Langkah-langkah dan Penulisan Kelas 10 SMA Seni Budaya Siswa
326
Kelas X SMA MA SMK MAK
Tahap deskripsi mengacu pada suatu proses pengumpulan data yang secara langsung diperoleh oleh kritikus. Dalam tahap ini,
kritikus hanya mengemukakan hasil pengamatannya terhadap suatu objek, yaitu musik atau pertunjukan musik. Penilaian ‘bagus’ atau
‘tidak bagus’; ‘benar’ atau ‘salah’ tidak masuk dalam tahap ini. Misalnya, mengemukakan pengamatan kritikus terhadap permainan
musik siswa lain dan mengemukakan bagaimana cara siswa itu mengekspresikan musik yang ia mainkan. Dalam tahap ini siswa
yang memberi kritik tidak mengatakan bahwa permainan musik tidak ekspresif atau kurang bagus. Perhatikan contoh kritik musik dalam
tahap deskripsi:
Kriteria Standar
Kriteria utama musik pop adalah mudah dipahami sehingga harus sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kebanyakan
masyarakat. Musik pop ini harus mampu menawarkan aspek identiikasi para penggemar dengan idolanya sehingga faktor
non musikal tidak kalah penting, malah lebih penting kasus terbaik adalah Madonna, sebab musiknya sendiri sangat
polos dan tanpa makna apa pun, kemampuan vokal amat terbatas tetapi cara penampilan cara mempresentasikan diri
sangat profesional dan menutup segala yang lain. Pada sisi instrumentasinya semula menggunakan gitar,
bas, drum set, vokal. Kemudian diperluas dengan keyboards, dan sebagainya. Akhirnya, tidak ada instrumentasi yang khas
pada musik pop. Bisa saja penyanyi pop diiringi oleh orkes simfoni. Itu hanya aspek kuantitatif, bukan kualitatif. Bahkan
zaman sekarang ini kebanyakan permainan alat musik diganti dan diprogram dengan computer karena lebih murah dan
lebih mudah untuk prinsip standarisasi. Yang masih perlu ditambahkan di sini adalah liriknya. Teks
suatu lagu pop hampir 100 berkaitan dengan cinta dalam segala aspek. Dengan demikian, kenyataan ini cenderung
memenuhi pemikiran, mimpi, khayalan kebanyakan remaja yang menganutnya.
Sumber: Dieter Mack, 2006
Perhatikan contoh di atas dan coba jawab pertanyaan berikut. Tuliskan jawaban dalam kolom yang tersedia
327
Seni Budaya
No. Pertanyaan
Penjelasan
1 Jelaskan tujuan penulis
dalam tulisan di atas 2
Apakah penulisan kritik di atas menggambarkan
fakta-fakta yang ada? 3
Apakah di dalamnya sudah ada penilaian
‘bagus – buruk’ atau ‘benar – salah’?
Tahap analisis formal mengacu pada suatu proses analisis yang dilakukan oleh siswa yang memberi kritik atau kritikus terhadap
musik yang dimainkan. Dalam tahap ini, kritikus mengemukakan hasil analisisnya tentang bunyi yang dihasilkan, baik nada, ritme,
harmonisasi akor, dinamika, atau warna suara dari musik atau lagu yang dimainkan. Dengan kata lain, tahap analisis formal ini lebih
menekankan pada elemen-elemen musik yang dimainkan. Perhatikan contoh kritik musik dalam tahap analisis formal:
Nyak Ina Raseuki Ubiet: Remember Maninjau
Dampak dari
pengembangan tersebut
tidak menghilangkan gaya pop pada lagu tersebut karena Ubiet
tidak melakukan perubahan atau pengembangan secara utuh pada melodi dasar, tetapi hanya mengimprovisasi
bagian awal, tengah, dan akhir lagu. Bagian untuk improvisasi yang dilakukan Ubiet sepertinya telah
dipersiapkan sebelumnya oleh Dotty Nugroho sebagai pencipta lagu. Sebagai penyanyi atau pesuara, Ubiet
menginterpretasikan rancangan Dotty tersebut dengan gaya nyanyi berornamennya yang menyebabkan lagu ini
terdengar seperti perpaduan gaya pop dan etnik Minang. Improvisasi yang dilakukan Ubiet menyebabkan lagu
tersebut berbentuk: improvisasi 1 – A – improvisasi 2 – B – improvisasi 3 – A’ – improvisasi 4 – B’ – Coda. Ubiet tidak
sekedar melakukan perubahan-perubahan pada lagu yang akan direproduksi, tetapi mendiskusikan terlebih dahulu
dengan pengiring musiknya. Fenomena ini memperlihatkan pengetahuannya yang diperoleh melalui model analitik.
Pada bagian improvisasi, yaitu bar 1 – 14 sampai hitungan
328
Kelas X SMA MA SMK MAK
No. Pertanyaan
Penjelasan
1 Jelaskan tujuan penulis
dalam tulisan di atas 2
Elemen-elemen musik yang dikemukakan penulis
dalam tulisannya ?
