Penentuan Waktu Normal Penentuan Waktu Baku

Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009. USU Repository © 2009 biasanya akan diambil 95 tingkat kepercayaan dan 5 derajat ketelitian. Hal ini berarti bahwa sekurang-kurangnya 95 dari 100 harga rata-rata dari waktu yang diukur akan memiliki penyimpangan tidak lebih dari 5. Dengan demikian formula tersebut dapat ditulis sebagai berikut 24 2 2 2 40         − = ∑ ∑ ∑ X X X N N :

3.7.3. Penentuan Waktu Normal dan Waktu Baku

3.7.3.1. Penentuan Waktu Normal

Waktu normal adalah waktu yang diperlukan oleh seorang operator yang terlatih dan memiliki ketrampilan rata-rata untuk melaksanakan suatu aktivitas dibawah kondisi dan tempo kerja yang normal. Untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari hasil pengamatan, maka perlu dilakukan penyesuaian yaitu dengan cara mengalikan waktu pengamatan rata-rata waktu siklus dengan faktor penyesuaian rating factor. 25 n penyesuaia faktor siklus Waktu normal Waktu × = Faktor penyesuaian rating factor didefenisikan sebagai aktivitas untuk menilai atau mengevaluasi performansi kerja yang ditunjukan oleh operator. Ada beberapa cara untuk menentukan faktor penyesuaian antara lain: a. Cara persentase 24 Ibid., pp. 198-190. 25 Ibid, pp. 206 – 207. Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009. USU Repository © 2009 Cara persentase merupakan cara yang paling awal digunakan dalam melakukan penyesuaian. Besarnya faktor penyesuaian sepenuhnya ditentukan oleh pengukur melalui pengamatannya selama melakukan pengukuran. b. Cara Shumard Shumard memberikan patokan-patokan penilaian melalui kelas-kelas performansi kerja dimana setiap kelas mempunyai nilai sendiri. Disini pengukur diberi patokan untuk menilai performansi kerja operator menurut kelas superfast, fast, excellent, good, normal, fair, dan poor. c. Cara Westinghouse Cara westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu ketrampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi.

3.7.3.2. Penentuan Waktu Baku

Waktu baku secara defenitif dinyatakan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu standar tersebut sudah mencakup kelonggaran waktu allowance yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan yang harus diselesaikan 26 Waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan diperoleh dengan terlebih dahulu menghitung waktu normal. Langkah awal untuk menghitung waktu baku adalah menentukan besarnya kelonggaran allowance untuk . 26 Ibid., p. 208. Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009. USU Repository © 2009 kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa lelah fatique dan hambatan yang tidak terhindarkan. Waktu baku dihitung dengan rumus 27 Allowance normal Waktu normal Waktu baku Waktu × + = : atau Allowance normal Waktu baku Waktu 100 100 − × = 27 Ibid., p. 210. Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco yang terletak di Jl. Eka Surya, Gg. Sidodadi, Lingkungan XXII, Kelurahan Gedung Johor, Delitua Medan. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah tata letak lantai produksi.

4.2. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan digolongkan sebagai penelitian deskriptif Deskriptif Research. Penelitian ini berupaya untuk memperoleh deskripsi yang lengkap dan akurat dari suatu situasi. Penelitian ini meliputi pengumpulan data untuk diuji, penyajian dan pengolahan data, serta analisis dan interpretasi

4.3. Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah tata letak lantai produksi di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco.

4.4. Kerangka Berpikir Penelitian

Kerangka berpikir penelitian adalah pola pikir yang menjelaskan alur atau sistematika yang dibangun berdasarkan landasan teori. Kerangka berpikir