Fungsi Kritik Kelas 10 SMA Seni Budaya Siswa

433 Seni Budaya No. Nama Seni Teater Memiliki Nilai Keindahan Kurang Memiliki Nilai Keindahan Indah Alasan Pilihan Kalian 1 2 3 4 5

D. Simbol Kritik Teater

Pada dasarnya semua karya seni, termasuk karya teater diekspresikan menggunakan bahasa simbol. Simbol di dalam seni, termasuk seni teater dapat dipahami sebagai benda, bentuk, unsur seni yang mengandung nilai. Nilai dalam karya seni berupa nilai bentuk dan nilai isi. Nilai bentuk di dalam karya teater bersifat terindra, artinya dapat dirasakan, dinikmati, diapresiasi melalui indra pendengaran, dan penglihatan dengan gerak laku para pemain di atas pentas. Unsur-unsur yang terkandung di dalam seni teater, baik tradisional maupun non tradisional dengan unsur penting meliputi; naskah, pemeran, tata pentas, tempat dan penonton terkandung simbol. Simbol-simbol tersebut dapat dimaknai sebagai simbol yang tidak dapat lepas dari akar, cikal bakal keberadaan Teater dengan masyarakat pemiliknya. Simbol dapat dimaknai sebagai sarana yang dipilih, bersifat khusus untuk menyampaikan gagasan kreator seni dan kemudian diwujudkan dalam bentuk seni melalui beberapa unsur yang terkandung di dalamnya. Unsur-unsur yang terkandung di dalamnyapun adalah syarat dengan simbol. Unsur penting sebagai ciri atau tanda dari ke khasan Teater, antara meliputi; unsur cerita atau naskah, unsur pelaku seni, unsur pentas artistik perupaan, unsur tempat dan unsur penonton. Melalui kekhasan dan keunikan simbol Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 8.1 Penari Topeng warna pengembangan dan Pelawak Kesenian Warna Tradisi Topeng Banjet Kab. Karawang-Jabar. Dok. Kemdikbud Gambar 8.2 Mamanda Teater Tradisional Kalimantan Selatan 434 Kelas X SMA MA SMK MAK dengan pemaknaan yang ada pada pertunjukan teater, teater dapat dibagi ke dalam jenis teater tradisional dan non tradisional dengan kekhasan; bentuk pertunjukan, struktur pertunjukan dan unsur-unsur penting pembentuknya. Melalui ciri-ciri khusus sebagai identitas teaternya, dapat dikenali simbol- simbol yang terkandung di dalamnya, antara lain sebagai berikut. Tabel 8.1 Simbol Teater Tradisional dan Teater Non Tradisional Teater Tradisional – Teater Rakyat Teater Non Tradisional 1. Tidak ada naskah baku atau naskah tertulis, mengandung makna keserhanaan, bersahajaan bahwa cerita bersifat leluri, dari mulut- kemulut bersumber kisah, cerita; kehidupan keluarga, tokoh perjuangan setempat, dst. 1. Ada naskah baku atau naskah tertulis. 2. Pertunjukan bersifat spontan langsung tanpa latihan, mengandung makna kebersahajaan, apa adanya dari para pemainnya. 2. Pertunjukan direncanakan dengan matang dan dilakukan melalui proses latihan. 3. Pertunjukan lebih mengutamakan isi seni dari pada bentuk seni. Maknanya seni tradisional bukan semata-mata tontotan biasa, tetapi mengandung nilai- nilai persembahan bagi para leluhurnya. 3. Bentuk Pertunjukan lebih beragaman tergantung stile senimannya; apakah mengutamakan isi seni, atau mengutamakan bentuk seni atau menghadirkan keduanya. 4. Tempat pertunjukan berbentuk lingkaran, arena terbuka, dan bersifat terbuka bermakna menjunjung nilai-nilai persuadaraan, keakraban dan keterbukaan. 4. Tempat pertunjukan bersifat khusus yakni di panggung, gedung dst. dengan keragaman bentuk stage.