- 2017 RPJM 2017

(1)

QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG

NOMOR 1 TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 16 TAHUN 2013

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2013

2017


(2)

QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH

NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2013-2017 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH TAMIANG,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, terdapat indikator kinerja dari beberapa program daerah yang masih belum terukur secara kuantitatif dan untuk penyesuaian dengan RPJMN Tahun 2015-2019, serta adanya perubahan susunan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, sehingga perlu dilakukan penyelarasan dan penyesuaian terhadap Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 16 Tahun 2013;

b. bahwa sesuai ketentuan Pasal 50 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, menegaskan rencana pembangunan daerah dapat diubah dan perubahan rencana pembangunan daerah ditetapkan dengan Peraturan daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Qanun tentang Perubahan Atas Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 16 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-2017; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan

Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4176);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);


(3)

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);

5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang

Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 nomor 114, Tambahan Lembaan Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

11.Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;

12.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 13.Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 15 Tahun 2013

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2005-2025 (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013 Nomor 15 Tambahan Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 36);

14.Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 16 Tahun 2013

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 (Lembaran Kabupaten…


(4)

Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013 Nomor 16 Tambahan Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 37);

15.Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Tamiang (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016 Nomor 8 Tambahan Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 44);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TAMIANG dan

BUPATI ACEH TAMIANG MEMUTUSKAN :

Menetapkan : QANUN TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA

PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH

TAMIANG TAHUN 2013-2017.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 16 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-2017

(Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013 Nomor 16 Tambahan Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 37) diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 3 diubah, sehingga Pasal 3 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 3

(1) Sistematika RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN

DAERAH

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM

PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS

YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB X PENUTUP


(5)

(2) Sistematika RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum secara lengkap dalam Lampiran merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Qanun ini.

2. Ketentuan Pasal 4 diubah, sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 4

(1) RPJMK Aceh Tamiang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berfungsi sebagai :

a. pedoman bagi SKPK dalam menyusun perubahan Renstra SKPK;

b. pedoman bagi Pemerintah Kabupaten dalam

penyusunan RKPD;

c. acuan bagi pemangku kepentingan dalam

melaksanakan kegiatan pembangunan;

d. instrumen evaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten.

(2) Dalam menyusun perubahan Rentra SKPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, SKPK melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Bappeda.

Pasal II

Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang.

1

LEMBARAN KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2017 NOMOR 1

NOREG QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH (9/163/2016) Ditetapkan di Karang Baru

pada tanggal, 2017 M 1438 H

BUPATI ACEH TAMIANG,

HAMDAN SATI Diundangkan di Karang Baru

pada tanggal, 2017 M 1438 H

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG,


(6)

LAMPIRAN I

QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH

NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

PERUBAHAN QANUN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM)

KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2013 – 2017

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2017


(7)

i

BUPATI ACEH TAMIANG

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Assalamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh,

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mengamanatkan bahwa RPJM Kabupaten merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program Bupati dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan mengacu pada Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 15 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Aceh Tamiang Tahun

2015–2025 dan Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 14 Tahun 2013

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012-2032.

Didalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa RPJM Daerah haruslah berpedoman pada RPJM Nasional (Pasal 263). Untuk menjaga harmonisasi antara RPJM Nsional dan RPJM Daerah sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2014 diatas, Pemerintah menjelaskan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 bahwa RPJM Nasional berfungsi sebagai bahan penyusunan dan perbaikan RPJM Daerah (pasal 17). Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan ataupun revisi terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 yang diharmonisasikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019.

Akhirnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah bersama menyusun dokumen Revisi RPJM Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, dan berharap dokumen ini dapat dipedomani dan menjadi acuan pelaksanaan pembangunan bagi seluruh stakeholders sesuai dengan

pera dan kewenangan masing-masing, sehingga visi “ACEH TAMIANG

SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI” dapat diwujudkan.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh.

Karang Baru, 2017

BUPATI ACEH TAMIANG,


(8)

ii

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR SINGKATAN ... xi BAB I PENDAHULUAN ... I-1

1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan ... I-2 1.3. Hubungan Antar Dokumen ... I-5 1.3.1.Keterkaitan RPJMK dengan RPJMN dan RPJMA ... I-6 1.3.2. Keterkaitan RPJM dengan RPJP ... I-8 1.3.3. Keterkaitan RPJMK dengan RTRW ... I-8 1.3.4. Keterkaitan RPJM Kabupaten Aceh Tamiang dengan

RPJM daerah lainnya ... I-9 1.4. Sistematika Penulisan ... I-10 1.5. Maksud dan Tujuan ... I-10 1.5.1. Maksud ... I-10 1.5.2. Tujuan ... I-11

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... II-1

2.1. Aspek Geografi dan Demografi ... II-1 2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah ... II-1 2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah ... II-8 2.1.3. Wilayah Rawan Bencana ... II-10 2.1.4. Demografi ... II-11 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ... II-13 2.2.1. Indeks Pembangunan Manusia ... II-13 2.2.2. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ... II-14 2.2.3. Fokus Kesejahteraan Masyarakat ... II-21 2.2.4. Fokus Seni Budaya dan Olahraga ... II-32 2.3. Aspek Pelayanan Umum ... II-32 2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib ... II-32 2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan ... II-88 2.3.3. Aspek Layanan Urusan Keistimewaan Aceh ... II-94 2.4. Aspek Daya Saing Daerah ... II-97 2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah ... II-97 2.4.2. Fokus Iklim Berinvestasi ... II-98 2.4.3. Fokus Sumber Daya Manusia ... II-101 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

SERTA KERANGKA PENDANAAN ... III-1 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu ... III-2

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Kabupaten (APBK) ... III-2 3.1.2. Neraca Daerah ... III-3 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ... III-8 3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran ... III-8 3.2.2. Analisis Pembiayaan ... III-9


(9)

iii

3.3.2. Perhitungan Kerangka Pendanaan ... III-17

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1. Permasalahan ... IV-1 4.1.1. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

Pemerintahan ... IV-1 4.1.2. Infrastruktur ... IV-2 4.1.3. Kualitas Pendidikan, Kesehatan dan Pemenuhan

Kebutuhan Air Bersih serta Sanitasi ... IV-2 4.1.4. Ketahanan Pangan dan Peningkatan Nilai Tambah

Komoditi Pertanian ... IV-4 4.1.5. Penanggulangan Kemiskinan ... IV-4 4.1.6. Lingkungan Hidup dan Pengurangan Resiko Bencana ... IV-5 4.1.7. Pelaksanaan Dienul Islam, Politik, serta Sosial dan

Budaya ... IV-6 4.2. Isu Strategis ... IV-7 4.2.1. Millenium Development Goals (MDGs) ... IV-8 4.2.2. Sustainable Development Goals (SDGs) ... IV-8 4.2.3. Standar Pelayanan Minimal (SPM) ... IV-11 4.2.4. Agenda Prioritas Nasional dalam Nawa Cita ... IV-11 4.2.5. Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan ... IV-12 4.2.6. Ruang Terbuka Hijau (RTH) ... IV-12

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ... V-1

5.1. Visi ... V-1 5.2. Misi ... V-2 5.3. Tujuan dan Sasaran ... V-5

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN... VI-1

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ... VII-1

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI

KEBUTUHAN PENDANAAN ... VIII-1 8.1. Agenda Pembangunan ... VIII-1 8.2. Indikasi Rencana Program dan Kebutuhan Pendanaan ... VIII-5

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ... IX-1

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN ... X-1

10.1. Pedoman Transisi ... X-1 10.2. Kaidah Pelaksanaan ... X-1 BAB XI PENUTUP ... XI-1 LAMPIRAN


(10)

iv

Gambar 1.1 Bagan Alir Hubungan Antar Dokumen Perencanaan ... I-6 Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Aceh Tamiang ... II-2 Gambar 2.2 Peta Topografi Kabupaten Aceh Tamiang ... II-3 Gambar 2.3 Peta Geologi Kabupaten Aceh Tamiang ... II-4 Gambar 2.4 Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Aceh Tamiang ... II-5 Gambar 2.5 Peta Hidrologi Kabupaten Aceh Tamia ... II-6 Gambar 2.6 Peta Curah Hujan Kabupaten Aceh Tamiang ... II-7 Gambar 2.7 Peta Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Aceh Tamiang ... II-10 Gambar 2.8 Struktur Penduduk Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014 ... II-12 Gambar 2.9 Laju Pertumbuhan Ekonomi Aceh Tamiang Tahun 2011-2014(%) . II-17 Gambar 2.10 Grafik Perkembangan Laju Inflasi Kota Lhokseumawe

Tahun 2010-2014 ... II-20 Gambar 2.11 Grafik Cakupan Pelayanan Kesehatan K1, K4, Persalinan ditolong

Nakes dan Ibu Nifas Tahun 2013-2014 ... II-52 Gambar 2.12 Grafik Cakupan Vitamin A pada Ibu Nifas Tahun 2012 -2014 ... II-52 Gambar 2.13 Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatal


(11)

v

Tabel 1.1 Sinkronisasi Agenda Pembangunan antara RPJMN, RPJM Aceh dan RPJM Kabupaten Aceh Tamiang ... I-6 Tabel 1.2 Hasil Telaahan RPJP Kabupaten Aceh Tamiang

Tahun 2005 – 2025 ... I-8 Tabel 1.3 Identifikasi Kebijakan RPJM Kota Langsa dan RPJMD

Kabupaten Langkat ... I-9 Tabel 2.1 Rencana Pola Ruang Tahun 2012-2032 ... II-8 Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Tahun 2010 - 2014 ... II-11 Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2012-2014 .... II-13 Tabel 2.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2010 - 2014 ... II-14 Tabel 2.5 Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2010-2014 ... II-15 Tabel 2.6 Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010, Tahun 2008-2014 ... II-16 Tabel 2.7 PDRB Perkapita Tahun 2010- 2014 ... II-18 Tabel 2.8 Pendapatan Regional Perkapita Tahun 2010 - 2014 ... II-19 Tabel 2.9 Statistik Kemiskinan Tahun 2010-2014 ... II-17 Tabel 2.10 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut

