o Meja
Las Gambar 7.37. Trafo Las dan Kelengkapannya
Gambar 7.38. Meja Las
7.6.3. Perlengkapan Keselamatan Kerja Las
Perlengkapan keselamatan kerja pada pengelasan las busur listrik ini meliputi:
o Pakaian
Kerja o
Sepatu Kerja
o Apron KulitJaket las
o Sarung Tangan Kulit
o HelmKedok
las o
Topi kerja
o Masker
Las o
Respirator Gambar 7.39. Ruang Las
7.6.4. Alat-alat Bantu Pengelasan
Alat-alat bantu untuk proses pengelasan ini terdiri dari: o
Alat-alat ukur seperti : penggores, Penitik, mistar baja, siku- siku dan sebagainya.
o Palu
Terak o
Smit Tang
o Ragum
kerja o
Landasan. o
Sikat baja
Gambar 7.40. Perlengkapan Keselamatan Kerja Las Busur Nyala
7.6.5. Macam-Macam Posisi Las
Tingkat kesulitan dalam pengelasan ini dipengaruhi oleh posisi pengelasan. Secara umum posisi pengelasan ini dibedakan
berdasarkan posisi material, jalur las, elektroda dan juru las. Pada gambar berikut diperlihatkan berbagai macam posisi
pengelasn.
Gambar 7.41. Berbagai Macam Posisi Pengelasan Gianchino,1982
Posisi Datar 1F
Posisi Datar 1G
Posisi Horizontal
2F
Posisi Horizontal
2G Posisi Vertikal
3F
Posisi Vertikal 3G
Posisi Atas Kepla
4F
Posisi Atas Kepala
4G
Bagian atas sambungan sudut dengan simbol F yakni: 1F, 2F,3F, 4F fillet welds dan bagian bawah menggunakan
sambungan dengan kampuh menggunakan simbol G yakni : 1G, 2G, 3G, 4G groove welds
o Sambungan Sudut
Gambar 7 .42. Sambungan sudut
Gambar 7.43. Kampuh V
Gambar 7.44. Latihan mengelas Posisi di 2F Giachino,1982
Gambar 7.45. Beberapa model pengelasan Little,1980
Gambar 7.46.Teknik Ayunan dalam pengelasan di bawah tangan Little,191980
Gambar 7.47. Teknik Mengelas Kampuh Sudut Little,1980
Gambar 7.48. Teknik mengelas Pada Posisi Vertikal Up Argawal,1981
Benda kerja diletakkan pada posisi tegak dan proses pengelasan dilakukan mulai dari bawah sambungan dan secara bertahap bergerak
naik ke atas
Proses pengelasan di atas kepala over head ini mempunyai karakteristik khusus. Sebab kecenderungan cairan logam lasan akan
meleleh ke bawah sewaktu proses pengelasan berlangsung. Cairan logam lasan ini akan mengganggu konsentrasi juru las dalam
melakukan pengelasan. Gambar 7.49. Pengelasan posisi Over head
Argawal,1981
7.6.6. Pemeriksaan Hasil Pengelasan Secara Visual
Kualitas hasil pengelasan dapat diperiksa dengan berbagai macam cara, diantaranya dilakukan pemeriksaan secara
visual. Visual yang dimaksud adalah pemeriksaan dengan hanya melihat secara langsung hasil pengelasan yang
terbentuk. Hasil pemeriksaan secara visual ini dapat diketahui dengan melihat kriteria pengelasan menurut standarnya yakni:
Prosedure Qualification Record PQR. Prosedur ini berisikan tentang :
x Jenis sambungan Joints type
o Bahan dasar Base metals
- Material spectifications
- Thickness - Dimention
o Bahan tambah filler metals
- Size of electrode - Classification
electrode x Posisi pengelasan Position
- Position of groove - Weld progression
x Polaritas arus electrical characteristics - Current
- Polarity - Voltage
x Teknik pengelasan Technique - Travel
speed - String or weave bead
- Oscillation x Criteria dari jalur las Weave bead
- Hight the groove - Width
- Penetration - Straightness
- Over
lap - Under
cut - Crack
Gambar 7.50. Jalur Las dilihat secara Visual
Kriteria hasil pengelasan dapat dilihat lebar jalur, penetrasi tebal jalur pada sambungan sudut, rigi-rigi las, kelurusan jalur,
kesamaan ayunan rigi-rigi las. Gambar 7.51. Kriteria Hasil Pengelasan
Wood,1979