kerja akan dikuti dengan peningkatan akurasi pekerjaan yang lebih baik.
Dapur tempa manual dapat diperlihatkan pada gambar 9.2, dimana tempat pembakaran benda kerja terlihat arang kayu
yang terbakar. Hembusan udara dihasilkan dari blower yang di putar secara manual dengan tangan. Kapasitas dapur tempa
ini relatif kecil.
10.4.2. Landasan anvil
Landasan dikenal juga dengan istilah paron ini merupakan bagian komponen yang sangat penting dalam kerja tempa ini.
Landasan ini dapat dilihat pada gambar-gambar landasan berikut. Landasan ini ada beberapa tipe sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan yang diinginkan. Seperti landasan rata, landasan profil, landasan paron. Landasan ini berguna untuk
peletakan benda kerja pada saat dilakukannya proses pembentukan secara manual.
Gambar 10.5 Landasan Datar dan Landasan Profil Landasan atau paron ini terdiri dari bagian-bagian: dasar
base, kaki foot, badan body, permukaan datar face, meja table, tanduk horn.
`
Landasan datar ini terdiri dari meja besi yang pejal dengan beberapa lobang pada permukaan meja. Lobang ini tembus
sampai ke bawah. Landasan ini dilengkapi dengan batang tirus melengkung yang berguna untuk membentuk dan
penjepit benda kerja pada meja. Landasan profil terdiri dari berbagai macam bentuk profil yang ada di sekitar landasan,
baik berbentuk persegi, bulat, segienam dan segitiga. Landasan profil ini dapat dibolak-balik sesuai dengan
kebutuhan bentuk yang diinginkan dari profil. Gambar 10.4 Landasan Paron