Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009.
USU Repository © 2009
e. Memerlukan ruang yang besar dan persediaan barang dalam proses yang
tinggi
4. Tata Letak berkelompok Group Layout
Mesin-mesin dikelompokkan dalam satu kelompok yang tidak selalu digunakan dalam urutan yang sama. Metode ini sering digunakan dalam job-shop.
Bor Bubut
Press Gerinda
Las
Cat Bubut
Press
Bor Press
Bor Bubut
Sumber: Sritomo Wignjosoebroto 1996 : 155
Gambar 3.4. Tata Letak Berkelompok Group Layout
3.4.2. Pola Aliran Bahan
Perencanaan aliran bahan dilakukan untuk mendapatkan aliran bahan yang baik serta untuk efisiensi seluruh operasi, bahwa produktivitas dapat ditunjang
dengan sangat baik oleh aliran unsur yang bergerak melalui fasilitas dengan efisien.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan aliran bahan, antara lain
5
1. Bahan atau produk, terutama memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan
dengan volume, ruang dan pemindahan. :
5
James M. Apple, op. cit., pp. 121-124.
Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009.
USU Repository © 2009
2. Pemindahan, terutama memperhatikan persimpangan lintasan, lokasi
penerimaan dan pengiriman. 3.
Metode pemindahan, ini sangat memperhatikan urutan proses, jumlah lantai, peralatan dan kebutuhan ruangan peralatan serta jumlah rakitan.
4. Bangunan terutama memperhatikan jenis bangunan, jumlah lantai, luas gang.
5. Keadaan lahan untuk fasilitas transportasi.
6. Kepegawaian, memperhatikan jumlah pegawai, keselamatan, kondisi kerja.
Ada beberapa pola aliran bahan yang umum yang biasa digunakan, yaitu
6
1. Garis lurus straight line, dapat digunakan jika proses produksi pendek,
sederhana, hanya mengandung sedikit atau beberapa peralatan produksi. :
2. Zig-zag S-shaped, dapat diterapkan apabila lintasan panjang dengan
bangunan yang luas bentuk dan ukuran lebih ekonomis. 3.
Bentuk U U-shaped, dapat diterapkan jika produk jadinya mengakhiri proses pada tempat yang relatif sama, dikarenakan fasilitas transportasi pabrik dan
pemakaian mesin. 4.
Melingkar circular dipakai bila barang atau produk kembali pada tempat waktu memulai.
5. Pola tak tentu odd angle, tujuannya memperpendek lintasan aliran antar
kelompok, pemindahan mekanis, dan lain-lain. Jenis-jenis pola umum aliran bahan dapat dilihat pada Gambar 5.5,
sedangkan penerapan pola umum aliran bahan yang dimaksud yang tergambar pada Gambar 5.6.
6
Ibid., p. 121
Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009.
USU Repository © 2009
1 6
5 4
3 2
1. Garis Lurus
2. Zig-zag 1
1 4
3 5
6 3. Bentuk U
1 1
4 3
5 6
5. Pola tak tentu 2
1 3
6 4
5 4. Melingkar
1 4
2 3
6
5
Gambar 4.5. Pola Umum Aliran Bahan Sumber : James M. Apple, 1990 : 122
Sumber: James M.Apple 1990 : 122
Gambar 3.5. Pola Umum Aliran Bahan
Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009.
USU Repository © 2009
a b
c
d e
f
g h
Sumber: James M.Apple 1990 : 124
Gambar 3.6. Jenis-jenis Aliran Bahan
Pola aliran bahan pada Gambar 3.6a dan 3.6d menunjukkan bahwa fasilitas-fasilitas ditempatkan di sepanjang sisi pabrik. Gambar 3.6b
menunjukkan tranportasi tersedia di ujung pabrik maka pola aliran dan Gambar 3.6c menunjukkan transportasi tersedia di salah satu ujung dan satu sisi. Apabila
lintasan produksi terlalu panjang dan ruangan yang tersedia terbatas, maka pola aliran yang sesuai adalah seperti pada Gambar 3.6e dan 3.6f. Pola aliran pada
Gambar 3.6g dan 3.6h digunakan untuk transportasi pada kegiatan perakitan.
Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009.
USU Repository © 2009
3.5. Pemindahan Bahan Material Handling