Teknik Konsentrasi Olah Rasa Sukma

176 Kelas X SMA MA SMK MAK Latihan dapat kamu lakukan dengan cara: • Latihan mengosongkan pikiran, • Pemusatan pikiran pada suatu objek, misalnya; lilin yang menyala, bunga, kursi, warna, bunyi, suara, kucing, dan harimau. • Pemusatan pikiran pada peristiwa tertentu secara khayal.

b. Pengindraan

Kemampuan peralatan tubuh dalam merespon atau bereaksi terhadap berbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu : • Mata, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap objek-objek penglihatan visual. • Hidung, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap objek-objek aroma penciuman. • Telinga, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap objek-objek suara bunyi pendengaran. • Lidah, berfunsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap rasa Taste: manis, asin, pahit, masam dst. pengecapan. • Tubuh, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap sentuhan rabaan. Seluruh kemampuan Panca Indra dalam hubungan olah rasa senantiasa ditujukan untuk membangun kepekaan rasa yang nantinya hadir sebagai rangsangan emosi dalam teknik pemeranan.

c. Kepekaan Sukma Rasa

Tahapan pembelajaran latihan bagian ini merupakan tujuan utama dari latihan Olah Rasa, dimana sejak diawali tahapan : Konsentrasi, Meditasi dan Pengindraan maka diharapkan kamu memiliki suatu kepekaan Sukma Rasa atau penghayatan batin yang mampu menghadirkan keterampilan mengatur mengendalikan permainan emosi kapan saja bila diperlukan. Rasasukma adalah kekuatan dalam dari pada aktor yang kemudian ditampilkan kepada penonton melalui media-media : Mime Mimik Air Muka, gesture Gerak-gerik Tubuh, Emosi Suara Dialog, Laku Dramatik dan Karakter atau perwatakan. Media-media di atas secara langsung atau tidak langsung mutlak dapat dihadirkan karena ada dorongan perasaan yang melatarbelakanginya. Dorongan perasaan tersebut diantaranya melalui latihan kepekaan emosi: Rasa sedih, Rasa takut, Rasa marah, Rasa gembira, Rasa benci. 177 Seni Budaya

d. Imajinasi

Imajinasi adalah kemampuan dalam menciptakan daya khayal sebagai hasil kepekaan ingatan emosi dari kehidupan sehari-hari, perumpamaan metaforik terhadap binatang, tumbuhan, unsur alam atau hasil sebuah perenungan mendalam yang mampu menghadirkan khayalan positif. Latihan dapat kamu lakukan dengan bimbingan guru: • Berimajinasi melakukan kegiatan keseharian, seperti : orang bertemu jabat tangan–memeluk, orang berpisah jauh melambaikan tangan, dan orang berpapasan senyum – membungkuknya badan. • Berimajinasi dengan berbuat seolah-olah menirukan gerakan atau jalan manusia, binatang: orang lumpuh, orang pincang, orang tua, anak muda, bayi, harimau, kucing, kanguru, bangau, dan kera. • Berimajinasi dengan andai aku menjadi metaforik: angin, air, suara, benda tertentu, matahari, bulan, bintang, pohon, dan burung.

4. Ruang

Pengertian ruang dalam seni teater adalah tempat bermain peran acting dengan lingkup peralatan dan perlengkapan dekorasi yang dihadirkan di atas pentas. Tempat bermain peran dapat dilakukan di lapang, di dalam kelas atau khusus diciptakan di atas panggung pertunjukan. Ruangan ini oleh pemeran harus diisi dan dihidupkan menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga mendukung peran yang dibawakan. Teknik di dalam mengisi dan menghidupkan ruang bagi seorang pemeran adalah kemampuan merespons kepekaan; blocking, moving, businees, dan leveling terhadap ruang dan lawan main.

a. Blocking

Blocking berhubungan dengan latihan-latihan untuk mendukung elemen artistik, dimana para pemeran harus memiliki kepekaan ruang. Artinya para calon aktor harus dilatih bagaimana memosisikan dirinya pada wilayah pentas, terutama apabila pentas di isi lebih dari 1 satu orang pemeran. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 7.18 Arena Terbuka sebagai Tempat Pertunjukan Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 7.19 Wilayah Pentas