Defenisi Lean Konsep Lean

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Konsep Lean

3.1.1. Defenisi Lean

2 Defenisi berdasarkan kamus bahasa Inggris diartikan sebagai perampingan, ataupun sesuatu yang tidak sesuai dengan proporsi dasarnya. Dalam bukunya Lean Thinking, James Womack dan Daniel Jones mendefinisikan lean manufacturing sebagai suatu proses yang terdiri dari lima langkah: mendefinisikan nilai bagi pelanggan, menetapkan value stream, membuatnya “mengalir”, “ditarik” oleh pelanggan, dan berusaha keras untuk mencapai yang terbaik. Untuk menjadi perusahaan manufaktur yang lean diperlukan suatu pola pikir yang terfokus pada membuat produk mengalir melalui proses penambahan nilai tanpa interupsi one-piece flow, suatu sistem “tarik” yang berawal dari permintaan pelanggan, dengan hanya menggantikan apa yang diambil oleh proses berikutnya dalam interval yang singkat, dan suatu budaya dimana semua orang berusaha keras melakukan peningkatan secara terus- menerus. 3 2 Likert, J. K. 2006. The Toyota Way. Jakarta: Penerbit Erlangga Tujuan utama dari implementasi lean adalah untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi waste dari suatu stasiun kerja. Eliminasi waste dilakukan 3 Bass, Issa and Barbara Lawton. 2006. The Lean Six Sigma. USA: McGraw-Hill Universitas Sumatera Utara dengan mengidentifikasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah terhadap konsumen karena aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dapat menambah waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan pada akhirnya akan mengurangi produktivitas dari tiga faktor produksi yang mempengaruhi efisiensi proses antara lain pekerja, peralatan, dan fasilitas. 4 1. Identifikasi apa yang memberikan nilai dan apa yang tidak dilihat dari sudut pandang pelanggan dan bukan dari perspektif organisasi, fungsi dan departemen. Lean pada awalnya merupakan terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan yang dilakukan di industri otomotif Jepang yaitu Toyota untuk membedakannya dengan pendekatan produksi massal yang ada di Barat. Pendekatan lean yang diterapkan di pabrik Toyota kemudian disarikan oleh Womack dan Jones dalam bukunya Lean Thinking menjadi lima prinsip berikut: 2. Identifikasi langkah-langkah yang diperlukan untuk merancang, memesan dan memproduksi produk di sepanjang aliran proses nilai tambah untuk menandai adanya pemborosan. 3. Buat kegiatan yang memberikan nilai tambah mengalir tanpa gangguan, berbalik atau menunggu. 4. Buatlah hanya yang diminta oleh pelanggan. 4 Pujawan, I Nyoman. 2005. Supply Chain Management. Surabaya: Guna Widya Universitas Sumatera Utara 5. Berupayalah untuk sempurna dengan secara kontinyu mengurangi pemborosan.

3.1.2. Keunggulan dan Tujuan Pendekatan Lean