Pembuatan Matras Spring bed

Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009. USU Repository © 2009 Lubang angin digunakan agar terjadi pertukaran udara pada busa sehingga busa tetap mengembang. Bahan penolong yaitu bahan yang digunakan untuk membantu berlangsungnya proses produksi dan bukan merupakan bagian dari produk akhir. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco tidak menggunakan bahan penolong didalam pembuatan spring bed.

2.4.2. Uraian Proses Produksi

Proses pembuatan spring bed dibagi atas 3 bagian, yaitu proses pembuatan matras, pembuatan divan dan pembuatan sandaran spring bed.

2.4.2.1. Pembuatan Matras Spring bed

Proses pembuatan matras spring bed diuraikan sebagai berikut: 1. Perakitan Per Per bulat berukuran diameter 2,5 mm sebanyak 500 buah dan kawat lilitan sebanyak 3 kg dirakit dengan menggunakan mesin ram sehingga membentuk balok berukuran 200 x 180 x 15 cm. 2. Perakitan Kawat Lis Per bulat yang telah dirakit dibawa ke stasiun perakitan kawat lis dengan menggunakan handlift. Rakitan per tersebut dipasang dengan per pinggir sebanyak 50 buah dengan diameter 3,5 mm dan diberi kawat lis dengan diameter 4,2 mm. Per pingggir ditempatkan pada sekeliling bagian luar rakitan per dengan menggunakan gun CL-73 untuk menguatkan konstruksi per dan Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009. USU Repository © 2009 menambah kekuatan tekan. Per yang telah selesai dirakit kemudian dibawa ke stasiun perekatan dengan menggunakan handlift. 3. Penjahitan Kain Quilting Kain polos, kain non woven dan busa dijahit di mesin quilting menjadi kain quilting dengan ukuran 50 x 2,1 m. Kain quilting dibawa ke stasiun pemotongan secara manual oleh seorang operator. 4. Pemotongan Kain quilting dipotong dengan ukuran 200 x 180 x 3 cm sebanyak dua buah yaitu untuk matras atas dan matras bawah. Kain quilting yang digunakan untuk tabung dipotong dengan ukuran 200 x 25 x 1 cm dan 180 x 25 x 1 masing-masing dua buah. Setelah itu, dilakukan pemotongan hardpad dengan ukuran 200 x 180 cm sebanyak dua buah untuk matras atas dan matras bawah. Selanjutnya, dilakukan pemotongan buas AII dan SII dengan ukuran 200 x 180 x 4 cm masing-masing dua buah untuk matras atas dan matras bawah, dan untuk tabung berukuran 200 x 25 x 4 cm dan 180 x 25 x 4 cm masing-masing dua buah. Kemudian pemotongan kain blacu dengan ukuran 760 x 10 m sebanyak dua buah yang akan dijahitkan ke kain quilting atas dan bawah. 5. Penjahitan Kain blacu yang telah dipotong akan dijahitkan pada ujung- ujung kain quilting. Fungsi penjahitan kain blacu ini adalah untuk menguatkan kain quilting pada saat penarikan dengan tembakan gun HR-22. Pada bagian ini juga akan meletakkan label, kartu garansi pada spring bed. 6. Perekatan Yuriyanto : Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Pairwise Exchange Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009. USU Repository © 2009 Tahap selanjutnya adalah merekatkan hard pad pada sisi atas per dengan menggunakan tembakan gun HR-22. Busa AII direkatkan di atas hard pad dan busa SII direkatkan di atas busa AII dengan menggunakan lateks. Busa AII bersifat lebih keras sehingga dipasang dibagian bawah atau lebih dekat dengan per. Setelah itu, sisi atas ditutupi dengan kain quilting. Setelah matras bagian atas selesai, kemudian rakitan per dibalik untuk menyelesaikan rakitan per bagian bawah dan dilakukan hal yang sama seperti sebelumnya, yaitu merekatkan harpad, busa dan kain quilting. Untuk bagian tabung yaitu sekeliling bagian luar rakitan direkatkan busa dan kain quilting saja. 7. Penjahitan Lis Lis merupakan kain panah emas yang akan merekatkan matras atas dan bawah dengan tabung. Kain lis dijahit dengan mesin corner bersamaan dengan memasang lubang angin emas sebanyak 4 buah. Fungsi dari lubang angin emas ini adalah untuk menambah keindahan pada matras spring bed serta memberikan sirkulasi udara sehingga busa tetap empuk. 8. Pembungkusan Langkah terakhir adalah meletakkan kartun sudut. Kartun sudut berfungsi agar sudut-sudut spring bed terlindungi pada saat distribusi karena sudutnya sangat mudah rusak. Setelah itu dibungkus dengan menggunakan plastik mika yang direkatkan dengan menggunakan isolatip. Kemudian stiker ukuran diletakkan pada plastik mika.

2.4.2.2. Pembuatan Divan Spring Bed