Kemampuan Baca/Tulis Tahun 2010- 2014 ... II-21 Tabel 2.11 Angka Harapan Lama Sekolah Rata-rata Lama Sekolah

Tahun 2011 – 2014 ... II-22 Tabel 2.12 Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2014 ... II-23 Tabel 2.13 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2010-2014 . II-23 Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Tahun 2012-2014 ... II-24 Tabel 2.15 Angka Kematian Bayi dan Balita Tahun 2010-2014 ... II-25 Tabel 2.16 Angka Kematian Ibu Tahun 2010 - 2014 ... II-26 Tabel 2.17 Angka Harapan Hidup Tahun 2010 - 2014 ... II-27 Tabel 2.18 Persentase Balita Gizi Buruk Tahun 2010 - 2014 ... II-27 Tabel 2.19 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2010 - 2014 ... II-28 Tabel 2.20 Tingkat Penggangguran Terbuka Tahun 2011-2012 ... II-29 Tabel 2.21 Komposisi Penduduk 15+ yang Bekerja Menurut

Status Pekerjaan Tahun 2014 ... II-29 Tabel 2.22 Komposisi Penduduk 15+ yang Bekerja Menurut Lapangan

Pekerjaan Utama Tahun 2014 ... II-30 Tabel 2.23 Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan Tahun 2011 ... II-30 Tabel 2.24 Perusahaan Yang Menerapkan K3 Tahun 2011-2014 ... II-31 Tabel 2.25 Perselisihan Buruh dan Pengusaha Terhadap Kebijakan .

Pemerintah Daerah Tahun 2011-2014 ... II-31 Tabel 2.26 Sengketa Antara Pengusaha dan Pekerja Tahun 2011-2014 ... II-31


(12)

vi

Tabel 2.28 Perkembangan APS Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2012 - 2014 II-33 Tabel 2.29 Rasio Ketersediaan Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar .

Tahun 2007 - 2012 ... II-34 Tabel 2.30 Ketersediaan Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar Tahun

Pelajaran 2014 /2015 Menurut Kecamatan ... II-35 Tabel 2.31 Rasio Guru Terhadap Murid Jenjang Pendidikan Dasar .

Tahun 2010 – 2014 ... II-35 Tabel 2.32 Rasio Guru Terhadap Murid Jenjang Pendidikan Dasar

Tahun 2014 /2015 Menurut Kecamatan ... II-36 Tabel 2.33 Ketersediaan Perpustakaan Jenjang Pendidikan Dasar .

Tahun 2010- 2014 ... II-36 Tabel 2.34 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jenjang Pendidikan

Menengah Tahun Pelajaran 2010-2014 ... II-37 Tabel 2.35 Rasio Ketersediaan Sekolah Jenjang Pendidikan Menengah .

Tahun 2010 - 2014 ... II-37 Tabel 2.36 Rasio Ketersediaan Sekolah Tahun Pelajaran 2014/2015 .

Menurut Kecamatan ... II-38 Tabel 2.37 Rasio Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah .

Tahun 2010 - 2014 ... II-38 Tabel 2.38 Rasio Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah

Tahun Pelajaran 2014/2015 Menurut Kecamatan ... II-39 Tabel 2.39 Ketersediaan Perpustakaan Jenjang Pendidikan Menengah .

Tahun 2010-2014 ... II-39 Tabel 2.40 Ketersediaan Sekolah Dalam Kondisi Baik Tahun 2010-2014 ... II-40 Tabel 2.41 Fasilitas Pedidikan Dalam Kondisi Baik Tahun 2014/2015 .

Menurut Kecamatan ... II-40 Tabel 2.42 Perkembangan Angka Putus Sekolah Tahun Pelajaran

2010 - 2014 ... II-41 Tabel 2.43 Angka Putus Sekolah Tahun 2014 Menurut Kecamatan ... II-41 Tabel 2.44 Perkembangan Angka Kelulusan Tahun 2010- 2014... II-42 Tabel 2.45 Perkembangan Angka Melanjutkan Pendidikan

Tahun 2010 - 2014 ... II-42 Tabel 2.46 Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Tahun 2010- 2014 ... II-43 Tabel 2.47 Rasio Posyandu Terhadap Balita Tahun 2010 – 2014 ... II-43 Tabel 2.48 Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2014 Menurut Kecamatan ... II-44 Tabel 2.49 Rasio Puskesmas, Poliklinik ,Pustu,Polindes/Poskesdes

Tahun 2010-2014 ... II-44 Tabel 2.50 Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk Tahun 2010 - 2014 ... II-45 Tabel 2.51 Rasio Tenaga Dokter Umum Kabupaten Aceh Tamiang .


(13)

vii

Tabel 2.54 Rasio Tenaga Kesehatan Per Satuan Penduduk . Tahun 2010 - 2014 ... II-47 Tabel 2.55 Rasio Tenaga Kesehatan Berdasarkan Pendidikan

Tahun 2010 - 2014 ... II-47 Tabel 2.56 Cakupan Desa Siaga Aktif Tahun 2014 Menurut Kecamatan ... II-48 Tabel 2.57 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Tahun 2010 - 2014 ... II-49 Tabel 2.58 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Tahun 2010 - 2014 ... II-49 Tabel 2.59 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI) ... II-50 Tabel 2.60 Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan

Tahun 2010-2014 ... II-50 Tabel 2.61 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD ... II-50 Tabel 2.62 Angka Kesakitan Penyakit Menular Tertentu Tahun 2010-2014 .... II-55 Tabel 2.63 Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kampung/Kelurahan yang

Ditangani < 24 jam Tahun 2014 ... II-56 Tabel 2.64 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Tahun 2014 ... II-58 Tabel 2.65 Kinerja Pelayanan RSUD Aceh Tamiang ... II-58 Tabel 2.66 Perkembangan Kondisi Jalan dan Jembatan Tahun 2010-2014 .... II-59 Tabel 2.67 Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Tahun 2014

Menurut Kecamatan ... II-59 Tabel 2.68 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Status

Tahun 2014 ... II-60 Tabel 2.69 Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2010-2014 ... II-60 Tabel 2.70 Rasio Jaringan Iringasi Tahun 2014 Menurut Kecamatan ... II-61 Tabel 2.71 Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi

Tahun 2010-2014 ... II-62 Tabel 2.72 Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi

Tahun 2014 Menurut Kecamatan ... II-62 Tabel 2.73 Proporsi Rumah Tangga Dengan Sanitasi Layak dan Air Minum

Layak Tahun 2010-2013 ... II-62 Tabel 2.74 Jumlah Bangunan Berdasarkan Sumber Penerangan

Tahun 2010-2014 ... II-63 Tabel 2.75 Jumlah Bangunan Menurut Sumber Penerangan

Menurut Kecamatan Tahun 2014 ... II-63 Tabel 2.76 Ketersediaan Listrik Bagi Rumah Dhuafa Tahun 2010-2015 ... II-64 Tabel 2.77 Perkembangan Rumah Tangga Ber-PHBS Tahun 2010-2014 ... II-64 Tabel 2.78 Rasio Tempat Ibadah Tahun 2010-2014 ... II-65 Tabel 2.79 Persentase Penanganan Sampah Tahun 2011-2014... II-65


(14)

viii

Tabel 2.81 Proporsi Rumah Tangga Pelanggan Air PDAM

Tahun 2010-2014 ... II-66 Tabel 2.82 Proporsi Jumlah Rumah Tangga Pelanggan PDAM

Tahun 2014 Menurut Kecamatan ... II-67 Tabel 2.83 Persentase Penduduk ber-KTP Tahun 2010-2014 ... II-67 Tabel 2.84 Cakupan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran Tahun 2010-2014 ... II-68 Tabel 2.85 Rasio Kasus KDRT Tahun 2010-2013 ... II-68 Tabel 2.86 Rata-rata Anak Per Keluarga Tahun 2013-2014

Menurut Kecamatan ... II-69 Tabel 2.87 Rasio Peserta KB Tahun 2010-2014 ... II-69 Tabel 2.88 Persentasi Akseptor KB Tahun 2013-2014 Menurut Kecamatan .. II-70 Tabel 2.89 Keluarga Pra Sejahtera Tahun 2013-2014 Menurut Kecamatan ... II-70 Tabel 2.90 Jumlah Keluarga Sejahtera 1 Tahun 2013-2014

Menurut Kecamatan ... II-71 Tabel 2.91 Jumlah PMKS dan Penyandang Cacat Fisik Yang

Mendapat Pembinaan Tahun 2010-2014 ... II-71 Tabel 2.92 Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif Tahun 2010-2014 ... II-72 Tabel 2.93 Jumlah Grup Kesenian Tahun 2012 Menurut Kecamatan ... II-72 Tabel 2.94 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan ... II-73 Tabel 2.95 Jumlah Lapangan Olahraga Tahun 2010-2014 ... II-74 Tabel 2.96 Orkesmas Aktif dan Tidak Aktif Tahun 2010-2014 ... II-75 Tabel 2.97 Kategorisasi Mutu Pelayanan ... II-76 Tabel 2.98 Indeks Kepuasan Masyarakat pada Unit Pelayanan di

Kabupaten Aceh Tamiang Tahun2013-2014 ... II-76 Tabel 2.99 Hasil Evaluasi Atas Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Tahun 2012-2014 ... II-77 Tabel 2.100 Indeks Hasil EKPPD atas LPPD Tahun 20010-2014 ... II-80 Tabel 2.101 Indeks Hasil EKPPD atas LPPD Tahun 2014 ... II-80 Tabel 2.102 Hasil Pembinaan dan Pengawasan Inspektorat ... II-82 Tabel 2.103 Persentase Rekomendasi yang ditindaklanjuti Tahun 2010-2014 .. II-82 Tabel 2.104 Jumlah PNS Berdasarkan Golongan Tahun 2010-2014 ... II-83 Tabel 2.105 Jumlah PNS yang Menduduki Jabatan Struktural/Eselonering

