Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan Ruang Terbuka Hijau RTH

IV - 12  Analisis Isu-Isu Strategis a. Memiliki potensi sumber daya alam; b. Sudah ada perusahaan perintis investor champion; c. Dukungan dan komitemen pemerintah daerah; d. Adanya indikasi peran sektorkementerian lain masuk dalam program nasional; e. Memiliki kesesuaian lahan status hukum, topografi, jenis tanah, dan kemiringan lahan; f. Mempunyai aksesibilitas terhadap pelabuhan dan transportasi darat utama; g. Memiliki sumber daya pendukung penyedia sumber energi listrik, gas, batubara, dan air; h. Dukungan sumber daya manusia jumlah dan kualitas.

4.2.5 Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan

Sasaran nasional untuk pembangunan desa dan kawasan perdesaan adalah jumlah desa tertinggal sampai 5.000 desa dan meningkatkan jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa. Arah kebijakan nasional pembangunan desa dan kawasan perdesaan, termasuk di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, kawasan transmigrasi, dan pulau-pulau kecil terluar, tahun 2015-2019 diantaranya adalah : 1. Pengawalan implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten, dan berkelanjutan melalui koordinasi, fasilitasi, supervisi, dan pendampingan; 2. Pengembangan kapasitas dan pendampingan aparatur pemerintah desa dan kelembagaan pemerintahan desa secara berkelanjutan; 3. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan termasuk kawasan transmigrasi untuk mendorong keterkaitan desa-kota.

4.2.6 Ruang Terbuka Hijau RTH

Ruang Terbuka Hijau RTH adalah area yang memanjang berbentuk jalur dan atau area mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menyebutkan bahwa 30 wilayah kota harus berupa RTH yang terdiri dari 20 publik dan 10 privat. RTH publik adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kotakabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Ruang terbuka hijau yang terdapat di Kabupaten Aceh Tamiang yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012-2032 direncanakan seluas 752,14 Ha atau sebesar 30,70 dari luasan kawasan permukiman perkotaan yaitu 2.450,04 Ha. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran  V - 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1. Visi

Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 adalah : ACEH TAMIANG “EJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRA“ARANA DAN “ARANA TRAN“PORTA“I Visi pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang ini dijabarkan sebagai berikut :

1. Aceh Tamiang :

Adalah Kabupaten Aceh Tamiang dengan seluruh masyarakat yang tinggal dan tercatat secara administrasi sebagai warga Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Sejahtera :

Sejahtera adalah sebuah kondisi yang diharapkan setiap masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dalam aspek ekonomi, sosial dan spiritual yang ditujukan untuk terwujudnya peningkatan kesejahterahan masyarakat daerah, melalui penguatan sistem ekonomi yang berbasiskan kepada ekonomi kerakyatan, dan potensi ekonomi daerah, serta didukung peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur transportasi dan prasarana dasar yang berwawasan lingkungan. Masyarakat Aceh Tamiang yang sejahtera merupakan masyarakat yang makmur, berpenghasilan yang cukup, memiliki pendidikan, lapangan usaha dan lapangan kerja yang layak, terbebas dari kemiskinan, memiliki rasa kepedulian yang tinggi, memiliki kualitas kesehatan dan didukung oleh kondisi lingkungan dan perumahan yang baik. Masyarakat yang sejahtera juga ditandai dengan adanya peran serta secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial dan budaya. Kesejahteraan masyarakat tidak hanya dicerminkan oleh perkembangan ekonomi semata, tetapi mencakup aspek yang lebih luas.

3. Madani :

Madani adalah sebuah kondisi yang diharapkan masyarakat Aceh Tamiang memiliki peradaban sosial budaya yang tinggi, akhlak mulia, kreatif, memiliki semangat, jiwa kewirausahaan, keterampilan, berdisiplin dan bertanggung jawab serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan potensi daerah.