Pengembangan Karir Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia .1 Perekrutan Tenaga Kerja

n. Departing employees Pegawai yang keluar karena alasan tertentu seperti kawin atau ingin mengurus anak dapat dipanggil kembali untuk bekerja dengan menyesuaikan jam kerja mereka dengan kepentingan pribadi. o. Open house Yaitu mengundang calon-calon potensial untuk mendengarkan informasi mengenai perusahaan dengan berbagai cara seperti pameran, memutar film mengenai fasilitas dan aktivitas perusahaan, dengan harapan dapat menarik calon-calon pegawai yang punya potensi menjadi pegawai.

2.1.3.2 Pengembangan Karir

Menurut Siagian 2003:206 karir adalah keseluruhan pekerjaan yang dilakukan dan jabatan yang dipangku selama berkarya. Menurut Mathis 2002:62 karir adalah urutan posisi yang terkait dengan pekerjaan yang diduduki seseorang sepanjang hidupnya. Pengembangan karir merupakan gabungan dari kebutuhan pelatihan di masa akan datang dan perencanaan sumber daya manusia. Dari sudut pandang pegawai, pengembangan karir memberikan gambaran mengenai jalur karir di masa yang akan datang. Sedangkan dari sudut pandang perusahaan, pengembangan karir memberikan jaminan bahwa akan tersedia pegawai-pegawai yang akan mengisi posisi yang akan lowong di masa yang akan datang. Menurut Nawawi 2003:307 ada 3 fase dalam mendisain program pengembangan karir, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Fase Perencanaan Fase ini merupakan aktivitas menyelaraskan rancangan pekerjaan dan rancangan organisasi mengenai pengembangan karir di lingkungannya. Tujuan dari fase ini adalah untuk mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan pekerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dengan demikian dapat dilakukan berbagai usaha untuk membantu para pekerja antara lain: a. Bantuan memilih jalur pengembangan karir dengan yang tersedia. b. Memperbaiki kekurangan atau kelemahan bagi pekerja yang menunjukkan kesungguhan dan membutuhkannya untuk mewujudkan karir yang sukses. 2. Fase Pengarahan Fase ini bermaksud untuk membantu para karyawan agar mampu mewujudkan perencanaannya menjadi kenyataan, yakni dengan memantapkan tipe karir yang diinginkannya, dan mengatur langkah- langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkannya. Ada dua cara pendekatan yang dapat dilakukan yaitu: a. Pengarahan dengan menyelenggarakan konseling karir. b. Perbedaan dengan menyelenggarakan pelayanan informasi yang mencakup kegiatan sebagai berikut: 1 Sistem pemberitaan pekerjaan terbuka. Pengarahan ini dilakukan dengan memberikan informasi untuk semua pekerja khususnya mengenai pengembangan karir. Universitas Sumatera Utara 2 Menyediakan informasi inventarisasi kemampuan pekerja, yang dapat dan boleh diketahui oleh masing-masing pekerja. 3 Informasi tentang aliran karir berupa chart yang menunjukkan kemungkinan arah dan kesempatan yang tersedia di dalam organisasi. 4 Selenggarakan pusat sumber pengembangan karir yang merupakan himpunan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan jabatan, dan lain-lain. 3. Fase Pengembangan Fase ini adalah tenggang waktu yag diperlukan pekerja untuk memenuhi persyaratan yang memungkinkannya melakukan gerak dari suatu posisi ke posisi lain yang menginginkannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: a. Menyelenggarakan sistem mentor Fase ini adalah cara pengembangan dengan menyelenggarakan hubungan antara pekerja senior dan junior sebagai kolega teman kerja. Pekerja senior bertindak sebagai mentor yang bertugas memberikan saran, keteladanan, membantu dan mengatur dalam menghubungi pejabat untuk mendapatkan informasi-informasi, dan memberikan dukungan secara umum, dalam usaha pekerja junior mengembangkan karir. Universitas Sumatera Utara b. Pelatihan Pelatihan dalam rangka pengembangan karir bagi para pekerja sangat luas cakupannya, tidak sekedar yang diselenggarakan secara lembaga dan formal di kelas, laboratorium atau tempat lainnya. c. Rotasi jabatan Rotasi jabatan dilakukan dengan cara menugaskan pekerja untuk berbagi jabatan melalui proses pemindahan secara horizontal. d. Program beasiswaikatan dinas Organisasi atau perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang dapat berubah secara cepat dan semakin kompetitif, setiap saat dan juga di masa mendatang memerlukan sejumlah pekerja yang mampu mengantisipasinya. Kebutuhan itu dapat di atasi dengan menyediakan beasiswaikatan dinas bagi para pekerja sebagai pendukung upayanya dalam meningkatkan pendidikan di luar organisasinya.

2.1.3.3 Kompensasi