Tahun 2010-2014 ... II-83 Tabel 2.106 Jumlah Aparatur yang Telah Mengikuti Diklat Tahun 2010-2014 II-84 Tabel 2.107 Ketersediaan Pangan Utama Tahun 2010-2014... II-84 Tabel 2.108 Jumlah Kelompok Binaan PKK Tahun 2010-2014 ... II-85 Tabel 2.109 Jumlah Kantor Datok yang Dibangun Sampai Dengan Tahun 2014 II-86 Tabel 2.110 Jumlah Perpustakaan Tahun 2010-2014 ... II-86 Tabel 2.111 Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan Tahun 2010-2014 ... II-87


(15)

ix

Tabel 2.114 Jumlah Kelompok Tani Tahun 2010-2014 Menurut Kecamatan... II-89 Tabel 2.115 Jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan Tahun 2010-2014

Menurut Kecamatan ... II-89 Tabel 2.116 Produksi Pertanian dan Pertenakan Tahun 2010-2014 ... II-90 Tabel 2.117 Luas Hutan Tahun 2014 Menurut Kecamatan ... II-91 Tabel 2.118 Luas Hutan dan Lahan Kritis yang Tahun Direhabilitasi

Tahun 2010-2014 ... II-91 Tabel 2.119 Perkembangan Luas Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat

Tahun 2010-2014 ... II-92 Tabel 2.120 Perkembangan Luas Perkebunan Karet Rakyat Tahun 2010-2014 II-92 Tabel 2.121 Perkembangan Luas Perkebunan Kakao Rakyat Tahun 2010-2014 II-92 Tabel 2.122 Luas Penambangan Liar yang Diterbitkan Tahun 2010-2014 ... II-93 Tabel 2.123 Jumlah Penambang Liar yang Diterbitkan Tahun 2010-2014 ... II-93 Tabel 2.124 Jumlah Penambang yang Memiliki Izin Tahun 2010-2014 ... II-93 Tabel 2.125 Jumlah Penambang Liar yang Diterbitkan Tahun 2010-2014

Menurut Kecamatan ... II-93 Tabel 2.126 Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2010-2014 ... II-94 Tabel 2.127 Jumlah Pelanggaran Syariat Islam Tahun 2012-2014 ... II-94 Tabel 2.128 Ju lah Te aga Da’i Wilayah Perbatasa Tahu -2014

Menurut Kecamtan ... II-95 Tabel 2.129 Ju lah Te aga Da’i Wilayah Ke a ata Tahu -2014 ... II-95 Tabel 2.130 Jumlah Guru Ngaji Tahun 2014 Menurut Kecamatan ... II-96 Tabel 2.131 Jumlah Dayah/ Pesantren dan Murid Tahun 2014

Menurut Kecamatan ... II-96 Tabel 2.132 Jumlah Penyaluran dan Penerima Zakat Tahun 2010-2014 ... II-97 Tabel 2.133 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per-Kapita

Tahun 2010-2011 ... II-98 Tabel 2.134 Angka Kriminalitas Tahun 2010-2013 ... II-98 Tabel 2.135 Jumlah Demonstrasi Tahun 2010-2014 ... II-99 Tabel 2.136 Jenis Izin yang Diterbitkan dan Lama Proses Perizinan ... II-99 Tabel 2.137 Pendapatan Asli Daerah Bersumber dari Pajak dan Retribusi

Tahun 2010-2014 ... II-100 Tabel 2.138 Rasio Ketergantungan ... II-102 Tabel 3.1 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah

Tahun 2012-2014 ... III-2 Tabel 3.2 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Tahun 2009-2014 ... III-5 Tabel 3.3 Rasio Likuiditas Tahun 2009-2011 ... III-7 Tabel 3.4 Rasio Solvabilitas Tahun 2009-2011 ... III-7


(16)

x

Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012-2014 ... III-10 Tabel 3.7 Analisa Proporsi Belanja Pemenuhan Aparatur ... III-10 Tabel 3.8 Realisasi Belanja Daerah Tahun 2012-2014 ... III-11 Tabel 3.9 Penutup Devisit Riil Anggaran ... III-12 Tabel 3.10 Komposisi Penutup Devisit Riil Anggaran ... III-13 Tabel 3.11 Proyeksi dan Realisasi Pendapatan pada APBK Tahun 2013-2017 . III-15 Tabel 3.12 Realisasi dan Proyeksi Belanja pada APBK Tahun 2017 ... III-17 Tabel 3.13 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

Tahun 2012-2014 ... III-17 Tabel 3.14 Proyeksi dan Analisa Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan

Yang Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama ... III-18 Tabel 3.15 Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan

Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Untuk

Pendanan Pembangunan Tahun 2013-2017 ... III-19 Tabel 3.16 Realisasi dan Rencana Penggunaan Kapasitas Riil

Kemanpuan Keuangan Daerah ... III-20 Tabel 3.17 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah ... III-21 Tabel 3.18 Alokasi Dana Otonomi Khusus Tahun 2014-2015 dan Proyeksi

Tahun 2016 – 2017 ... III-22 Tabel 4.1 Isu Strategis Pe ba gu a Daerah Terkait Pe apaia MDG’s .... IV-8 Tabel 5.1 Tujuan dan Sasaran Masing-masing Misi ... V-6 Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan... VI-1 Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Tahun 2013

s/d 2016 ... VII-2 Tabel 7.2 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Tahun 2017 ... VII-28


(17)

xi

A

ACLS : Advance Cardio Life Support ADHB : Atas Dasar Harga Berlaku ADHK : Atas Dasar Harga Konstan AHM : Angka Melek Huruf

AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome AKABA : Angka Kematian Balita

AKB : Angka Kematian Bayi AKBA : Angka Kematian Balita

AKHB : Angka Kelangsungan Hidup Bayi AKI : Angka Kematian Ibu

AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan APBA : Anggaran Pendapatan Belanja Aceh APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBK : Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara APK : Angka Partisipasi Kasar

APM : Angka Partisipasi Murni APtS : Angka Putus Sekolah APS : Angka Partisipasi Sekolah

APT : Angka Pendidikan yang Ditamatkan ATLS : Advanced Trauma Life Support

B

BKB : Bina Keluarga Balita

BLUD : Badan Layanan Umum Daerah BOK : Bantuan Operasional Kesehatan BOR : Bed Occupancy Rate

BPJS : Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial BPM : Badan Pemberdayaan Masyarakat BPPP : Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian BPS : Badan Pusat Statistik

BTLS : Basic Trauma Life Support BUMD : Badan Usaha Milik Daerah


(18)

xii

CFR : Case Fatality Rate

CSR : Corporate Social Responsibility

D

DAK : Dana Alokasi Khusus DAS : Daerah Aliran Sungai DAU : Dana Alokasi Umum DBD : Demam Berdarah Dengue

E

EKPPD : Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

F

FKUB : Forum Kerukunan Umat Beragama FORKI : Federasi Olahraga Karate-do Indonesia FPTI : Federasi Panjat Tebing Indonesia

G

GAMMAWAR : Gampong Mawaddah Warahmah GELS : General Emergency Life Support GDR : Gross Death Rate

GSI : Gerakan Sayang Ibu

H

HIV : Human Immuno Deficiency Virus

I

IHK : Indek Harga Konsumen

IKASI : Persatuan Anggar seluruh indonesia IKK : Indikator Kinerja Kunci

IKM : Indeks Kepuasan Masyarakat IMB : Izin Mendirikan Bangunan IPM : Indek Pembangunan Manusia IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia IUJK : Izin Usaha Jasa Konstruksi IUP : Izin Usaha Pertambangan


(19)

xiii

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

K

KAT : Komunitas Adat Terpencil KB : Keluarga Berencana KDH : Kepala Daerah

KDRT : Kekerasan Dalam Rumah Tangga KEK : Kekurangan Energi Kronis

KH : Kelahiran Hidup KLB : Kejadian Luar Biasa

KODRAT : Keluarga Olahraga tarung Derajat KPI : Kawasan Perhatian Investasi KTT : Konferensi Tingkat Tinggi KUA : Kebijakan Umum Anggaran KVA : Kurang Vitamin A

K3 : - Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ketenagakerjaan)

- Ketentraman, Ketertiban dan Kenyamanan (Kesatuan Bangsa)

L

LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LOS : Length Of Stay

LPPD : Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

M

MDGs : Millenium Development Goals MTBS : Manajemen Terpadu Balita Sakit

N

NDR : Net Death Rate

NKKBS : Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia


(20)

xiv

OTSUS : Otonomi Khusus OWG : Open Working Group

P

PAD : Pendapatan Asli Daerah

PABBSI : Persatuan Angkat Berat Dan Binaraga Seluruh Indonesia PAR : Pasok Air Relatif

PASI : Persatuan Atletik Seluruh Indonesia PBSI : Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia PBVSI : Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum

PDBI : Persatuan Drum Band Indonesia PDRB : Produk Domestik Regional Bruto PDRN : Produk Domestik Regional Netto PEKAT : Penyakit Masyarakat

PEPPD : Pedoman Evaluasi Penyelengaraan Pemerintah Daerah PERTINA : Persatuan Tinju Amatir Indonesia

PERBAKIN : Perstatuan Menembak Dan Berburu Indonesia PERBASI : Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia PERCASI : Persatuan Catur Seluruh Indonesia PERKEMI : Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia PGI : Persatuan Golf Indonesia

PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PIA : Pasok Irigasi per Area

PIR : Pasok Irigasi Relatif PK : Pusat-pusat Kegiatan

PKB : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKK : Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga PKL : Pusat Kegiatan Lokal

PLKB : Penyuluh Keluarga Berencana

PMKS : Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial POBSI : Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia PODSI : Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia POLINDES : Pondok Bersalin Desa

POSSI : Persatuan Olahraga Selam Selam Seluruh indonesia PPAS : Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara


(21)

xv

PPL : Pusat Pelayanan Lingkungan PSSI : Persatuan Sepak Bola Indonesia

PSTI : Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia PTMSI : Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia PTN : Perguruan Tinggi Negeri

PUG : Pengarusutamaan Gender PUHA : Pengarusutamaan Hak Anak PUS : Pasangan Usia Subur

PUSDATIN : Pusat Data dan Informasi

PUSKB : Pasangan Usia Subur Keluarga Berencana PUSKESMAS : Pusat Kesehatan Masyarakat

P2TP2A : Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2WKSS : Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera

R

RABPD : Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

RAPBK : Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten RENJA : Rencana Kerja

RENSTRA : Rencana Strategi RIS : Relatif Irrigation Supply RKA : Rencana Kerja dan Anggaran RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKT : Rencana Kinerja Tahunan

RPIDA : Rencana Pembangunan Industri Daerah

RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJP : Rencana Pembangunan Jangka Pendek

RPJPD : Rencana Pembangunan Jangka Pendek Daerah RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

RTH : Ruang Terbuka Hijau

RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah RWS : Relatif Water Supply

S

SAKIP : Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah SBH : Survei Biaya Hidup


(22)

xvi

SDM : Sumber Daya Manusia

SIMDA : Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah SIPD : Sistem Informasi Pembangunan Daerah

SITU : Surat Izin Tempat Usaha SIUP : Surat Izin Usaha Perdagangan SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPK : Satuan Kerja Perangkat Kabupaten SOP : Standar Operasional Prosedur SPM : Standar Pelayanan Minimal

T

TDBH : Tambahan Dana Bagi Hasil TDG : Tanda Daftar Gudang TDI : Tanda Daftar Industri TDP : Tanda Daftar Perusahaan TNGL : Taman Nasional Gunung Lauser TOI : Turn Over Interval

TPS : Tempat Pembuangan Sampah

U

UCI : Universal Child Immunization

UKBM : Usaha Kesehatan Bersumber Masyarakat UKM : Usaha Kecil Menengah

UKS : Unit Kesehatan Sekolah UMKM : Usaha Mikro Kecil Menengah

UNDP : United Nations Development Program UPTD : Unit Pelaksana Teknik Daerah

W

WAS : Wilayah Aliran Sungai WS : Wilayah Sungai WUS : Wanita Usia Subur


(23)

Pendahuluan I - 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Maka sesuai Pasal 76 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tersebut, mengamanatkan bahwa Peraturan Daerah tentang RPJMD Provinsi dan Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten/Kota ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah terpilih. Sehubungan dengan hal ini untuk Kabupaten Aceh Tamiang, Bupati dan Wakil Bupati periode 2013-2017 dilantik pada tanggal 28 Desember tahun 2012. Dan pasal 282, mengamanatkan bahwa perubahan RPJPD dan RPJMD dapat dilakukan apabila terjadi perubahan kebijakan nasional.

Dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019, sesuai Pasal 2 ayat (3) bahwa RPJM Nasional berfungsi sebagai bahan penyusunan dan penyesuaian RPJM Daerah dengan memperhatikan tugas dan fungsi pemerintah dalam mencapai sasaran Nasional yang termuat dalam RPJM Nasional.

Selain itu, perubahan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang ini juga dilakukan dengan beberapa pertimbangan, diantaranya : 1. Adanya Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

oleh BPKP Perwakilan Aceh, nomor : LEV-0695/PW01/3/2014, tanggal 3 Desember 2014, yang merekomendasikan bahwa terhadap dokumen perencanaan strategis (RPJMK/Renstra) agar dilakukan review secara berkala terkait beberapa alasan diantaranya bahwa RPJMK belum memuat indikator kinerja utama yang jelas;

2. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan dan substansi yang dirumuskan belum seluruhnya sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;

3. Perlunya dilakukan penyelarasan target-target tahunan ataupun pencapaian akhir indikator kinerja daerah dengan perkembangan hasil pembangunan tahun 2013 dan 2014.


(24)

I - 2 Pendahuluan

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Perubahan RPJMK Aceh Tamiang merujuk pada beberapa peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4179); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat Dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

10.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);


(25)

Pendahuluan I - 3

11.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

12.Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

14.Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

15.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

16.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

17.Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 18.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

19.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

20.Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48);

21.Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kewenangan Pemerintah yang Bersifat Nasional di Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 28); 22.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887).


(26)

I - 4 Pendahuluan

23.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010 – 2014.

24.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 118);

25.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

26.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

27.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

28.Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengalokasian Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi dan Penggunaan Dana Otonomi Khusus sebagaimana telah diubah dengan Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengalokasian Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi dan Dana Otonomi Khusus sebagaimana telah diubah dengan Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengalokasian Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi dan Dana Otonomi Khusus (Lembaran Aceh Tahun 2016 Nomor 13, Tambahan Lembaran Aceh Nomor 85);

29.Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh Tahun 2012 – 2032 (Tambahan Lembaran Aceh Tahun 2012 Nomor 9);

30.Qanun Aceh Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh 2012 – 2017 (Lembaran Aceh Tahun 2012 Nomor 12, Tambahan Lembaran Aceh Nomor 56);


(27)

Pendahuluan I - 5

31.Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh Tahun 2013 – 2033 (Tambahan Lembaran Aceh Nomor 62);

32.Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan TDBH Migas dan Otsus (Berita Daerah Aceh Tahun 2013 Nomor 71);

33.Peraturan Gubernur Nomor 97 Tahun 2014 tentang Kawasan Perhatian Investasi Aceh (Berita Daerah Aceh Tahun 2014 Nomor 77);

34.Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Aceh Tamiang (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014 Nomor 15);

35.Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012 – 2032 (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013 Nomor 14);

36.Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 15 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 36);

37.Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 16 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013 – 2017 (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 16);

38.Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Tamiang (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 44).

1.3 Hubungan Antar Dokumen

RPJM Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013–2017 merupakan penjabaran dari RPJP Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2005–2025, yang telah memasuki tahapan ke dua dan akan direalisasikan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, sebagai suatu kesatuan langkah akselerasi pencapaian Visi Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2025. RPJM Kabupaten Aceh Tamiang juga memperhatikan RPJM Nasional dan RPJM Aceh dalam rangka sinkronisasi kebijakan pembangunan daerah dengan kebijakan nasional. Selain itu juga memperhatikan dokumen RTRW Aceh, RTRW Kabupaten Aceh Tamiang, serta RPJM daerah lain agar tercipta keterpaduan perencanaan pembangunan jangka menengah daerah dengan daerah sekitar.

Dalam kaitannya dengan Sistem Keuangan Negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, maka RPJMD dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon


(28)

I - 6 Pendahuluan

Anggaran Sementara (PPAS) untuk setiap tahunnya, yang akan dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RABPD). Dengan demikian maka pola hubungan RPJM dengan dokumen lainnya adalah seperti gambar berikut:

Keterangan : : Pedoman : Dijabarkan : Bahan : Diacu : Diacu dan diselaraskan dengan Musrenbang : Diperhatikan

Gambar 1.1

Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

1.3.1 Keterkaitan RPJMK dengan RPJMN dan RPJMA

RPJM Kabupaten Aceh Tamiang direvisi mengacu kepada RPJM Nasional Tahun 2015 – 2019, dan RPJM Aceh Tahun 2012 – 2017, dengan memperhatikan tugas dan fungsi sesuai kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang. Sehingga dapat relevan dalam mencapai sasaran Nasional dan Provinsi Aceh. Sinkronisasi agenda pembangunan di tingkat nasional, Provinsi Aceh dan RPJM Kabupaten Aceh Tamiang adalah seperti tabel berikut.

Tabel 1.1

Sinkronisasi Agenda Pembangunan antara RPJMN, RPJM Aceh dan RPJM Kabupaten Aceh Tamiang

NO RPJMN ( 2015 – 2019 ) RPJMA ( 2012 – 2017

) RPJMK ( 2013 – 2017 ) 1 Visi :

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” “Aceh yang Bermartabat, Sejahtera, Berkeadilan dan Mandiri Berlandaskan Undang-Undang Pemerintahan Aceh “Aceh Tamiang

Sejahtera dan Madani Melalui Peningkatan Prasarana dan Sarana

Transportasi” RAPBN RKA K/L APBN RTRW Daerah Renstra SKPD Renja SKPD

/ UPKD SKPD RKA / UPKD

RAPBD APBD

PEMER IN T AH DA ERAH RPJP Nasional RTRW Nasional RPJM Nasional Renstra K/L RKP Renja K/L PEMER IN T AH PU S A T RPJP Daerah RPJM


(29)

Pendahuluan I - 7

sebagai Wujud MoU

Helsinki”

NO RPJMN ( 2015 – 2019 ) RPJMA ( 2012 – 2017

) RPJMK ( 2013 – 2017 ) 2 Agenda Pembangunan :

- Menghadirkan kembali negara untuk

melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

- Keberlanjutan Perdamaian

- Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya

- Memperkuat kehadiran negara dalam

melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

- Reformasi Birokrasi

dan Tata Kelola - Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan

- Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

- Infrastruktur yang Terintegrasi

- Kualitas Lingkungan dan Kebencanaan

- Sumber Daya Alam Berkelanjutan - Peningkatan Infrastruktur Untuk Mendorong Laju Pertumbuhan Ekonomi - Peningkatan Lingkungan Hidup dan Pengurangan Resiko Bencana

- Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia - Pendidikan - Kesehatan - Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kesehatan dan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih serta Sanitasi

- Meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

- Penanggulangan

Kemiskinan - Penanggulangan Kemiskinan

- Mewujudkan

kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor

strategis ekonomi domestik

- Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk

- Ketahanan Pangan dan Peningkatan Nilai Tambah

Komoditi Pertanian

- Melakukan revolusi karakter bangsa

- Memperteguh

kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

- Dinul Islam, Adat dan Budaya

-Pelaksanaan Dinul Islam, Sosial dan Budaya

Kebijakan nasional yang dialokasikan di Kabupaten Aceh Tamiang sebagaimana RPJMN Tahun 2015 – 2019, adalah penetapan Kabupaten Aceh Tamiang sebagai lokasi pengembangan kawasan industri pangan halal (Halal Food), maka sesuai RPIDA (Rencana Pembangunan Industri Daerah) Kabupaten Aceh Tamiang, keberhasilan pengembangan kawasan industri halal food tersebut ditandai dengan beberapa indikator, yaitu:

1. Terbangunnya infrastruktur penunjang dan terkait industri baik diluar maupun didalam kawasan agropolitan, minapolitan sebagai kawasan pengembangan investasi industri;


(30)

I - 8 Pendahuluan

2. Terwujudnya kemampuan penyediaan bahan baku, bahan pembantu yang berkualitas, terintegrasi dengan industri berwawasan lingkungan;

3. Meningkatnya kapabilitas, nilai tambah komoditas dan daya saing industri pangan unggulan daerah (daging, ikan, minyak goreng);

4. Terwujudnya peningkatan kapabilitas dan kualitas sumber daya manusia industri (SDMI) dan keterlibatan pada industri;

5. Meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah sepanjang rantai pasok dan pasar.

1.3.2 Keterkaitan RPJM dengan RPJP

RPJM adalah dokumen perencanaan dalam upaya mewujudkan visi RPJP. Saat ini RPJM Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013 – 2014 telah memasuki tahap ke dua pelaksanaan RPJP, sehingga agenda pembangunan jangka menengah yang disusun mengacu pada agenda pembangunan jangka panjang tahap II, yang ditandai dengan beberapa indikator keberhasilan sebagaimana hasil telaahan dokumen RPJP Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2005 – 2025, seperti pada tabel berikut.

Tabel 1.2

Hasil Telaahan RPJP Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2005 – 2025 NO Sasaran Pokok

Indikator & Target Kinerja 20

Tahun

Realisasi KinerjaTahun

2012

Target Sasaran Pokok RPJPD pada

Periode RPJMD Tahun 2017 1 Meningkatnya jalan dalam

kondisi baik

678,250 Km 404,449 Km 559,360 Km

2 Terjaganya Kawasan Hutan 2.160 Ha 47.097 Ha 61.125 Ha 3 Meningkatnya Produksi

Pertanian (Padi) 451.857,00 ton 188.416,30 ton 289.653,32 ton 4 Meningkatnya rata-rata

lama sekolah

12 tahun 8,9 tahun 11,5 tahun

5 Meningkatnya Angka Melek Huruf

100 % 98,33 % 98,70 %

6 Menurunnya persentase

gizi buruk 0,0 % 0,4 % 0,0 %

7 Menurunnya Angka

Kematian Ibu Melahirkan

100/100.000 KH

208/100.000 KH

102/100.000 KH

1.3.3 Keterkaitan RPJMK dengan RTRW

Sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan ruang daerah, maka RPJMK memperhatikan dan mempertimbangkan struktur dan pola penataan ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012 – 2032. Beberapa kebijakan RTRW Kabupaten Aceh Tamiang yang selaras dengan RTRW Aceh dan dijadikan pertimbangan dalam penyusunan RPJMK adalah :


(31)

Pendahuluan I - 9

1. Penetapan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kabupaten Aceh Tamiang yang merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan yaitu PKL Kuala Simpang – Karang Baru.

2. Penetapan Kawasan Hutan Lindung Pesisir/pantai yang terdapat di pesisir timur Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, dan Kabupaten Aceh Tamiang; sesuai dengan penetapan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2004, tentang Perencanaan Kehutanan Pasal 24 ayat (3) huruf b angka 6.

3. Kawasan Taman Nasional yang terdapat di Kabupaten Aceh Tamiang berupa Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) seluas kurang lebih 797,93 hektar tersebar di Kecamatan Tenggulun.

4. Rencana kawasan industri di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2012-2032 meliputi Industri Agroindustri seluas 260,79 hektar yang dialokasikan di Kecamatan Kejuruan Muda dan Industri Minapolitan dialokasikan di Kecamatan Seruway dengan lahan seluas 409,31 hektar.

1.3.4 Keterkaitan RPJM Kabupaten Aceh Tamiang dengan RPJM daerah lainnya

RPJM Kabupaten Aceh Tamiang juga memperhatikan dokumen RPJM daerah sekitar, untuk menjaga keterpaduan perencanaan pembangunan, dalam hal ini penelaahan dilakukan terhadap dokumen RPJMD Kabupaten Langkat dan RPJM Kota Langsa sebagai kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Tamiang. Penelaahan dilakukan dengan mengidentifikasi kebijakan yang selaras dan berpengaruh terhadap agenda pembangunan di Kabupaten Aceh Tamiang.

Tabel 1.3

Identifikasi Kebijakan RPJM Kota Langsa dan RPJMD Kabupaten Langkat

NO Kebijakan RPJM Daerah lain Terkait Kebijakan RPJM Kabupaten Aceh Tamiang

I RPJM Kota Langsa ( 2012 – 2017) : RPJM Kab. Aceh Tamiang ( 2013 – 2017 ) :

1. Mengoptimalkan pengawasan secara berkelanjutan untuk menjamin kesesuaian pemanfaatan lahan dengan rencana tata ruang serta menjamin sinkronisasi rencana tata ruang dengan rencana pembangunan, baik antarsektor maupun antarwilayah.

1. Meningkatkan partisipasi stakeholders dalam

pengendalian pemanfaatan ruang.

2. Meningkatkan kualitas infrastruktur Pelabuhan Kuala Langsa dalam rangka mendorong aktivitas perdagangan ekspor-impor.

2. Mengembangkan kawasan berpotensi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Dan sebagai salah satu

infrastruktur pendukung adalah Pelabuhan Kuala Langsa yang dapat dijadikani akses menuju pusat kegiatan nasional dalam rangka pengembangan Kawasan Perhatian Investasi (KPI).


(32)

I - 10 Pendahuluan

II RPJM Kabupaten Langkat ( 2014 – 2019 ) :

RPJM Kab. Aceh Tamiang ( 2013 – 2017 ) :

1. Peningkatan pengendalian pencemaran lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan baku mutu udara, air dan tanah.

1. Meningkatkan upaya

pengendalian dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan.

2. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian sumber daya hutan.

2. Meningkatkan fungsi

kawasan penyangga, konservasi dan lindung.

3. Peningkatan pengawasan ekploitasi SDA pertambangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.4 Sistematika Penulisan

Dokumen RPJMK Aceh Tamiang pada BAB I menguraikan tentang Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen, Sistematika Penulisan, serta Maksud dan Tujuan. BAB II menguraikan tentang Aspek Geografi dan Demografi, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum, serta Aspek Daya Saing Daerah. BAB III berisi tentang Kinerja Keuangan Masa Lalu, Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu, dan Kerangka Pendanaan. BAB IV menguraikan tentang Permasalahan Pembangunan dan Isu Strategis. BAB V berisi tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran. Selanjutnya BAB VI berisi tentang Strategi dan Arah Kebijakan. BAB VII mengandung Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah. BAB VIII menjelaskan Penetapan Indikator Kinerja Daerah. BAB IX adalah Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan, sedangkan BAB XI adalah Penutup.

1.5. Maksud dan Tujuan

1.5.1 Maksud

Maksud Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013–2017 ini direvisi adalah :

- Memberikan arah pembangunan jangka menengah Kabupaten Aceh Tamiang yang diselaraskan dengan dinamika pencapaian target kinerja daerah setelah dua tahun berjalan;

- Menjad\i acuan dalam penyusunan RKPD Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016 – 2017 dan sebagai dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Tamiang sampai dengan Tahun Anggaran 2017;


(33)

Pendahuluan I - 11

- Menjadi acuan SKPK di lingkungan Kabupaten Aceh Tamiang dalam menyusun perubahan Renstra;

- Sebagai tolok ukur penilaian keberhasilan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan.

1.5.2 Tujuan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013– 2017 ini direvisi bertujuan untuk :

- Menjaga harmonisasi sasaran dan prioritas pembangunan nasional dengan daerah;

- Menjabarkan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun 2013 – 2017;

- Mewujudkan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan pembangunan daerah antara Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang dengan daerah sekitar;

- Mewujudkan konsistensi antara perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan;

- Mewujudkan visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Aceh Tamiang tahap kedua.


(34)

(35)

Gambaran Umum Kondisi Daerah II - 1 BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

Aspek Geografi dan Demografi yang disajikan mencakup karakteristik lokasi dan wilayah, potensi pengembangan wilayah, wilayah rawan bencana dan demografi.

2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

I. Letak, Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Aceh Tamiang berada dalam wilayah pemerintahan Provinsi Aceh terletak pada koordinat geografis 030 ’ , ’’– 040 ’ ,7 ’’ Li ta g Utara, 70 ’ , ’’– 980 ’ , ’’ Bujur Ti ur dengan luas wilayah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, adalah 1956,72 Km2, namun berdasarkan interpretasi dan perhitungan digitasi spasial yang ditetapkan dengan Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012-2032, adalah 2216,16 Km2 . Dengan batas-batas wilayah meliputi:

- sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa dan Selat Malaka;

- sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara;

- sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara dan Kecamatan Pinding Kabupaten Gayo Lues;

- sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Serba Jadi dan Kecamatan Bireun Bayeum Kabupaten Aceh Timur.

Secara administratif kewilayahan, kabupaten administratif terbagi menjadi 12 kecamatan dengan 213 kampung. Secara geografis regional, Kabupaten Aceh Tamiang merupakan pintu gerbang memasuki wilayah Provinsi Aceh bagian pesisir timur Pulau Sumatera yang terdiri dari 4 (empat) kecamatan wilayah pesisir pantai yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yaitu Kecamatan Seruway, Kecamatan Bendahara, Kecamatan Banda Mulia dan Kecamatan Manyak Payed. Kemudian 4 (empat) kecamatan wilayah pegunungan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Timur, Gayo Lues dan Provinsi Sumatera Utara, yaitu Kecamatan Sekerak, Kecamatan Bandar Pusaka, Kecamatan Tamiang Hulu dan Kecamatan Tenggulun. Sedangkan 4 (empat) kecamatan lainnya merupakan wilayah perbukitan dan dataran, yaitu Kecamatan Kejuruan Muda, Kecamatan Rantau, Kecamatan Karang Baru dan Kecamatan Kota Kuala Simpang.


(36)

II - 2  Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.1

Peta Administrasi Kabupaten Aceh Tamiang

II. Topografi

Kabupaten Aceh Tamiang terletak pada beberapa perbedaan topografi wilayah, yaitu:

a. ketinggian 0 sampai 50 m diatas permukaan laut (dpl) dengan morfologi datar meliputi wilayah Kecamatan Seruway, Bendahara, Banda Mulia dan Kota Kuala Simpang;

b. ketinggian 50 sampai 500 m diatas permukaan laut (dpl) dengan morfologi datar, landai sampai berombak meliputi wilayah Kecamatan Rantau, Karang Baru, Manyak Payed, Kejuruan Muda dan Sekerak;

c. ketinggian 500 sampai >1000 m diatas permukaan laut (dpl) dengan morfologi berombak, bergelombang sampai berbukit meliputi wilayah Kecamatan Tenggulun, Tamiang Hulu dan Bandar Pusaka.


(37)

Gambaran Umum Kondisi Daerah II - 3

Gambar 2.2

Peta Topografi Kabupaten Aceh Tamiang

III. Geologi

Berdasarkan kondisi fisiknya, Kabupaten Aceh Tamiang secara makro berada diatas beberapa jenis tanah, diantaranya :

- Ultisol atau podsolik merah kuning dari batuan yang tanah dasarnya mempunyai bahan granit;

- Alfisol (Renzina) dari batuan kapur;

- Inceptisol atau tanah Latosol dari berbagai jenis bahan geologi yang beragam dengan tingkat pelapukan sedang;

- Aluvial atau Entisol dari bahan endapan resen atau baru; - Regosol/Entisol dari bahan pasir yang relatif baru; serta

- Organosol (tanah gambut) dan dan gley humus (Hidromorfik Kelabu) atau Trapaquepts. Berdasarkan geologi regional wilayah, stratigrafi daerah Kabupaten Aceh Tamiang tersusun dari :

- Batuan tertua Formasi Bahorok (Pub) yang berumur Paleozoik; - Secara takselaras tertindih oleh Formasi Batu Gamping Kaloi (MPkl);

- Diatasnya takselaras terdapat Formasi Batu Gamping Tampur (Totl) berumur Oligosen Awal;


(38)

II - 4  Gambaran Umum Kondisi Daerah

- Diikuti secara tak selaras berurutan berumur Miosen terdapat Formasi Bampo (Tmb) dengan anggotanya (Tmbb), Formasi Keutapang (Tuk), Formasi Seureula (Tps) dan Formasi Julu Rayeu (QTjr);

- Formasi Idi (Qpi) merupakan endapan kuarter tua (Plistosen) menindih tak selaras di bawahnya dan terus berkembang menjadi endapan alluvial (Qa).

Gambar 2.3

Peta Geologi Kabupaten Aceh Tamiang

Identifikasi sebaran bahan galian menurut jenis dan keterdapatannya di dalam formasi dapat ditelusuri dari jenis batuan yang mengandung bahan tambang atau mineral tertentu, sehingga bahan galian industri yang terdapat di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang dapat diidentifikasi menjadi 3 (tiga) golongan yaitu:

1. Bahan galian industri non logam (batu gamping, fosfat, batu lempung dan batu lanau, pasir-kerikil, dan batu kali);

2. Bahan galian industri logam (bijih besi) ;

3. Bahan galian industri energi (minyak dan gas bumi, serta batubara).

Selain bahan galian industri tersebut di atas, masih terdapat potensi sumber daya geologi lainnya yaitu:

- Potensi sumber daya energi panas bumi; - Potensi sumber daya tenaga air;

- Potensi sumber daya air tanah; - Potensi sumber daya geowisata.


(39)

Gambaran Umum Kondisi Daerah II - 5

IV. Hidrologi

IV.A. Air Permukaan

Air permukaan berupa Air sungai, Air Rawa, Air Danau, dan Air Embung/waduk. Kabupaten Aceh Tamiang terdiri dari beberapa aliran sungai yang fluktuasi airnya dipengaruhi oleh kondisi penggunaan lahan Wilayah Aliran Sungai (WAS) dengan 10 (sepuluh) sungai besar yang dikelompokkan kedalam Wilayah Sungai (WS) Tamiang-Langsa dengan 12 (dua belas), Daerah Aliran Sungai (DAS), Qanun RTRW Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 14 Tahun 2013.

Laporan Penyusunan Pola Wilayah Sungai Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi Aceh menggambarkan bahwa Potensi sumber daya air WS Tamiang-Langsa tersebar dengan panjang 502,20 Km, luas 6.265,88 Km2 dan debit rata-rata 209,38 m3/detik.

Potensi sumber daya air sungai wilayah Kabupaten Aceh Tamiang didominasi oleh DAS Tamiang dengan 5 (lima) Sub DAS wilayah hulu mengalir ke wilayah hilir Kabupaten meliputi :

- Sub DAS Tenggulun dengan luas 24356,14 Ha;

- Sub DAS Simpang Kiri Hulu dengan luas 39565,84 Ha; - Sub DAS Simpang Kiri Hilir dengan luas 22938,52 Ha; - Sub DAS Cempegih dengan luas 15621,74 Ha;

- Sub DAS Simpang Kanan dengan luas 5109,33 Ha;

Gambar 2.4


(40)

II - 6  Gambaran Umum Kondisi Daerah

IV.B. Air Bawah Tanah

Air bawah tanah dimaksudkan adalah air yang berada dibawah permukaan bumi pada kedalaman lebih dari 100 meter kebawah. Berdasarkan Peta Regional Hidrogeologi Indonesia mengidentifikasikan jenis litologi batuan (lithological rock types) dan indikasi sesar/patahan yang relatif memanjang mengikuti pola pegunungan yang ada di wilayah Aceh (relatif berarah barat laut – tenggara) mempengaruhi adanya potensi dan prospek air tanah (groundwater potential and prospects) yang ada pada Cekungan Air Tanah (CAT) di wilayah Aceh Tamiang.

Mengacu pada Atlas Cekungan Air Tanah Indonesia yang diterbitkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2009, pada halaman lembar Aceh, diidentifikasikan bahwa ada 1 (satu) Cekungan Air Tanah di wilayah Aceh Tamiang, yaitu CAT Langsa dengan karakteristik jumlah Imbuhan Air Tanah bebas sebesar 256 juta m3/tahun dan jumlah Air Tertekan sebesar 72 juta m3/tahun. Dari hasil perhitungan GIS dan interpretasi peta Cekungan Air Tanah tersebut memiliki luas 66.589,18 Ha meliputi :

- Kecamatan Manyak Payed seluas 14.619,65 Ha - Kecamatan Banda Mulia seluas 6.012,06 Ha - Kecamatan Bendahara seluas 12.959,48 Ha - Kecamatan Seruway seluas 16.712,07 Ha - Kecamatan Rantau seluas 7.604,99 Ha

- Kecamatan Kota Kuala Simpang seluas 2.57,6 Ha - Kecamatan Kejuruan Muda seluas 743,17 Ha - Kecamatan Sekerak seluas 362,88 Ha dan - Kecamatan Karang Baru seluas 7.317,28 Ha.

Gambar 2.5


(41)

Gambaran Umum Kondisi Daerah II - 7

V. Klimatologi

Kondisi iklim di Kabupaten Aceh Tamiang sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Kecepatan angin berkisar antara 3 knots sampai 7,7 knots dengan rata-rata terendah pada pada bulan Juli – Nopember dan tertinggi pada bulan Desember – Juni. Dan curah hujan tahunan tertinggi sebesar 1681,1 mm/thn dan terendah 868,21 mm/thn, dengan rata-rata tertinggi pada bulan Oktober – Maret dan terendah pada bulan April – September sertarata-rata kelembaban udara sekitar 81,17 % dan temperatur berkisar antara 27,50 oC.

Gambar 2.6

Peta Curah Hujan Kabupaten Aceh Tamiang

VI. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Aceh Tamiang berupa hutan mangrove, perkebunan, perkebunan rakyat, permukiman, pertanian lahan kering, sawah, semak/belukar, sungai, tambak, tanah terbuka/kosong. Berdasarkan penggunaannya lahan tersebut didominasi oleh hutan seluas 70.588,60 Ha atau 31,86 % dari total luas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.

Distribusi penggunaan lahan wilayah Kabupaten Aceh Tamiang meliputi peruntukan ruang fungsi lindung dan peruntukan ruang fungsi budidaya, yang merupakan penjabaran rinci dari Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi serta dikembangkan dengan sepenuhnya memperhatikan daya dukung sumberdaya wilayah.

Pemanfaatan ruang wilayah di Kabupaten Aceh Tamiang didasarkan pada pertimbangan hasil analisis dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan serta aspek-aspek kepentingan yang ada, dengan rencana pola ruang adalah sebagai berikut.


(42)

II - 8  Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.1

Rencana Pola Ruang Tahun 2012 – 2032

NO JENIS PENGGUNAAN LUAS (Ha) PERSENTASE (%)

I KAWASAN LINDUNG 58.302,76 26,31

1. Hutan Lindung 46.620,11 21,04

2. Kawasan Perlindungan Setempat 9.762,40 4,41

- RTH Permukiman Perkotaan 752,14 0,34

- Sempadan Pantai 505,04 0,23

- Sempadan Sungai 8.505,22 3,84

3. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 1.779,63 0,80

- Suaka Alam Perairan 981,70 0,44

- Taman Nasional Gunung Leuser 797,93 0,36

4. Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan

Bawahannya 140,62 0,06

- Kawasan Resapan Air 140,62 0,06

II KAWASAN BUDIDAYA 163.313,58 73,69

1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi 38.484,78 17,37

- HPT 970,54 0,44

- Hutan Produksi 33.305,89 15,03

- Hutan Produksi Konversi 4208,35 1,90

2. Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat 424,93 0,19

3. Kawasan Peruntukan Industri 596,77 0,26

- Industri Agro 187,46 0,08

- Industri Minapolitan 409.31 0,18

4. Kawasan Peruntukan Lainnya 1.043,21 0,466

- Kawasan Hankam 28,64 0,01

- Kawasan Pendidikan 13,37 0,006

- Kawasan Perkantoran 86,72 0,04

- Kawasan Transmigrasi 914,48 0,41

5. Kawasan Peruntukan Perikanan 1.821,90 0,82

6. Kawasan Peruntukan Permukiman 9.785,85 4,41

- Permukiman Pedesaan 7.335,81 3,31

- Permukiman Perkotaan 2.450,04 1,10

7. Kawasan Peruntukan Pertanian 111.156,10 50,156

- Holtikultura 116,17 0,05

- Kawasan Peternakan 13,20 0,006

- Perkebunan 43.184,66 19,49

- Perkebunan Rakyat 10.441,33 4,71

- Pertanian Lahan Kering 50.618,50 22,84

- LPPB 886,71 0,40

- Sawah Irigasi 4.508,17 2,03

- Sawah Tadah Hujan 1.387,40 0,63

Jumlah 221.616,34 100,00

Sumber: Hasil Analisis dan Pola Ruang RTRW Kab. Aceh Tamiang Tahun 2012-2032.

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012–2032 menetapkan sistem pusat kegiatan yang tersusun atas pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu sama lain dan dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah :


(1)

Target Realisasi Target Realisasi Target Target Target

SAN Awal RPJMD (2012) Akhir RPJMD (2017)

- Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran % 12.71 20.00 54.00 30.00 70.09 77 80 85 85

- Cakupan penerbitan kutipan akta kematian % 6.02 10.00 6.20 15.00 7.92 20 30 70 70

8 Pemberdayaan Perempuan dan Anak

% - - - 65 50 70 75 100 100

% 40 - - - 80 100 100

% - - - 100 100 - - 100 100

9 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

% 87 100 100 100 100 100 100 100 100

Rasio PLKB/PKB perkampung Rasio 1 : 10 - 1 : 10 - 1 : 10 1 : 8 1 : 4 - 1 : 4

10 Sosial

% 3.00 - 8 - 1 4 4 5 5

% - - 4.3 - 5 5.5 6 6 6

11

% 20 30 9 40 60.48 40 50 50 50

orang - - - 10 60 60 130

% 33.33 - 36 - 39 49 49 49 49

kasus - - - 10 10 15 35

12 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Meningkatnya presentase koperasi aktif % 50 60 54.36 70 55.36 80 90 90 90

Jumlah UKM yang dibina Unit - - 40 - 40 40 40 40 40

13 Perdagangan

Org. 370 (tahun 2014) - - - 370 370 300 235 235

Ha 4 - - - 1 - - - 5

14 Industri

kawasan - - - 1 1 1

Unit 467 (Tahun 2013) - 467 - 535 612 612 682 682

15 Penanaman Modal

% - - - 5 10 10

keg/tahun - - - 1 2 3

dokumen - - - 2 3 5

Meningkatnya penyandang cacat yang memperoleh bantuan sosial Ketenagakerjaan

Cakupan Pencari Kerja yang ditempatkan Meningkatnya jumlah peserta pelatihan berbasis masyarakat

Meningkatnya Perusahaan yang menerapkan K3

Jumlah Penyelesaian Kasus K3 Meningkatnya kapasitas kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum

Meningkatnya Peran serta Perempuan dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

Meningkatnya persentase akseptor KB aktif

Meningkatnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang Memperoleh Bantuan Sosial

Tersedianya informasi peluang usaha sektor / bidang unggulan Kabupaten Aceh Tamiang Berkurangnya jumlah pedagang kaki lima yang mengganggu badan jalan

Meningkatnya Luas lahan pasar tradisional

Terbentuknya kawasan industri pangan halal

(halal food)

Meningkatnya jumlah Industri Rumah Tangga

Persentase UMKMK potensial yang dimitrakan Frekwensi kegiatan promosi peluang penanaman modal kabupaten


(2)

Target Realisasi Target Realisasi Target Target Target

SAN Awal RPJMD (2012) Akhir RPJMD (2017)

Aplikasi - - - 1 1

16 Kebudayaan

objek wisata

2 - - - 1 1 4

Keg - - - 1 6 7

Keg - - 1 - 1 - - 2 4

Kali 4 3 2 6 6 8 11 2 33

17 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

% 100 - - - 100 - 100 100 100

kasus 5 - 5 - 4 3 2 1 1

Org 30 - - - - 40 40 40 150

kasus 51 - 69 - 62 55 50 45 45

Kl/Thn 4 - 6 - 2 1 1 10 24

Org 110 - 110 - - 70 70 70 430

18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan, Kepegawaian dan persandian

% 100 - 100 - - - 100

Kali/Thn 588 588 588 588 588 - - - 588

Kali/Thn 144 144 144 144 144 - - - 144

Org. 227 24 24 30 30 30 30 30 371

Nilai - 3 2,995 (baik) - 2,91 (baik) 3 3 3 3

% - - 15 - 39 7 19 20 20 Qanun/

Perbup

6 6 6 6 6 15 12 30 75

% 3.24 6,67 6,06 6,67 3.09 10 5.26 5.93 5.93

- Hasil Evaluasi AKIP Nilai C C C CC - CC CC B B

- Hasil Evaluasi LPPD Nilai 0.94 2.5 2.31 3 - 3 3,60 3,60 3,60

Unit - - - 13 13 13

kegiatan 1 1 1 3 3 4 8 5 22

Pemutakhiran secara berkala sistem informasi peluang usaha sektor / bidang unggulan Kabupaten Aceh Tamiang

Meningkatnya Jumlah Obyek Wisata yang dikembangkan

Terpeliharanya nilai-nilai adat dan budaya melayu

Terlaksananya pekan Budaya Aceh Terlaksananya Pagelaran Seni Budaya Daerah

Cakupan Penertiban Pelanggaran K3 Frekwensi Kegiatan patroli petugas satpol PP pertahun

Frekwensi penegakan syariat islam Meningkatnya jumlah kader ulama yang dibina Cakupan Penyelesaian kasus pelanggaran Ketentraman, Ketertiban dan Kenyamanan Berkurangnya jumlah kasus aliran kepercayaan yang menyimpang

Meningkatnya Peran Masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan

Menurunnya jumlah kasus penyalahgunaan dan peredaran Miras dan narkoba

Jumlah demo yang tertib dan terkendali Meningkatnya Kapasitas Sumberdaya Pengurus Organisasi Masyarakat

Jumlah Kegiatan Penyelesaian Tapal Batas Wilayah antar Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (4 bidang)

Persentase jumlah qanun yang selesai tepat waktu

Jumlah Produk Hukum Kabupaten Aceh Tamiang yang disusun

Persentase Penghematan Hasil Pengadaan Barang/Jasa

Penilaian terhadap evaluasi capaian kinerja:

Jumlah perusahaan yang bekerjasama dengan Pemda (CSR)


(3)

Target Realisasi Target Realisasi Target Target Target

SAN Awal RPJMD (2012) Akhir RPJMD (2017)

bimtek - - - 4 2 6

kali 1 - - - 1 2

Laporan WDP WTP WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

Rp. 29,935,026,054.49 - 42,592,561,279.66 - 97,376,610,496.36 115,834,506,187.00 119,225,925,113.00 130,150,582,422.00 130,150,582,422.00

% 91,77 - 90,19 - 91,12 100 100 100 100

Unit 17 - - - - 5 1 2 25

1) SKPK 2) Unit

1) 38 2) 8 - 1) 32 2) 6 - 1) 25 2) 23 1) 45 2) 9 1) 45 2) 11 1) 45 2) 15 1) 45 2) 23

- Diklat PIM IV % 59,78 - 51,21 41,24 46,24 51,24 60,00 60,00

- Diklat PIM III % 59,24 - 47,65 45,00 50,00 55,00 60,00 60,00

- Diklat PIM II % 62,5 - 62,50 53,13 65,00 70,00 70,00 70,00

% - - - 40 70 70

kl/thn - - - 5 7 12

Kali/Thn - - - 12 12 12 12 12 12

orang 345 - 386 0 73 300 250 200 200

- Jumlah kampung tangguh bencana Kampung - - - 2 2 2 1 2 7

- Relawan tangguh bencana Orang - - - 50 50 50 25 25 150

% 30 - - - - 45 50 100 100

- Perizinan lainnya hari 3 - 3 - 3 3 1-3 1-2 1-2

- IMB hari 12 - 12 - 12 12 12 12 12

- Perizinan dok. 1.440 (Tahun 2013) - 1,440 - 1573 1255 1,535 7,258 13,061

- Non perizinan dok. 152 (Tahun 2013) - 152 - 172 277 301 1,187 2,089

Pelaksanaan bimtek bagi aparatur pemerintah desa

Terselenggaranya pelaksanaan Pemilihan Umum

Opini BPK untuk laporan keuangan daerah Meningkatnya penerimaan PAD dari sektor pajak, retribusi daerah, dan bagi hasil laba BUMD

Persentase realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Tamiang

Berkurangnya Jumlah Pelanggar Qanun Syariat Islam

Meningkatnya ketahanan bencana berbasis masyarakat

Meningkatnya ketersediaan sarana

kesiapsiagaan bencana alam dalam kondisi baik

Jumlah dokumen perizinan dan non perizinan yang dikeluarkan

Rata-rata waktu proses perizinan Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana kebinamargaan (alat-alat berat) dalam kondisi baik

Meningkatnya Pembinaan/pengawasan terhadap tata kelola pemerintahan pada SKPK dan Unit pelaksana

Persentase Pejabat Struktural yang memiliki sertifikat PIM :

Tingkat pencapaian kinerja aparatur yang diupload melalui e-kinerja

Jumlah kegiatan penyemarakan hari-hari besar agama islam pertahun

Meningkatnya frekwensi pengajian rutin keagamaan pertahun


(4)

Target Realisasi Target Realisasi Target Target Target

SAN Awal RPJMD (2012) Akhir RPJMD (2017)

- Perizinan hari 14 - 12 - 12 1-3 1-3 1-3 1-3

- Non perizinan hari 3 - 3 - 3 1 1 1 1

- Jumlah dana yang disalurkan Rp.

