Deskripsi Data DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

46 5 Batas kelas interval 24 + 2 = 26 – 1 = 25 26 + 2 = 28 – 1 = 27 28 + 2 = 30 – 1 = 29 30 + 2 = 32 – 1 = 31 32 + 2 = 34 – 1 = 33 38 + 3 = 41 – 1 = 40 6 Tabel distribusi frekwensi Nilai Rincian Frekwensi Frekwensi Komulatif 24 – 25 II 2 2 26 – 27 III 3 5 28 – 29 III 3 8 30 – 31 IIIII II 7 15 32 – 33 IIII 4 19 34 – 35 I 1 20 7 Nilai interval yang mengandung unsur median dengan rumus ½ n = ½ x 20 = 10. Jadi median diperkirakan terletak dikelas interval ke-4 8 Batas bawah kelas median B o Bo = ½ 29 + 30 = 29,5 9 Panjang kelas median P 30 – 31 = 2 10 Jumlah frekwensi kelas median f = 7 47 f jf n  2 1 7 4 20 . 2 1  11 Jumlah semua frekwensi kumulatif dibawah kelas median Jf = 4 12 Nilai median Me = Bb +P = 29,5 + 2 = 27.28 13 Menentukan nilai rerata Nilai Frekwensi Batas Kelas X X – X X 24 – 25 2 25,5 -2 26 – 27 3 27,5 28 – 29 3 29,5 3 30 – 31 7 31,5 5 32 – 33 4 33,5 7 34 – 35 1 34,5 8 F = 20 X = 182 14 Rerata X x = ∑x = 182 = 9,10 n 20 Dari data yang diperoleh bahwa nilai hasil angket siswa dalam mengukur motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media peta. Memperoleh nilai rerata sebesar 9,10. Hal ini menandakan bahwa siswa sangat termotivasi dan antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media peta. a. Data Hasil Observasi Pada Siklus I Data observasi adalah dari hasil pengamatan dari teman sejawat, selama proses pembelajaran berlangsung, data ini digunakan untuk mengukur kelemahan dan 48 kekurangan pada proses pembelajaran baik dari sisi guru, siswa media dan metode yang digunakan.Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan teman sejawat ketika proses pembelajaran pada siklus I, diperoleh data sebagai berikut : Table 4.6 Kinerja Guru pada Pembelajaran IPS Siklus I No Aspek yang Diobservasi Siklus I Skor Kemunculan Komentar Ada Tdk Ada 1 Penjelasan konsep oleh Guru  Penyampaiannya cukup jelas 85 2 Pemberian contoh  Cukup jelas dan dapat dimengerti siswa 75 3 Pemberian latihan soal  Dilakukan dalam bentuk post tes, berupa tes lisan 65 4 Penggunaan alat peraga  Sudah tepat sesuai dengan konsep materi 85 5 Penggunaan Metode  Metode yang digunakan sudah baik 65 6 Konsep  Penugasan konsep sudah baik 70 7 Siswa  Aktifitas siswa sudah cukup baik 75 Jumlah 520 Rata-Rata 74,28571 Interpretasi Baik Dari hasil perhitungan data observasi dari pengamatan teman sejawat melalui lembar observasi, maka diketahui bahwa proses pembelajaran pada siklus satu 49 berjalan dengan baik. Hal ini ditandai dengan Nilai rata-rata sebesar 74, 28 dengan interpretasi baik. b. Data Hasil Belajar Siswa Data hasil tes siswa diambil dari hasil tes evaluasi siswa dilakukan setelah akhir proses pembelajaran. Tes ini dilakukan kepada 20 siswa kelas IV MI Al- Husna dengan jumlah item soal sebanyak 10 soal dengan bentuk isian pilihan ganda. Berikut hasil tes belajar siswa yang diolah dengan bantuan microsof excel dalam menentukan validitas soal. Berikut penyajian hasil tes belajar siswa. Tabel 4.2 Hasil Jawaban Siswa No Resp R Nomor Soal Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 R1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 R2 1 1 1 1 1 5 3 R3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 4 R4 1 1 2 5 R5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 6 R6 1 1 1 