Menyiapkan Sarana Prasarana Persiapan Pergelaran a. Menyiapkan Materi Teater

408 Kelas X SMA MA SMK MAK Untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana dalam bidang artistik, seorang penata, biasanya melakukan inventeatersasi barang dan alat yang dimiliki sekolah, atau dengan cara meminjam barang atau alat dari perorangan sanggar seni atau juga dengan sengaja barang dan alat yang dibutuhkan harus dibuat karena faktor kesulitan barang dan alat sulit di dapat. Tata Pentas adalah karya seni visual yang membantu menjelaskan suatu adegan da babak dalam membangun laku dramatik tokoh cerita di atas panggung. Tata Pentas merupakan ekspresi para penata artistik dengan melibatkan para pendukung dan pekerja panggung dalam mewujudkan karyanya. Kegiatan para penata pentas dalam kreativtas seni, meliputi penataan, sebagai berikut. • Tata panggung, sebagai setting dan dekorasi panggung pertunjukan mengungkapkan; tempat, waktu dan kejadian peristiwa pertunjukan, biasanya dilakukan perubahan tata panggung setiap pergantian babak dalam cerita. • Tata lampu disebut juga tata cahaya dan effek pencahayaan. Berfungsi sebagai alat penerang juga memberi efek suasana adegan dan membangun atmosir pertunjukan. • Tata rias dan busana, sebagai penguat, memperjelas karakter tokoh, baik secara isikal, psikis, moral atau status sosial. • Tata properti, peralatan-peralatan pentas bersifat seperti : tas, topi, cangklong, tongkat, gelas, piring dll. • Tata Musik, sebagai pengisi dan pembangun suasana pertunjukan melalui gending, musik, suara atau bunyi dan effek audio. • Tata Multimedia, sebagai pemanfaatan teknologi, seperti LCD, OHP. • Sound Enggenering, sebagai kelengkapan pertunjukan guna membantu mengeraskan dan mengharmoniskan suara. Unsur seni teater berikutnya adalah tempat pertunjukan berfungsi sebagai penunjuk ruang, waktu dan kejadian peristiwa pertunjukan, baik dalam suatu adegan atau babak pertunjukan. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 7.11 Membuat Maket sebagai Aktivitas Penyiapan Tata Panggung 409 Seni Budaya Tempat dan Panggung pertunjukan dapat dilakukan di dalam Indoor dan di luar gedung pertunjukan Outdoor. Jenis panggung pada dasarnya dapat dibedakan antara lain: a. Panggung arena, panggung yang dapat dilihat dari semua arah penonton, biasanya pertunjukan teater tradisi. b. Panggung proscenium, atau disebut panggung di dalam gedung, yakni penonton hanya dapat menikmati dari arah depan adanya jarak penonton dan tontonan biasanya pertunjukan teater modern. c. Panggung campuran merupakan bentuk-bentuk panggung antara perpaduan panggung arena dan panggung proscenium, misalnya; Panggung bentuk L, U, I, Segi enam, segi lima atau setengah lingkaran. Biasanya panggung semacam ini dipergunakan dalam kepentingan showbiz, catwork modeling.

c. Menyiapkan Publikasi

Publikasi merupakan upaya sosialisasi atau informasi kepada penonton yang dilakukan panitia non artistik mengenai garapan Teater dan kapan waktu pergelaran Teater diselenggarakan atau dipergelarkan. Publikasi pergelaran Teater dapat dilakukan dengan berbagai informasi, antara lain: Media elektronik, seperti ; Televisi, Bioskop, Radio. Mass media, seperti ; Koran, majalah, jurnal, Poster, Pamlet atau Flayer, Spanduk, Baligo atau Banner. Sebagai contoh penyusun sertakan beberapa contoh media cetak : Sumber: Dok.Kemdikbud Gambar 7.12 Tata Pentas: Panggung, Rias Busana, Property dan Effek Tata Lampu 410 Kelas X SMA MA SMK MAK Sumber: Dok. Kemdibud Gambar 7.17 Contoh Media Publikasi Bentuk Spanduk Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar. 7. 16 Contoh Media Publikasi Cetak Bentuk Poster Baligo PlayerPamlet Naskah: Nur Alam Pimpinan Produksi: Priatna Sutradara: Bagus S.Pd. Penata Gerak: CiloX Penata Musik Daeng Pemain: Susi, gina, dea, ratih Mumun, Ida, Isah, Iseu, Ani, Ana. Ane, Titin, Tuti, Titta, Teti, Agus, Maman, Asep, Anang, Sugeng, Ayo, dan Awang,