Aturan Kanban Fungsi Kanban dan Aturan Kanban 1.Fungsi Kanban

e. Mencegah produk cacat dengan mengenali proses yang membuat cacat f. Mengungkapkan masalah yang ada dan mempertahankan pengendalian sediaan

3.5.2.2. Aturan Kanban

Adapun fungsi Kanban dalam penerapannya dilantai produksi berhubungan erat dengan aturan-aturan pokok Kanban, dimana hubungan ini dijelaskan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Hubungan Antara Fungsi Kanban dan Aturan yang Digunakan Fungsi Kanban Aturan yang Digunakan 1. Memberikan informasi pengambilan dan pengangkutan 2. Memberikan informasi produksi 3. Mencegah kelebihan produksi atau kelebihan pengangkutan. 4. Berlaku sebagai perintah kerja yang ditempelkan langsung pada barang. 5. Mencegah produk cacat dengan mengenali proses yang membuat cacat. 6. Mengungkapkan masalah yang ada dan mempertahankan pengendalian persediaan. 1. Proses sesudah mengambil jumlah barang yang sudah ditunjukkan oleh Kanban dari proses sebelumnya. 2. Proses terdaproses awal memproduksi barang sesuai dengan jumlah dan urutan yang ditunjukkan Kanban. 3. Tidak ada barang yang diangkut tanpa Kanban. 4. Selalu melampir Kanban pada barang. 5. Produk yang cacat tidak dikirimkan keproses berikutnya. Hasilnya 100 barang bebas cacat. 6. Kanban menyesuaikan diri terhadap fluktuasi permintaan. Sumber: Rosnani Ginting Universitas Sumatera Utara Untuk mencapai tujuan Kanban “tepat waktu” aturan-aturan Kanban harus diterapkan dengan baik dan seutuhnya, dimana penjelasannya secara lebih rinci sebagai berikut: 1. Peraturan 1 : Proses berikutnya harus mengambil produksi yang diperlukan dari proses terdaproses awal dalam yang diperlukan pada saat diperlukan. Peraturan- peraturan tambahan berikut juga akan menyertai peraturan ini, yaitu: a. Tiap penarikan tanpa Kanban harus dilarang. b. Tiap pengambilan yang lebih besar dari jumlah Kanban harus dilarang. c. Suatu Kanban harus selalu ditempelkan pada produk fisik. 2. Peraturan 2 : Proses proses awal harus menghasilkan produk sesuai dengan jumlah yang diambil oleh proses berikutnya. Peraturan tambahan untuk peraturan yang kedua adalah: a. Produksi yang lebih besar dari pada jumlah lembaran Kanban harus dilarang. b. Jika berbagai jenis komponen diproduksi oleh proses sebelumnya, produksi mereka harus mengikuti urutan semula penyerahan tiap jenis Kanban. 3. Peraturan 3 : Produk cacat tidak boleh diserahkan pada proses berikutnya. Sistem ini berdasarkan atas gagasan Autonomasi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kembali kerusakan atau cacat seperti yang pernah terjadi. Universitas Sumatera Utara 4. Peraturan 4 : Jumlah Kanban harus sedikit mungkin. Karena jumlah Kanban menyatakan persediaan yang maksimum suatu komponen, maka jumlah ini harus dijaga sekesil mungkin. 5. Peraturan 5 : Kanban harus digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap fluktuasi kecil dalam permintaan penyetelan produksi dengan Kanban. Penyetelan produksi dengan Kanban mempunyai 3 pengertian sebagai berikut: a. Keadaan dimana tidak ada perubahan beban produksi seluruhnya dalam sehari, tetapi hanyalah perubahan jenis produk, tanggal penyerahannya dan jumlahnya. b. Keadaan dimana ada turun-naik kecil, jangka pendek, dalam beban produksi sehari-hari, walaupun jumlah bulanannya tetap sama. c. Keadaan dimana ada perubahan permintaan musiman, atau peningkatan atau pengurangan permintaan bulanan diluar beban yang sudah ditentukan terlebih daproses awal atau beban bulanan sebelumnya. 6. Peraturan 6 : Jumlah nyata suku cadang yang termuat dalam suatu kotak atau yang dikemas dalam suatu muatan harus sama dengan jumlah yang ditulis pada Kanban. Aturan ini tampaknya berlebihan, tetapi bila ada perbedaan di antara jumlah nyata dalam suatu muatan dengan jumlah yang ditetapkan pada Kanban, kecepatan produksi dapat memburuk. Universitas Sumatera Utara

3.6. Keseimbangan Lintasan Line Balancing