Proses Squeezing Tekanan Gergaji Tangan

Gambar. 9.89. Peralatan Mesin Press www.answers.com ¾ Aplikasi Aplikasi hasil produksi proses squeezing ini dapat dilihat seperti pada gambar 9.92 dimana terlihat body mobil, cupper bagian depan mesin. Proses ini dilakukan dengan menggunakan bahan lembaran pelat tipis baja carbon rendah. Pelat dipotong sesuai dengan bentuk profil yang diinginkan dan diletakkan diatas dies atau cetakan yang sudah terbentuk. Rubber atau karet penekan menekan mengikuti profil yang ada pada sies. Gambar. 9.90. Hasil Produk Jadi Proses Squeezing Kereta Api Cepat Dan Mobil

9.13. Proses Spinning ¾ Definisi

Proses Spinning pada dasarnya merupakan proses pem- bentukan pelat dengan menekan bahan dasar pelat ke dies pembentuk sambil material ditekan denga tool penekan sampai membentuk seperti yang ada pada dies. Suatu metode pembuatan kepala tangki. Kerucut dan bentuk-bentuk lingkaran simetri yang dalam lainya adalah pemutaran. Bahan baku logam diklem keblok pembentuk, kemudian diputar dengan kecepatan yang tinggi. Secara betahap bahan baku ditekankan pada blok baik dengan alat tangan, maupun dengan menggunakan rol berdiameter kecil. Pada pembentukan putar, tebal pelat tak berubah namun diameter mengecil. Proses putar-geser, lihat gambar 9.91 merupakan variasi dari pembentukan putar konvensional. Pada proses ini diameter benda jadi sama dengan diameter bahan baku namun tebal pelat akan berkurang sesuai dengan rumus t =t sin a. Proses ini dikenal sebagai proses pemutaran daya, putar-alir dan putar hidro power spinning, flowturning, hidrospinning. Cara ini digunakan untuk membentuk benda seperti rumah motor roket dan hidung pesawat antariksa yang kerucutnya besar serta mempunyai bentuk simetris. Variasi ketiga dari perputaran adalah putaran-tabung. Disini tebal tabung dikurangi dengan cara paerputaran pada mandril. Perkakas putar ditekankan pada bagian dalam atau luar tabung. Gambar. 9.91.Proses Spinning untuk pembentukan pelat ¾ Proses Proses spinning adalah proses pembentukan dalam dengan menggunakan putaran tinggi. Pelat lembaran terlebih dahulu dipotong melingkar sesuai dengan bentangan lembaran yang diinginkan. Selanjut pelat dijepit ke blok pembentuk dan ditekan secara bertahap mengikuti bentuk landasan yang diinginkan. Hasil proses spin ini selalu membentuk lengkungan yang simetris. Gambar. 9.92. Proses Spinning ¾ Karakteristik Proses pembentukan dengan spinning ini dilakukan penekanan secara bertahan di seluruh permukan pelat yang akan dispin atau diputar. Proses penekanan dengan putar ini tidak boleh dilakukan sekaligus dengan penekanan yang keras. Hasil penekan keras akan memberikan dampak kerusakan pada permukaan pelat. Kemungkinan lain juga dapat menyebabkan pelat menjadi robek atau pecah. Tool yang digunakan pada proses spinning ini mempunyai bentuk-bentuk seperti pada gambar disamping yak- ni:Bulat, pipih, bulat me-lengkung, pipih tajam, bulat kecil lurus. Tang-kai holdernya terbuat dari bahan kayu dengan panjang sekitar 200 mm. Gambar 9.93. Tool spinning Gambar berikut menjelaskan tempat dudukan tool pembentuk dari proses spinning. Tool ditahan pada pin yang terletak pada tool rest machine. Mesin spinning yang digunakan adalah mesin bubut dengan meja yang lebih pendek. Pelat atau material diletak- kan diantara mal pem- bentuk dan dijepit oleh ke- pala lepas. Tool ditekan dengan menggunakan tangan pada saat dilaku- kannya proses pemutaran tool ditekankan ke pelat. Karena proses spinning ini dilakukan pada saat ber- putar makan bentuk-bentuk yang dihasilkan mempunyai bentuk yang simetris. Proses spinning diper- lihatkan pada gambar disamping, Langkah-langkah proses ini ditunjukan melalui beberapa pandangan. Pada pandangan atas terlihat posisi tool menekan pelat yang sedang berputar. Pelat dijepit diantara mal pembentuk dan diapit oleh balok yang ber- hubungan dengan kepala le- pas. Proses pembentukan deng-an spin ini dimulai dari pusat sumbu pelat dan ditekan sambil pelat ditarik keluar. Proses ini dilakukan secara bertaha. Pengulangan ini di- maksukan agar pembentukan merata pada seluruh per- mukaan pelat. Gambar 9.94. Eretan Atas rest Gambar 9.95. Proses Spin Lyman,1968 Pembentukan terjadi akibat adanya penekanan yang dilakukan padapelat dengan tool. Tenaga yang digunakan untuk me- nekan tool ini merupakan tenaga tangan manusia. Karena pekerjaan ini dilakukan secara manual maka skill atau latihan untuk melakukan proses ini sangat diperlukan. Pada gambar terlihat bentuk garis hitam putih yang akan dicapai pada proses spinning ini. Gambar 9.97. Proses finishing Lyman,1968 Pada tahap finishing proses spinning ini dilakukan dengan menggunakan dua tool. Tool bagian dalam dan tool penekan bagian luar. Kepala tool yang digunakan antara bagian luar dan dalam Gambar 9.96. Tool Pembentuk