210
Kelas X SMA MA SMK MAK
yang terkandung di dalamnya adalah daya tarik tersendiri dalam memaknai nilai estetik seni teater tradisional, baik teater tradisional yang tumbuh dan
berkembang di tengah masyarakat pedesaan maupun teater tradisi yang ada di keraton. Sebagai contoh, bentuk teater tradisional yang ada di Jawa Barat,
antara lain; Longser Bandung, Topeng Banjet Karawang, Subang, Topeng Cisalak Bogor, Uyeg Sukabumi dst.
Adapun contoh untuk teater tradisional keraton atau disebut adilung, yakni;
Wayang Golek, Wayang Kulit, Topeng Cirebon, dst. Dengan nilai keindahan yang
terpancar adanya olahan unsur-unsur pertunjukannya kearah nilai estetika tinggi
yang dipandang
untuk prestisius
kebesaran raja. Oleh karena itu, tidak heran apabila teater tradisional yang
tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat keraton cenderung rumit dan
terkesan glamour menakjubkan karena
dikerjakan oleh para empu atau ahli dibidang seni. Dengan ciri atau tanda
yang ada sebagai identitas teater keraton adalah unsur-unsur pembentuk seninya
berkembang kearah estetika tinggi dan bersifat adiluhung.
Lain halnya dengan seni teater non tradisi yang sangat dipengaruhi oleh budaya
barat. Dimana nilai keindahan yang dimunculkan memiliki fungsi di luar untuk
kepentingan atau kebesaran raja atau untuk kepentingan upacara sebagaimana
teater yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat tradisi kerakyatan,
seperti Topeng Banjet, Topeng Cisalak, Teater Ardja, Mamanda, dst.
Dengan demikian ukuran nilai keindahan yang ada pada teater non tradisi atau
teater tradisi yang telah dikembangkan cenderung untuk kepentingan hiburan,
dan menjadi media pencerahan bagi
Summber: Dok. Kemdikbud
Gambar 8.18 Pertunjukan Teater Klasik Indonesia Wayang Kulit dan Topeng
Panji
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 8.19 Pertunjukan Teater Non Tradisional Indonesia
211
Seni Budaya
penontonnya sebagai tanggapan atas kenyataan hidup yang serba kacau balau dikemas dengan teknik pertunjukan modern mengarah pada sifat
individualistik kesenimanannya.
F. Kreativitas Teater
Kreativitas teater adalah suatu metode atau cara untuk mengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pembelajaran
seni teater terhadap penguasaan dan pengolahan; tubuh, suara, sukma, dan pikir yang dimiliki siswa dengan totalitas, penuh kesadaran, dan tanggungjawab
atas tugas berkarya teater yang diembannya. Sehingga diperoleh manfaat ganda, berupa: kebugaran, kecerdasan, kebersamaan, kedisiplinan dan
terjadi peningkatan kualitas dalam melatih tanggungjawab melalui kreativitas berkarya teater.
Pembelajaran seni teater melalui kreativitas berkarya teater dapat kamu lakukan dengan menggunakan keberanian trial and error dan bebas
terbimbing melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Analisis Naskah
Analisis artinya mengurai, memecahkan atau membedah sesuatu hal berdasarkan kaidah ilmiah dengan memfungsinya daya pikir kamu. Analisis
naskah dalam seni teater adalah kemampuan kamu untuk mengurai dan menghubungkan tokoh dengan beberapa unsur naskah yang kamu baca
Setelah kamu belajar tentang nilai estetik, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini
1. Apa saja yang kamu ketahui tentang nilai estetik di dalam teater?
2. Jelaskan hubungan nilai estetik dengan simbol dalam seni teater
Kamu telah memahami dan berpraktik seni peran melalui materi teknik pemeranan sebagai pengalaman kamu dalam mengolah dan
meningkatkan kualitas potensi unsur –unsur pemeranan kamu. Selanjutnya, kamu melalui latihan kelompok, terstruktur dan
terbimbing dengan guru dan teman kamu, diajak untuk berkreativitas teater sesuai dengan naskah yang akan kamu tampilkan secara
kelompok dan terpadu dengan melibatkan unsur penataan atau pengiring musik
212
Kelas X SMA MA SMK MAK
yang kemudian digali, diseleksi, disusun dan diwujudkan secara kreatif dalam bentuk karya teater. Kegiatan analisis garap naskah sumber dari naskah
yang kamu baca kemudian dituangkan dalam bentuk draf atau format analisis naskah. Adapun draf atau format analisis naskah, dapat kamu simak dan
lakukan sesuai dengan formal tabel berikut ini.
Tabel. 8.1
ANALISIS NASKAH GARAP NASKAH :
Nama Kelompok: ……………….
Keuntungan seorang dalam berkarya teater dengan membuat analisis tafsir terhadap naskah adalah untuk memudahkan koordinasi kerja dalam
melakukan latihan berkarya teater secara bersama dan bekerjasama dalam hal membangun kesamaan visi dan misi yang akan ditampilkan oleh kelompok
kamu. Adapun tujuan akhirnya dengan melakukan analisis naskah adalah terciptanya; keutuhan, keterpaduan dan keharmonisan dalam berkarya
teater sesuai dengan naskah yang kamu dan kelompok kamu akan tampilkan. Langkah selanjutnya dalam kreativitas berkarya teater adalah melakukan
proses latihan bersifat individu dan kelompok, hingga mencapai bentuk karya teater yang telah direncakanan sebelumnya dan akhirnya kamu melakukan
presentasi pemeranan lisan dan tulisan secara kelompok. Setelah kamu memilih, menentukan dan atau menggunakan
naskah di bawah ini, lakukan analisis naskah sesuai ketertarikan kelompok kamu atau pembagian naskah dengan langkah-
langkah analisis naskah garap teater sebagai berikut
No. Babak
Adegan Nama
Tokoh Kedudukan
Status Tokoh Ciri- Ciri
Fisik Ciri- Ciri
Psikis Rias
Tokoh Busana
Tokoh Peralatan
Tokoh Musik
1 2
3 4
5 6
Dst. Dst.
Dst. Dst.
Dst. Dst.
Dst. Dst.
Dst.