adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
3.9.2 Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji
Glejser
dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada
indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
3.9.3 Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetyahui ada tidaknya gejala
multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai
Tolerance
dan VIF
Variance Inflation Factor
melalui program SPSS.
Tolerance
mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai
Tolerance
1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, 2010 ; 136.
3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analasi deskriftif merupakan suatu metode analasi dimana data yang telah di peroleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga
diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
3.10.2 Analisis Linier Berganda
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Analisis regresi berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel
bebas yang biasa disebut X dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y Ginting, 2008 ; 191.
Persamaan yang digunakan Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Keterangan :
Y = keberhasilan usaha
a = konstanta
b
1
,b
2
= koefisien regresi X
1
= kreativitas X
2
= kualitas pelayanan e
= standar error
3.11 Uji Signifikan Simultan Uji F
Uji F
hitung
untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji
F
hitung
ini adalah : H
: b
1
= b
2
= 0 Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat
H
1
: b
1
≠ b
2
≠ 0 Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat
Nilai F
hitung
dibandingkan dengan nilai F
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada = 5
2. H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada = 5
3.12 Uji Signifikan Parsial Uji t
Uji t
hitung
bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Bentuk pengujiannya yaitu :
H : b
1
= 0 Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat
H
1
: b
1
≠ 0 Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat
H : b
2
= 0 Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat
H
1
: b
2
≠ 0 Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat
Nilai t
hitung
dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu : 1.
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada = 5
2. H
ditolak jika tF
hitung
t
tabel
pada = 5
3.13 Identifikasi Determinan R