Keunggulan dan Tujuan Pendekatan Lean

5. Berupayalah untuk sempurna dengan secara kontinyu mengurangi pemborosan.

3.1.2. Keunggulan dan Tujuan Pendekatan Lean

Pendekatan lean biasa dianggap sebagai perpanjangan dan kombinasi dari dua pendekatan terdahulu yaitu craft production dan mass production. Craft production pada intinya adalah kegiatan produksi yang dilakukan dalam skala yang sangat kecil. Karena tidak adanya kemampuan untuk menciptakan standar, tidak ada dua produk yang identik. Pada perusahaan yang beroperasi dengan model craft production, tenaga kerja biasanya terampil untuk membuat rancangan produk maupun memproduksi rancangan tersebut. Untuk mengakomodasikan kebutuhan produksi yang bervariasi, mesin-mesin dan alat produksi lainnya bersifat fleksibel dan bisa melakukan multifungsi. Di sisi lain, mass production menekankan pentingnya jumlah output per satuan waktu dan variasi produk bukan merupakan isu yang penting. Pendekatan lean mengkombinasikan kedua pendekatan terdahulu tersebut. Fokus utamanya adalah efisiensi tanpa mengurangi efektivitas proses. Untuk mendukung tujuan ini tenaga kerja biasanya memiliki berbagai keahlian. Hirarki manajemen terpendek sehingga disamping biaya-biaya berkurang, juga terjadi penurunan waktu koordinasi serta peningkatan otonomi di level hirarki yang lebih rendah. Pendekatan lean juga menyadari bahwa penciptaan proses-proses yang efektif dan efisien juga berarti perusahaan harus melihat sumber-sumber pemborosan ke luar organisasi. Mengurangi jumlah defect Universitas Sumatera Utara berarti mengajak supplier meningkatkan kualitas material yang dikirim serta mengajak perusahaan jasa pengiriman untuk menciptakan dan menerapkan standar kualitas pengiriman. Dengan demikain, pihak-pihak di luar organisasi ikut dirangkul untuk melakukan perbaiukan secara berkelanjutan. Karena tantangan untuk melayani pelanggan yang semakin kritis dan siklus hidup produk yang semakin pendek, pendekatan lean juga didasari oleh prinsip fleksibilitas. Salah satu implikasinya, fasilitas produksi harus cukup fleksibel dan bisa melakukan multifungsi. Karakteristik pendekatan sistem produksi craft, massal dan lean dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Era yang Berbeda pada Industri Otomotif Diadaptasi dari The Machine that Changed the World Craft Mass Lean Tenaga Kerja Terampil membuat rancangan produk dan mengoperasikan mesin. Spesialisasi tenaga kerja namun dimungkinkan rotasi dari satu pekerjaan ke yang lain Tim bersifat fleksibel, hirarki manajemen sedikit, setiap lapisan di jajaran organisasi punya tanggung jawab perbaikan Organisasi Sangat terdesentralisasi tetapi konsentrasi di satu kota. Integrasi vertikal. Kegiatan perancangan, teknik dan produksi ada di satu tempat. Jaringan supplier dengan kemampuan perancangan dan teknik. Perbaikan terjadi di sepanjang supply chain. Alat Peralatan multi fungsi general purpose Mesin-mesin khusus dedicated Multi fungsi. Produk Volume produksi sangat rendah dan tidak ada produk yang sama atau identik Volume produksi tinggi, siklus hidup produk panjang. Siklus hidup produk menurun. Sumber : I Nyoman Pujawaman Universitas Sumatera Utara Konsep lean merupakan konsep perampingan yang fokus utamanya adalah efisiensi tanpa mengurangi efektivitas proses. Mekong Capital’s mendefinisikan lean manufacturing yang disebut juga lean production sebagai sekumpulan alat dan metodologi yang mempunyai tujuan untuk mengeliminasi waste secara kontinyu dalam proses produksi. Keuntungan utama yang diperoleh adalah biaya produksi lebih rendah, output meningkat dan lead time produksi lebih pendek. Secara lebih spesifik, beberapa tujuan lean production antara lain sebagai berikut : 1. Defects dan wastage Mengurangi defect dan scrap yang tidak diperlukan, termasuk penggunaan input bahan baku yang berlebihan, defect yang dapat dicegah, biaya yang dihubungkan dengan pengulangan proses untuk item yang cacat, dan karakteristik produk yang tidak diperlukan dimana tidak sesuai dengan keinginan customer. 2. Cycle Time Mengurangi manufacturing lead time dan waktu siklus produksi dengan mengurangi waktu tunggu antar proses. 3. Inventory Levels Meminimumkan level inventory pada semua tahap produksi per bagian pada work-in progress antar tahap pemrosesan. Inventory yang lebih rendah berarti membutuhkan working capital yang lebih rendah juga. 4. Labor productivity Universitas Sumatera Utara Meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan mengurangi waktu idle dari pekerja dan memastikan bahwa pekerja sedang melakukan pekerjaannya, mereka menggunakan usaha yang seproduktif mungkin dalam bekerja tidak melakukan tugas yang tidak diperlukan atau gerakan yang tidak perlu. 5. Utilization of equipment and space Penggunaan peralatan dan ruang manufacturing lebih efisien dengan mengeliminasi bottleneck dan memaksimumkan tingkat produksi dengan peralatan yang ada, meminimasi downtime mesin. 6. Flexibility Mempunyai kemampuan untuk memproduksi produk lebih fleksibel dengan meminimumkan change over cost dan change over time. 7. Output Mengurangi waktu siklus, meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan mengeliminasi bottleneck dan downtime mesin yang dapat dicapai, perusahaan dapat meningkatkan output secara significan dengan fasilitas yang ada.

3.1.3. Prinsip Utama Pendekatan Lean