Perhitungan Kecepatan Pemindahan Bahan Perhitungan Biaya Pemindahan Bahan Perancangan Ulang Stasiun dan Penetapan Luas yang

Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009. USU Repository © 2009 Berdasarkan pembahasan pada T7,10, kelongaran allowance yang diberikan kepada operator adalah 15. Waktu baku = 28,15 x 15 100 100 − = 33,12 detik Tabel 5.42. Hasil Perhitungan Waktu Baku Pemindahan Bahan Antar Stasiun j i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 176,37 231,98 2 177,52 3 76,66 4 39,54 32,44 90,68 59,71 5 65,63 39,88 75,17 29,66 6 37,48 7 31,17 8 63,06 9 33,12 10

5.2.3. Perhitungan Kecepatan Pemindahan Bahan

j i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0,26 0,26 2 0,31 3 0,25 4 0,23 0,23 0,29 0,27 5 0,27 0,26 0,23 0,24 6 0,23 7 0,22 8 0,25 9 0,26 10 Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009. USU Repository © 2009

5.2.4. Perhitungan Biaya Pemindahan Bahan

j i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 530,58 526,26 2 62,16 3 543,98 4 695,81 944,20 761,31 47,92 5 272,85 48,77 321,74 54,41 6 610,17 7 616,15 8 545,43 9 539,12 10

5.2.5. Perancangan Ulang Stasiun dan Penetapan Luas yang

Dibutuhkan Tata letak pabrik pada dasarnya merupakan penempatan dan pengaturan dari bermacam-macam fasilitas produksi yang ada. Perancangan ulang ini dilakukan terhadap tata letak mesin dan peralatan di masing-masing stasiun dengan memperhatikan data luas daerah operasi pada Tabel 5.1. Perancangan stasiun ini selain memperhatikan luas daerah operasi, juga mempertimbangkan kelonggaran allowance untuk mempermudah proses pemindahan bahan. Metode pairwise exchange dapat diterapkan dengan mudah apabila stasiun yang akan diganti berpasangan memiliki bentuk ukuran luas yang sama. Oleh karena itu, hasil perancangan stasiun diharapkan dapat menghasilkan bentuk dan ukuran luas yang sama. Hasil penyusunan tata letak masing-masing stasiun adalah seperti gambar berikut ini. Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009. USU Repository © 2009 M1 1 2 M2 3 M4 6 4 M3 M3 M3 M3 5 7 8 9 10

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Kondisi Awal Tata Letak Lantai Produksi

Dilihat dari susunan tata letak pada layout awal, penempatan tiap-tiap stasiun pada masing-masing lokasi masih kurang tepat. Hal ini dapat dilihat pada penempatan stasiun perakitan per dengan perakitan kawat lis yang seharusnya berdekatan diletakan saling berjauhan sehingga memperbesar jarak pemindahan bahan, begitu juga lokasi antara perakitan per dengan perakitan divan, stasiun penjahitan kain quilting dengan stasiun pemotongan dan seterusnya. Dengan kondisi tata letak seperti ini jelas akan memperbesar momen perpindahan, apalagi proses produksi berlangsung secara berulang-ulang. Semakin besar frekuensi pemindahan bahan maka momen perpindahan semakin besar juga. Kondisi ini selain mempengaruhi momen perpindahan, juga mempengaruhi waktu pemindahan bahan, semakin besar momen perpindahan maka waktu yang dibutuhkan untuk pemindahan bahan semakin besar pula. Perhitungan momen dan waktu pemindahan bahan pada layout awal disajikan pada Tabel 6.1 di bawah ini. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa dengan jumlah produksi 34 spring bed per hari, momen perpindahan yang terjadi adalah 11294,7 m dengan total waktu pemindahan bahan adalah 45196,7 detik atau 12,55 jam.