BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Memasuki periode globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh setiap perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan
yang ditetapkan. Tahap yang dilalui tersebut berupa fenomena dimana persaingan merupakan keharusan, agar perusahaan tidak mengalami ketertinggalan dengan
perusahaan lain, baik itu perusahaan milik negara state own maupun milik swasta private own. Perusahaan harus menyiapkan diri sedini mungkin untuk
menghadapi persaingan tersebut.
Berbagai fungsi perusahaan dan budaya perusahaan diratifikasi guna menyesuaikannya dengan kondisi global tersebut, terutama pada fungsi alokasi
sumber daya manusianya. Karena fungsi ini di masa depan memegang peranan penting dalam tumbuh kembangnya organisasi dan dalam melakukan persaingan
dengan perusahaan lain. Menurut Siagian 2003:32 salah satu faktor yang mempengaruhi
efektivitas kerja adalah perencanaan, dimana perencanaan merupakan aktivitas untuk mencapai sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Perencanaan dapat dijadikan
aspek dasar sebagai acuan untuk mengevaluasi hasil kerja. Bila hasil kerja minimal sama dengan target yang direncanakan, maka hal ini menunjukkan
efektivitas.
Universitas Sumatera Utara
Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan sumber daya manusia yang efektif.
Suatu organisasi tanpa didukung karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka organisasi itu tidak akan mampu
mempertahankan keberadaannya, mengembangkan dan memajukan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan adanya langkah-langkah manajemen
guna lebih menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai jabatan, fungsi, pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perencanaan merupakan kegiatan yang tidak boleh dan tidak dapat diabaikan oleh sebuah organisasi yang bertujuan mempertahankan dan
mengembangkan eksistensinya. Dengan memiliki perencanaan yang baik dalam bidang bisnis, berarti sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi, akan
memiliki pedoman yang realistik dalam merealisasikan atau mengoperasionalkan bisnisnya yang akan berlangsung secara sistematik dan terarah.
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses menetapkan startegi untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan mempertahankan
sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasiperusahaan sekarang dan pengembangannya di masa depan Nawawi, 2008:44.
Kegiatan perusahaan dalam memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan mempertahankan sumber daya manusia dilaksanakan dalam
beberapa kegiatan manajemen sumber daya manusia seperti pelatihan, penilaian kinerja, perencanaan karir, dan pengembangan sumber daya manusia. Kegiatan-
kegiatan tersebut hanya mungkin dilakukan secara efektif dan efisien jika dari
Universitas Sumatera Utara
perencanaan sumber daya manusia ditetapkan kualifikasi yang akurat untuk setiap bidang kerjajabatan kosong yang memerlukan sumber daya manusia, baik dari
sumber internal promosi dan pindah maupun eksternal. Tujuan utama perencanaan adalah memfasilitasi keefektifan organisasi,
yang harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
organisasi http:makalahkumakalahmu.wordpress.com
. Dengan demikian, perencanaan sumber daya manusia marupakan suatu proses
menterjemahkan strategi bisnis menjadi kebutuhan sumber daya manusia baik kualitatif maupun kuantitatif melalui tahapan tertentu.
Menurut Mathis dan Jackson 2002:76, proses perencanaan sumber daya manusia terdiri dari empat bagian yaitu perekrutaan tenaga kerja, pelatihan dan
pengembangan karyawan, jenjang karir, dan sistem kompensasi. Akan tetapi, di dalam penelitian ini penulis akan membahas mengenai perekrutan tenaga kerja,
jenjang karir dan kompensasi saja karena program pelatihan dan pengembangan di Hotel Niagara Parapat ini tidak memiliki masalah dan sudah berjalan dengan
cukup baik. Menurut Hariandja 2002:96 perekrutan diartikan sebagai proses
penarikan sejumlah calon yang berpotensi untuk diseleksi menjadi pegawai, proses ini dilakukan dengan mendorong atau merangsang calon yang mempunyai
potensi untuk mengajukan lamaran dan berakhir dengan didapatkannya sejumlah calon. Atau, dapat juga dikatakan sebagai upaya pencarian sejumlah calon
karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dapat menyeleksi orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan kerja yang ada.
