44 sebelumnya prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa selama
berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai dari
guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya Djamarah, 2008:14.
Menurut Dakir 1978: 120 prestasi belajar merupakan perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan perubahan itu didapat karena
adanya latihan yang disengaja, sebab hasil belajar tidak ditemukan secara kebetulan. Selain itu menurut Zainal Arifin 1990: 2 kata prestasi belajar
dari bahasa Belanda yaitu ”prestatie”yang berarti hasil usaha. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan di atas, dapat dimaknai
bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf,
simbol maupun kalimat serta mengakibatkan perubahan pada diri siswa baik perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan sebagai hasil
dari aktivitas dalam belajar.
d. Cara Mengukur Prestasi Belajar
Dalam pembelajaran sangat diperlukan perencanaan dalam mengukur hasil belajar siswa atau prestasi belajar. Menurut Dimyati
1989:256 “dalam merencanakan pengajaran perlu dimasukkan cara mengukur hasil belajar atau prestasi belajar, agar guru dapat mengetahui
hasil belajar atau prestasi belajar siswanya. Perencanaan pengukuran prestasi belajar dalam merencanakan pembelajaran sangat penting untuk
45 dapat mengetahui prestasi siswa dan sebagai acuan berhasil tidaknya
pembelajaran yang dilakukan Menurut teori dari Suharsimi Arikunto 1996: 35 bahwa prestasi
belajar siswa dapat diukur dengan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan ulangan harian, kuis, tugas, dan ulangan akhir
dengan beberapa teknik, yaitu: 1 Teknik Tes
Teknik tes adalah alat pengumpulan informasi yang berupa pertanyaan atau latihan soal untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, kemampuan sampai bakat yang dimiliki oleh siswa dengan berbagi macam, yaitu:
a Tes Diagnosis Tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan seorang
berdasarkan pemberian perlakuan dengan variabel kejujuran, perilaku dan bahasa tutur kata.
b Tes Formatif Tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan dalam
mengikuti suatu pembelajaran pada akhir program. c Tes Sumatif
Tes yang dilaksanakan dengan berakhirnya pemberian pembelajaran dengan ulangan harian atau ulangan akhir.
2 Teknik Non Tes Teknik non tes dapat digunnakan melalui pertanyaan jawabanya
yang tidak memiliki nilai benar atau salah sehingga semua jawaban
46 bisa diterima dan mendapatkan skor. Teknik non tes dibagi
beberapa jenis, yaitu: a Kuisioner
Sejumlah daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.
b Wawancara Sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara atau
pencari data untuk memperoleh informasi dari responden. c Pengamatan
Teknik mengamati langsung dengan menggunakan alat indra serta mencatat hasil pengamatan secara sistematis.
d Dokumentasi Tulisan yang berdasarkan hasil foto observasi untuk
dijadikan sumber informasi garis besar data. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam
mengukur prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu dapat menggunakan beberapa cara sesuai dengan apa yang dipelajari dalam
proses pembelajaran kelas. Melalui beberapa cara pengukuran prestasi belajar tersebut, dapat diketahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran
memahami materi yang sudah diajarkan oleh guru. Dalam penelitian pengembangan media pembelajaran berbasisi video hal mengukur
prestasi belajar siswa dengan cara tes formatif dan untuk mengukur minat belajar siswa dengan cara pemberian kuisioner angket.
47
e. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar