C. Kerangka Berpikir
Dari uraian diatas dijelaskan bahwa pembelajaran merupakan proses memanipulasi lingkungan untuk memudahkan orang belajar, untuk mengukur
apakah pembelajaran telah berhasil atau tidak dapat dilihat dari hasil belajar yang telah dicapai siswa. Dewasa ini pembelajaran disusun tidak hanya menekankan
pada apa yang akan dipelajari, tetapi juga bagaimana menggunakan apa yang telah dipelajari itu.
Dalam model STM siswa belajar melalui topik yang dibahas dengan jalan menghubungkan antara sains dan teknologi sederhana yang ada dalam
masyarakat. Siswa juga dibimbing untuk mampu menyelesaikan masalah, menggunakan kosep-konsep sains yang diperoleh, mengenal menggunakan
produk teknologi, serta mengambil keputusan berdasarkan nilai. Sehingga pada akhirnya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STM dapat
mempermudah siswa untuk belajar, serta diikuti dengan peningkatan hasil belajar. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di lembaga pendidikan formal
adalah mata pelajaran Fisika. Tujuan dari pelajaran ini adalah agar siswa dapat mempelajari konsep-konsep IPA dan saling keterkaitannya serta agar siswa
mampu menerapkan metode ilmiah yang sederhana dan bersikap ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi serta menyadari akan kebesaran sang
Pencipta. Keberhasilan pembelajaran fisika di sekolah dapat diukur dari hasil belajar
fisika yang diperoleh siswa serta dapat dikatakan berhasil, jika pelajaran dapat tahan lama dalam memori siswa serta dapat dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Alat ukur yang digunakan dalam mengukur daya ingat siswa adalah dengan menggunakan metodependekatan tertentu guna pencapaian hasil belajar
yang optimal. Salah satu model pembelajaran yang sangat relevan dengan pembelajaran
IPA ini adalah model pembelajaran STM. Sebagai salah satu model pembelajaran, model STM diharapkan dapat memberikan pengaruh positif
terhadap hasil belajar fisika siswa. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa. Jadi, diduga penerapan model STM dapat
mempengaruhi hasil belajar fisika siswa. Penjelasan di atas dapat dilihat pada bagan kerangka berpikir di bawah ini.
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir
Perlu model pembelajaran yang dapat mengangkat fenomena-fenomena di
lingkungan sekitar siswa
STM
Siswa bersikap peduli terhadap masalah yang ada di lingkungan sekitarnya dan merasa materi
yang dipelajarinya penting untuk dirinya 1. Pembelajaran di sekolah kurang dikaitkan
dengan kehidupan siswa sehari-hari. 2. Akibat pembelajaran tidak kontekstual, siswa
tidak memiliki minat dan motivasi yang tinggi belajar fisika, sehingga hasil belajar rendah
Motivasi siswa untuk belajar lebih giat
Hasil belajar siswa meningkat
D. Perumusan Hipotesis