3 Apakah penulisan di
atas memperlihatkan pandangan analitik
seorang kritikus? Tahap interpretasi mengacu pada suatu proses ketika kritikus
memaknai musik berdasarkan pemahaman dan analisis yang telah dilakukannya dengan teliti. Menurut Bangun 2011, tahap ini juga
tidak bertujuan untuk menilai musik yang diamati. Perhatikan contoh tahap interpretasi dalam kritik musik:
Perhatikan contoh itu dan coba jawab pertanyaan berikut. Tuliskan jawaban dalam kolom yang tersedia
ke-2, bar 30 – 34, bar 51 – 59 sampai hitungan ke-2, dan bar 74 pada hitungan ke-3 – 80, Ubiet seolah-olah
mengimitasi bunyi instrumen tradisional Minangkabau, saluang
. Dalam suatu artikel dituliskan tentang gaya Ubiet dalam menyanyikan lagu tersebut bahwa, “lagu ini tidak
hanya mengingatkan pendengar pada “ranah Minang”, tetapi juga suara saluang”. Namun dalam artikel itu pula
Ubiet menegaskan bahwa ia tidak meniru suara saluang, tetapi mengolah atau memanipulasi bunyi saluang secara
kreatif. Ubiet menjelaskan tentang hal tersebut, “..., kalau hanya meniru tanpa memanipulasinya secara kreatif, kita
sebenarnya tidak melakukan apa-apa”.
Sumber: Susi Gusina, 2012
329
Seni Budaya
No. Pertanyaan
Penjelasan
1 Jelaskan tujuan penulis
dalam tulisan di atas 2
Makna apa yang ingin diungkapkan oleh kritikus
dalam tulisan itu ? 3
Apakah penulisan di atas memperlihatkan adanya
penilaian dari kritikus?
Realitas Pop yang Artiisial
Hugh Mackay, pada bab Introduction, dalam bukunya tentang kajian gaya hidup dan budaya pop yang cukup
berpengaruh berjudul Consumption and Everyday Life, menjelaskan setidaknya ada tiga hal yang bisa kita jadikan
sebagai ciri atau penanda bagi redeinisi budaya pop dan maknanya dalam kehidupan sehari-hari, yakni: wasteuse up
apa yang masih ngetren atau apa yang sudah nggak musim, pleasure
sejauh mana lagu pop cukup asyik dinikmati, everyday practice
kaitan dengan pengalaman hidup sehari- hari. Misalnya lirik lagu SMS-nya Trio Macan yang akrab
dengan gejala SMS-mania di kalangan anak muda dan faktor lain yang cukup terkait, yakni related to our identity warna
musik atau makna lirik yang dianggap mewakili citra dan hasrat seseorang secara personal.
Karena itu eksistensi musik pop tak bisa dipisahkan dari gaya hidup dan fashion, sebagai ‘habitat alami’nya. Bahkan
keberadaan dua unsur lain itu, gaya hidup dan fashion, akhirnya menjadi satu bagian tak terpisahkan istilah ngepopnya satu
paket sebagai sebuah produk kultur modernisme, dengan segenap bentuk komodiikasinya, yang di era cybernetrik ini
justru semakin menjadi-jadi.
Sumber: Heru Emka, 2006
Perhatikan contoh itu dan coba jawab pertanyaan berikut. Tuliskan jawaban dalam kolom yang tersedia
330
Kelas X SMA MA SMK MAK
Tahap evaluasi mengacu pada suatu proses ketika kritikus menyatakan pandangan atau kritiknya terhadap musik yang
dimainkan. Pada tahap ini lah kritikus memberi penilaian. Namun, penilaian yang diberikan oleh seorang kritikus bukan penilaian
subjektif yang tidak berdasar, tetapi penilaian yang dilatarbelakangi oleh pemahaman mendalam terhadap musik, kemampuan
menganalisis musik, dan kemampuan memaknai musik yang dimainkan. Inti dalam tahap ini adalah ‘baik’ atau ‘buruk’, ‘benar’
atau ‘salah’, atau ‘berhasil’ atau ‘gagal’. Penilaian terhadap ‘baik’, ‘benar’, atau ‘berhasil’ berhubungan dengan penilaian-penilaian
positif yang ditemukan kritikus, sedangkan penilaian terhadap ‘buruk’, ‘salah’, atau ‘gagal’ berhubungan dengan penilaian-penilaian
negatif. Apa pun bentuk penilaian itu, positif atau negatif, memiliki tujuan yang baik dalam pembelajaran musik di sekolah, yaitu
memotivasi serta mendukung potensi dan pengetahuan siswa dalam bidang musik. Perhatikan kritik musik dalam tahap evaluasi berikut:
No. Pertanyaan
Penjelasan
1 Jelaskan tujuan penulis
dalam tulisan di atas 2
Penilaian seperti apa yang diberikan oleh penulis pada
pihak yang dikritik? 3
Siapakah penulis dan mengapa ia menulis kritik
seperti itu?
Bahwa gamelan itu asosiasinya Indonesia, sekalipun Thailand dan Filipina juga mempunyainya, tidak demikian halnya dengan
karya-karya yang diilhami Indonesia tapi dengan instrumentasi non- gamelan. Debussy, Britten, de Leeuw, Poulenc, Schaat, dll, pada
karya-karyanya tertentu sering membingungkan mereka yang suka mengkais-kais mencari sumbernya. Karena itu sikap tegas Jurrien
Sligter dalam memilih karya-karya yang disuguhkannya, sangat penting artinya bagi festival ini: bahwa Indonesia lebih ke masalah
batin ketimbang sekadar wujud. Sumber: Slamet A. Sjukur, 2006
Perhatikan contoh itu dan coba jawab pertanyaan berikut. Tuliskan jawaban dalam kolom yang tersedia
331
Seni Budaya