Potensi Pengembangan Wilayah Aspek Geografi dan Demografi

II - 8  Gambaran Umum Kondisi Daerah Tabel 2.1 Rencana Pola Ruang Tahun 2012 – 2032 NO JENIS PENGGUNAAN LUAS Ha PERSENTASE I KAWASAN LINDUNG 58.302,76 26,31

1. Hutan Lindung

46.620,11 21,04

2. Kawasan Perlindungan Setempat

9.762,40 4,41 - RTH Permukiman Perkotaan 752,14 0,34 - Sempadan Pantai 505,04 0,23 - Sempadan Sungai 8.505,22 3,84

3. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya

1.779,63 0,80 - Suaka Alam Perairan 981,70 0,44 - Taman Nasional Gunung Leuser 797,93 0,36

4. Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan

Bawahannya 140,62 0,06 - Kawasan Resapan Air 140,62 0,06 II KAWASAN BUDIDAYA 163.313,58 73,69

1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

38.484,78 17,37 - HPT 970,54 0,44 - Hutan Produksi 33.305,89 15,03 - Hutan Produksi Konversi 4208,35 1,90

2. Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat

424,93 0,19

3. Kawasan Peruntukan Industri

596,77 0,26 - Industri Agro 187,46 0,08 - Industri Minapolitan 409.31 0,18

4. Kawasan Peruntukan Lainnya

1.043,21 0,466 - Kawasan Hankam 28,64 0,01 - Kawasan Pendidikan 13,37 0,006 - Kawasan Perkantoran 86,72 0,04 - Kawasan Transmigrasi 914,48 0,41

5. Kawasan Peruntukan Perikanan

1.821,90 0,82

6. Kawasan Peruntukan Permukiman

9.785,85 4,41 - Permukiman Pedesaan 7.335,81 3,31 - Permukiman Perkotaan 2.450,04 1,10

7. Kawasan Peruntukan Pertanian

111.156,10 50,156 - Holtikultura 116,17 0,05 - Kawasan Peternakan 13,20 0,006 - Perkebunan 43.184,66 19,49 - Perkebunan Rakyat 10.441,33 4,71 - Pertanian Lahan Kering 50.618,50 22,84 - LPPB 886,71 0,40 - Sawah Irigasi 4.508,17 2,03 - Sawah Tadah Hujan 1.387,40 0,63 Jumlah 221.616,34 100,00 Sumber: Hasil Analisis dan Pola Ruang RTRW Kab. Aceh Tamiang Tahun 2012-2032.

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012 –2032 menetapkan sistem pusat kegiatan yang tersusun atas pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu sama lain dan dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah : Gambaran Umum Kondisi Daerah  II - 9 1 Pusat Kegiatan Lokal PKL Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disebut PKL adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan. Berdasarkan kewenangan Provinsi, maka berdasarkan RTRW Aceh ditetapkan PKL di Kabupaten Aceh Tamiang berupa PKL di Kota Kuala Simpang-Kota Karang Baru dengan fungsi utama sebagai pusat perdagangan, jasa, pelayanan sosial, umum skala kabupaten dan pusat pemerintahan di Karang Baru. 2 Pusat Pelayanan Kawasan PPK Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kota kecamatan yang mempunyai potensi untuk berfungsi sebagai pusat jasa, pusat koleksi dan distribusi, dan simpul transportasi dengan skala pelayanan desa-desa dalam satu kecamatan yang merupakan kota kecilibukota kecamatan. PPK di Kabupaten Aceh Tamiang, meliputi : a. Sungai Liput di Kecamatan Kejuruan Muda; b. Pulo Tiga di Kecamatan Tamiang Hulu; c. Tualang Cut Manyak Payed; d. Tangsi Lama di Kecamatan Seruway; dan e. Alur Cucur di Kecamatan Rantau. 3 Pusat Pelayanan Lingkungan PPL Pusat Pelayanan Lingkungan yang selanjutnya disebut PPL adalah pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desakampung. Kawasan yang memiliki kriteria sebagai PPL adalah pusat mukim yang berada di kawasan perdesaan, atas dasar tersebut PPL Kabupaten Aceh Tamiang sebagai berikut : a. PPL Sekerak Kanan di Kecamatan Sekerak; b. PPL Medang Ara di Kecamatan Karang Baru; c. PPL Sungai Iyu di Kecamatan Bendahara; d. PPL Telaga Meuku di Kecamatan Banda Mulia; e. PPL Simpang Kiri di Kecamatan Tenggulun; dan f. PPL Babo di Kecamatan Bandar Pusaka. II - 10  Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.3. Wilayah Rawan Bencana