c. Karakteristik Sains Teknologi dan Masyarakat
STM Merupakan istilah dari Science-Technology-Society STS, yaitu
suatu usaha untuk menyajikan IPA dengan mempergunakan masalah-masalah dari dunia nyata. STM adalah suatu model yang mencakup seluruh aspek pendidikan
yaitu tujuan, aspek masalah yang akan dieksplorasi, strategi pembelajaran, evaluasi dan persiapan kinerja guru.
Menurut Srini M. Iskandar 1994 model STM memiliki karakteristik sebagai berikut:
15
1. Identifikasi masalah oleh siswa di dalam masyarakat yang mempunyai dampak negatif. 2. Mempergunakan masalah yang ada di
dalam masyarakat yang ditemukan siswa yang ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan alam sebagai wahana untuk menyampaikan pokok
bahasan. 3. Menggunakan sumber daya yang terdapat di dalam masyarakat baik materi maupunmanusia sebagai narasumber untuk
informasi ilmiah maupun informasi teknologi yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah nyata dari kehidupan sehari-hari. 4. Meningkatkan
pengajaran IPA melampaui batas jam pelajaran dalam kelas, ruang kelas, dan gedung sekolah. 5. Meningkatkan kesadaran siswa akan dampak ilmu
pengetahuan alam dan teknologi. 6. Memperluas wawasan siswa mengenai ilmu pengetahuan alam lebih dari sesuatu yang perlu dikuasai
untuk lulus ujiantes semata. 7. Mengikutsertakan siswa untuk mencari informasi ilmiah maupun teknologi yang dapat diterapkan dalam
pemecahan masalah nyata yang diangkat dari kehidupan sehari-hari. 8. Memperkenalkan peranan ilmu pengetahuan alam di dalam institusi dan
dalam masyarakat. 9. Memfokuskan pada karier yang erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan alam dan teknologi. 10. Meningkatkan
kesadaran siswa akan tanggung jawabnya sebagai warga negara dalam menyelesaikan masalah yang timbul di dalam masyarakat terutama
masalah-masalah yang erat hubungannya dengan IPTEK. 11. Ilmu pengetahuan alam merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi
murid. 12. Ilmu pengetahuan alam yang mengacu kepada masa depan. Model STM yang dikembangkan tidak mengubah pokok bahasan yang ada
dalam kurikulum tetapi membantu memperjelas pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang harus dikuasainya. Jika dilihat dari kedudukannya dalam
kurikulum, model STM menyempurnakan pencapaian tujuan kurikulum
15
Srini M. Iskandar, Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat STM dalam Pembelajaran IPA sebagai Upaya Peningkatan Life Skill Peserta Didik: Laporan Penelitian,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Juni 2005 h.15
khususnya GBPP dan tidak mengubah pokok-pokok pengajaran yang tercantum dalam GBPP; memungkinkan siswa memperoleh kemudahan dalam memahami
bahan pelajaran yang dipelajarinya dan meningkatkan kebermaknaan pembelajaran sains bagi siswa; mengkaitkan bahan pelajaran dengan lingkungan
hidup siswa, dengan demikian bahan-bahan pengajaran lokal akan dengan sendirinya terpelajari dengan baik; meningkatkan keterampilan intelektual siswa
dan daya berpikir positif, kritis, dan logis; merupakan bahan pengajaran yang utuh antara kegiatan intra dan ekstrakurikuler, dan meningkatkan kepedulian siswa
terhadap lingkungan dan masyarakat.
16
Model STM dilandasi oleh tiga hal penting, yaitu: 1. Adanya keterkaitan yang erat antara sains, teknologi dan masyarakat
2. Dalam proses belajar menganut pandangan konstruktivisme, yang pada pokoknya menggambarkan bahwa si pelajar membentuk atau membangun
pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya 3. Dalam pengajarannya terkandung lima ranah, yang terdiri atas ranah
pengetahuan, ranah sikap, ranah proses sains, ranah kreativitas,dan ranah hubungan dan aplikasi.
Model STM selalu berfokus pada kelima ranah yang saling berkaitan ini. Melalui ranah-ranah ini siswa menggunakan pengetahuan dan keterampilan
sainsnya untuk mengklasifikasikan dan menguatkan nilai-nilai mereka dan kemudian menerapkannya dalam tindakan mereka sebagai warga negara yang
bertanggung jawab.
17
d. Ranah Model Sains Teknologi Masyarakat