Permasalahan yang terjadi di Niagara Hotel Parapat yaitu tidak terlaksananya sistem rekrutmen dengan baik, dimana di Niagara Hotel Parapat ini
pelaksanaan rekrutmen karyawan baru dilakukan oleh karyawan yang dipercaya manajer untuk mencarikan karyawan baru untuk mengisi posisi kosong di Niagara
Hotel Parapat. Pengisian jabatan yang kosong tersebut sering tidak sesuai dengan jenjang pendidikan yang dimiliki oleh calon karyawan sehingga terjadi
ketidaksesuaian antara tugas dan jabatan yang diduduk i dengan tingkat pendidikan karyawan.
Tabel 1.1 Tingkat Pendidikan Karyawan
Tingkat Pendidikan Jumlah Karyawan
Strata 1 S1 2 orang
Diploma 3 D3 6 orang
SMA Sederajat 156 orang
SMP 10 orang
Sumber : Niagara Hotel Parapat 2012 Kesenjangan antara tingkat pendidikan karyawan dengan tugas atau
jabatan yang dijalankan oleh karyawan menyebabkan kurang efektifnya hasil kerja dari karyawan yang direkrut karena tidak memiliki cukup pemahaman akan
bidang yang dijalankannya. Pengadaan menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting dalam
manajemen sumber daya manusia sebab sebagai awal dari kegiatan untuk
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan pegawai yang tepat untuk mengisi jabatan yang kosong, hal ini menjadi sangat penting ketika persediaan sumber daya manusia terbatas, di mana
hanya sedikit jumlah pegawai potensial yang tersedia sedangkan banyak perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang berpotensi.
Pengembangan karir merupakan gabungan dari kebutuhan pelatihan di masa akan datang dan perencanaan sumber daya manusia. Dari sudut pandang
pegawai, pengembangan karir memberikan gambaran mengenai jalur karir di masa yang akan datang. Sedangkan dari sudut pandang perusahaan,
pengembangan karir memberikan jaminan bahwa akan tersedia pegawai-pegawai yang akan mengisi posisi yang akan lowong di masa yang akan datang Mathis
dan Jackson, 2002:62. Pada Niagara Hotel Parapat, pengembangan karir atau jenjang karir tidak
dilakukan secara kontiniu dan tidak diprogram secara baik, sehingga seorang karyawan akan menduduki dan menjalankan tugas dan jabatan yang sama dalam
waktu yang lama dan tidak mendapatkan kenaikan jabatan. Perubahan tugas yang terjadi di Niagara Hotel Parapat ini hanya berkisar perpindahan dari Cleaning
Service menjadi House Keeping. Kompensasi merupakan semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan Hasibuan, 2005:117. Karyawan yang
menjalankan tugas sebagai Gardener, Linen BoyMaid, Cook Helper, Bucher, Bush, Dish Washer, dan Engineering masih diberikan gaji yang belum sesuai
dengan Upah Minimum Regional UMR.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hasibuan 2005:105 efektivitas merupakan suatu keadaan keberhasilan kerja yang sempurna sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dari pengertian tersebut, penulis tertarik untuk memilih judul analisis perencanaan sumber daya manusia dalam meningkatkan efektivitas kerja sebagai
objek pembahasan dalam skripsi ini. Alasan memilih Niagara Hotel Parapat sebagai perusahaan yang akan
diteliti adalah bahwa Niagara Hotel Parapat merupakan hotel berbintang empat yang bergerak di bidang jasa perhotelan yang telah berdiri sejak tahun 1990 dan
masih bisa terus bertahan dan dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya hingga saat ini.
2.1 Perumusan Masalah