Mesin Peralatan Mesin dan Peralatan

2.7. Mesin dan Peralatan

2.7.1. Mesin

Adapun mesin yang digunakan pada PT. Baja Pertiwi Industri adalah sebagai berikut: 1. Mesin Bubut Mesin bubut adalah mesin perkakas yang mempunyai gerakan utama berputar. Benda kerja diputar terhadap pahat pemotong sehingga benda kerja tersayat dalam bentuk bramchips. Gerak jalan dilakukan oleh pahat yang dijepit pada tool post. Salah satu ujung benda kerja dijepit pada pelat cekam yang berada pada kepala tetap sedang ujung lain dari benda kerja ditumpu pada senter dari kepala lepas. Mesin bubut biasanya digunakan untuk mengerjakan benda-benda yang sentris tetapi disamping itu digunakan juga untuk meratakan permukaan datar, menggurdi membuat lubang, memperbesar lubang boring dan lain-lain. 2. Mesin Bor Mesin bor berfungsi untuk melubangi benda kerja 3. Mesin Gerinda Mesin gerinda adalah mesin yang mampu meratakan permukaan dan penghalusan permukaan yang kasar. Cara kerja mesin gerinda adalah perputaran yang terjadi pada dengan kecepatan yang tinggi, dimana fungsi putaran batu gerinda tersebut mampu menghaluskan permukaan yang kasar. 4. Mesin Potong Hack saw machine Mesin potong digunakan pada dasarnya adalah untuk memotong ash. Universitas Sumatera Utara 5. Mesin Press Menyambung antara satu benda kerja dengan benda kerja lainnya 6. Mesin Pembersih Sand blasting Mesin pembersih merupakan mesin yang digunakan untuk membersihkan pasir dan leburan yang masih melekat pada benda kerja. 7. Oven Oven digunakan untuk mengeraskan benda atau produk. Produk yang dikeraskan hanya produk tertentu saja, misalnya jaw, screw, tip, tapak saw. 8. Mesin Dapur Induksi Listrik Meleburkan besi hancuran dan sisa tuangan

2.7.2. Peralatan

Adapun mesin yang digunakan pada PT. Baja Pertiwi Industri adalah sebagai berikut: 1. Hoist Crane Hoist crane digunakan untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Biasanya digunakan untuk benda yang berat. 2. Multistick Multistick digunakan untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain dengan cara menarik atau mendorong alat tersebut oleh operator. 3. Vernier Caliper Vernier Caliper adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pelanggan. Universitas Sumatera Utara 4. Flens Flens adalah alat yang digunakan untuk mengunci batu gerinda pada poros mesin gerinda. 5. Batu Gerinda Batu gerinda adalah alat potong yang dipasang pada mesin gerinda yang dijepit pada flens. 6. Drill Chuck Drill chuck merupakan alat bantu yang digunakan untuk mencekam mata bor saat melakukan pengeboran. 7. Lathe Centre Lathe centre adalah alat bantu yang digunakan untuk menahan benda kerja yang panjang pada saat pembubutan. 8. Dial Indicator Dial indicator adalah alat bantu yang digunakan untuk mengukur kerataan dan kesejajaran benda kerja maupun alat yang digunakan. Ketelitian dari pekerjaan ini tergantung pada penggunaan alat ini. 9. Meteran Meteran digunakan untuk mengukur benda kerja apakah sesuai dengan spesifikasi atau tidak. Selain itu meteran ini juga digunakan mengukur mal yang digunakan apakah sudah sesuai atau tidak. 10. Mata Pisau Mata pisau digunakan sebagai alat untuk memakan benda kerja. 11. Pengait Universitas Sumatera Utara Pengait digunakan untuk mengambil scrap dari mesin tersebut supaya tidak menganggu pekerjaan mesin. Selain itu pengait juga digunakan untuk mengangkat kotoran-kotoran pada dapur peleburan. 12. Kertas Pasir Kertas pasir digunakan untuk menghaluskan benda kerja. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Konsep Lean

3.1.1. Defenisi Lean

2 Defenisi berdasarkan kamus bahasa Inggris diartikan sebagai perampingan, ataupun sesuatu yang tidak sesuai dengan proporsi dasarnya. Dalam bukunya Lean Thinking, James Womack dan Daniel Jones mendefinisikan lean manufacturing sebagai suatu proses yang terdiri dari lima langkah: mendefinisikan nilai bagi pelanggan, menetapkan value stream, membuatnya “mengalir”, “ditarik” oleh pelanggan, dan berusaha keras untuk mencapai yang terbaik. Untuk menjadi perusahaan manufaktur yang lean diperlukan suatu pola pikir yang terfokus pada membuat produk mengalir melalui proses penambahan nilai tanpa interupsi one-piece flow, suatu sistem “tarik” yang berawal dari permintaan pelanggan, dengan hanya menggantikan apa yang diambil oleh proses berikutnya dalam interval yang singkat, dan suatu budaya dimana semua orang berusaha keras melakukan peningkatan secara terus- menerus. 3 2 Likert, J. K. 2006. The Toyota Way. Jakarta: Penerbit Erlangga Tujuan utama dari implementasi lean adalah untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi waste dari suatu stasiun kerja. Eliminasi waste dilakukan 3 Bass, Issa and Barbara Lawton. 2006. The Lean Six Sigma. USA: McGraw-Hill Universitas Sumatera Utara