1 ,6 5 7 ,0 1 9 ,6 2 4 - 1 ,2 8 8 ,5 6 3 ,4 7 5 - 2 ,2 2 3 ,2 2 4 ,3 7 1 3 ,6 7 1 ,6 4 1 ,1 3 8 6 ,5 0 0 ,0 0 0 ,0 0 0 8 ,9 6 5 ,5 8 2 ,7 2 6 2 4 ,3 0 6 ,0 3 1 ,3 3 4

- Jumlah mustahik yang menerima zakat Orang 918 304 450 932 4,488 5,000 12,092

- Jumlah penerima infaq dan sadaqah Orang 56 185 1,622 2,300 6,265 7,500 17,928

orang - - - 7 8 15

19 Ketahanan Pangan

kmpg 37 - 36 - 35 32 31 30 30

klpk/kmpg 3 2 2 3 3 2 2 3 15

Ton - - - 26.7 6.5 20 53.2

20 Pemberdayaan Masyarakat Desa

- Jumlah Kelompok Usaha PEPK yang dibina kel. 8 8 8 8 8 8 8 8 48

- Jumlah Kelompok Usaha UEK-SP yang dibina

kel. 456 1,039 - 1,051 - 1,073 1,085 1,097 1,097

- Jumlah Badan Usaha Milik Kampung yang dibina

BUMK - - - 90 50 50 70 93 213

Org. 213 - - - - 513 426 426 513

unit 1 - 1 - 1 1 1 1 6

- Jumlah Kantor Datok Penghulu unit 53 - 21 - 2 10 - - 86

- Jumlah Kantor Mukim unit 5 - - - 2 2 9

Kali 1 1 1 1 1 - - - 3

21 Perpustakaan

Kali/Thn 10,642 11,706 11,749 12,846 14,711 14,800 15,000 15,175 15,175

Kali/Thn 11,413 - 11,940 - 12,300 12,500 13,000 13,300 13,300

II Fokus Layanan Urusan Pilihan 1 Pertanian

- Rambutan. Kw/Thn 21,321 - 11,326 - 2,117 15,000 15,000 35,000 35,000

- Durian . Kw/Thn 3,875 - 11,603 - 2,187 5,000 5,000 5,000 5,000

- Duku/Langsat Kw/Thn 15,715 - 2,107 - 1,175 6,000 10,000 25,000 25,000

Meningkatnya Kapasitas Aparatur Desa Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Meningkatnya Jumlah Posyantekdes Meningkatnya Ketersediaan sarana dan prasarana pemerintahan desa

Frekwensi kegiatan gotong royong

Meningkatnya jumlah kunjungan ke perpustakaan kabupaten dan desa : - Kunjungan ke Perpustakaan Kabupaten Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menunaikan zakat, infaq dan sadaqah:

Jumlah prestasi anggota Korpri pada even-even di tingkat provinsi

Berkurangnya Jumlah Kampung/Desa Rawan Pangan

Meningkatnya Jumlah Lumbung Pangan Masyarakat

Meningkatnya Jumlah Cadangan Pangan Daerah (Beras)

Meningkatnya Jumlah Lembaga Ekonomi Pedesaan yang dibina

- Kunjungan Ke Perpustakaan Kampung


(5)

Target Realisasi Target Realisasi Target Target Target

SAN Awal RPJMD (2012) Akhir RPJMD (2017)

- Padi Ton/Thn 188,416 197,837.12 191,467.70 217,621 129,659 239,382.91 263,321.20 289,653.32 289,653.32

- Jagung Ton/Thn 10,699 11,234.37 4,837.30 11,796 11,134 12,385.89 13,005.19 13,655.45 13,655.45

- Kedelai Ton/Thn 37,768 39,656.40 1,432.20 41,639 10,936 43,721.18 45,907.24 48,202.60 48,202.60

- Padi Kw/Ha 6.98 6.99 6.70 7.00 6.40 7.25 7.5 8 8

- Jagung Kw/Ha 3.5 3.75 5.70 4.01 5.00 4.29 4.59 4.91 4.91

- Kedelai Kw/Ha 2.8 3.11 1.90 3.45 1.70 3.83 4.25 4.72 4.72

- Sapi Ekor/Thn 54,370 59,807 56,649 65,787 62,836 72,366 79,603 87,563 87,563

- Kerbau Ekor/Thn 470 517 557 568 662 625 688 756 756

- Kambing Ekor/Thn 18,708 20,578 20,149 22,636 20,889 24,900 27,390 30,129 30,129

- Domba Ekor/Thn 7,634 8,397 6,802 9,237 6,815 10,160 11,176 12,294 12,294

- Ayam Buras Ekor/Thn 129,313 142,244 167,545 156,468 149,701 172,115 189,327 208,259 208,259

- Ayam Ras Pedaging Ekor/Thn 514,866 566,352 87,216 622,987 622,988 685,286 753,815 829,196 829,196

- Itik Ekor/Thn 34,704 38,174 46,527 41,991 46,191 50,810 55,891 55,891

- Sapi Kg/Thn 503,759 554,135 575,389 609,548 625,335 670,503 737,553 811,309 811,309

- Kerbau Kg/Thn 188 206 185 227 563 250 275 702 702

- Kambing Kg/Thn 31,513 34,664 31,188 38,130 32,338 41,943 46,137 50,751 50,571

- Domba Kg/Thn 1,243 1,367 2,038 1,503 1,075 1,654 1,819 2,001 2,110

- Ayam Buras Kg/Thn 52,583 57,841 34,860 63,625 67,226 69,987 76,986 84,685 84685

- Ayam Ras Kg/Thn 531,086 584,194 767,216 642,614 808,513 706,875 777,562 855,319 855,319

- Itik Kg/Thn 22,121 24,333 33,051 26,767 19,074 29,443 32,388 35,626 35,626

- Telur Ayam Kg/Thn 3,598,266 3,958,093 1,263,588 4,353,902 1,413,024 4,789,292 5,268,221 5,795,043 5,795,043

- Telur Itik Kg/Thn 4,480,528 4,928,581 1,537,945 5,421,439 1,687,398 5,963,583 6,559,941 7,215,935 7,215,935

2 Kehutanan

Ha 7,100.25 - 6,883.75 - 6,580.75 6,480.75 6,380.75 - 6,380.75

Ha 47,097.00 - 47,313.50 - 47,617.00 55,443.00 58,215.00 - 58,215.00

Ha - - 100 - 20 20 25 - 165

-

-- Sawit Ton/Thn 181,247.10 - 161,785 - 184,918 199,824.92 209,816.16 220,030.96 220,030.96

- Karet Ton/Thn 11,559.70 - 11.560,6 - 11,489.5 12,744.56 13,381.86 13,381.78 13,381.78

- Kakao Ton/Thn 702.00 - 598.5 - 611.6 773.9 812.5 853.12 853.12

3 Energi dan Sumber Daya Mineral

IUP 20 - 20 - 18 20 20 - 98

unit 5 - - - 4 - 9

% 0.89 - - 0,94 0,94 - 0,96 - 2.79

KK 1,500 - - - - 450 300 - 2,250

Berkurangnya Luas Areal Lahan Kritis Meningkatnya Kawasan Hutan yang Dapat dilindungi

Meningkatnya luas kawasan hutan rakyat Meningkatnya Produksi Perkebunan Rakyat :

Meningkatnya jumlah penambang yang memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP)

Meningkatnya Produksi tanaman pangan :

Meningkatnya Produktivitas tanaman pangan

Meningkatnya Produksi Peternakan

Meningkatnya Produksi Daging :

Jumlah pertambangan liar yang ditertibkan Meningkatnya sarana dan prasarana investasi kelistrikan, migas dan energi baru terbarukan Meningkatnya ketersediaan listrik bagi rumah dhu'afa


(6)

Target Realisasi Target Realisasi Target Target Target

SAN Awal RPJMD (2012) Akhir RPJMD (2017)

Dokumen - - - 1 - 1

Dokumen - 3 3 4 4 9 9 - 25

4 Kelautan dan Perikanan

Ton/Thn 672 - 849 - 763 1,000 1,100 1,200 1,200

Ton/Thn 7,446 - 6,342 - 6,675 8,415 8,583 8,668 8,668

Ha Belum Ada - 1 - - 923 923 923 923

Kg/Thn/Ka pita

18 - 19 - 20 21 22 23 23

5

Ha 300 - - - - 420 430 430 430

BUPATI ACEH TAMIANG,

HAMDAN SATI

Meningkatnya Produksi Perikanan Tangkap

Luas kawasan konservasi Biota Tuntung Menigkatnya Jumlah Konsumsi Ikan perkapita

Transmigrasi

Meningkatnya Luas kawasan transmigrasi yang dikembangkan

Tersedianya data potensi sumber energi alternatif terbarukan

Tersedianya dokumen inventarisasi dan pemetaan potensi sumber daya sumber air tanah dan air permukaan