3 7 R7 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 R8 1 1 1 1 1 5 9 R9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 R10 1 1 1 1 4 11 R11 1 1 1 1 1 1 1 7 12 R12 1 1 1 1 1 5 13 R13 1 1 1 1 1 1 6 14 R14 1 1 1 1 1 1 6 50 15 R15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 16 R16 1 1 1 1 1 1 1 1 8 17 R17 1 1 1 1 1 1 1 7 18 R18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 19 R19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 20 R29 1 1 1 1 4 Validitas 0,57742 0,70965 0,63311 0,48926 0,48652 0,48366 0,73391 0,57742 0,62617 0,0311 r tabel Person 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Katagori sedang tinggi tinggi sedang Sedang sedang tinggi Sedang Tinggi sgt rendah Tabel 4.7 Perolehan Skor Siswa dalam Pembelajaran Siklus I NO Nama Skor Perolehan Skor Ideal Presentase Ket 1 A. SAEFUL KAMIL 10 10 100 Tuntas 2 ABDUL ROHIM 5 10 50 Tdk Tuntas 3 AGUS ABDUL KARIM 10 10 100 Tuntas 4 AMILATUN NASIBAH 2 10 20 Tdk Tuntas 5 ATIKAH SURI 10 10 100 Tuntas 6 BAHRUDIN 3 10 30 Tdk Tuntas 7 DEDE PUSPITA SARI 8 10 80 Tuntas 8 FAHRUROZI 5 10 50 Tuntas 9 FAJAR ADHANA 10 10 100 Tuntas 10 GUSTIANTO PRATAMA 4 10 40 Tdk Tuntas 11 HAMIDAL JANATA 7 10 70 Tuntas 12 HERU HERMAWAN 5 10 50 Tdk Tuntas 13 IDHAM FIL SUBRATA 6 10 60 Tdk Tuntas 14 LULU ZAKIYATUN.N 6 10 60 Tdk Tuntas 15 M. DARMAWAN 9 10 90 Tuntas 16 MUAYANATUSSALAMAH 8 10 80 Tuntas 17 IMAM MAULANA 7 10 70 Tuntas 18 M. ISHAK MUNTAHA 9 10 90 Tuntas 19 SALSA BILA 9 10 90 Tuntas 20 SULIS TIARA 4 10 40 Tdk Tuntas 51 Dari tabel diatas bisa dilihat pencapaian kemampuan tes siswa dalam pembelajaran IPS dengan pokok bahasan mengenal peta provinsi dengan media peta sudah menunjukan hasil yang lebih baik dari sebelum menggunakan peta. Dari 20 siswa 12 siswa yang memperoleh nilai tuntas atau 60 siswa yang telah sampai pada level ideal. Dengan kata lain, bahwa proses pembelajaran IPS dengan pokok bahasan mengenal peta provinsi pada siklus I, menunjukan hasil yang bagus. Grafik berikut adalah gambaran rata-rata perkembangan pembelajaran mengenal peta Provinsi pada siklus I: Grafik 4.2 Hasil Pembelajaran Siklus I c. Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Penguasaan materi pembelajaran pada siklus satu, baru mencapai rata- rata skor 12 dari 20 skor ideal atau mencapai 60, d. Refleksi 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Perolehan Skor Ideal Presentase 52 Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus satu sebagai berikut : 1 Kegiatan dan aktifitas guru dinilai telah sesuai dengan standar model pembelajarn IPS dengan bahasan mengenal peta provinsi, namun mengingat ini model baru yang diterapkan pada pembelajaran kali ini maka terlihat masih belum maksimal baik dalam penyampaian maupun penerimaan siswa, sehingga berakibat pada rendahnya pencapaian hasil belajar siswa yang baru memperoleh 60 hasil belajar. 2 Siswa belum terbiasa untuk mengikuti pembelajaran dengan model tersebut, sehingga siswa masih canggung untuk dapat aktif dalam pembelajaran tanpa ada beban baik rasa takut maupun rasa malu dalam mengingkapkan ide pikiran siswa itu sendiri. Hal ini terlihat dari tingkat pencapian hasil belajar siswa yang hanya 12 orang yang mencapai skor ideal atau 60 dari 20 siswa. 3 Dari hasil evaluasi belajar, skor rata-rata hasil belajar siswa hanya 12 dari skor ideal 20 atau 60 4 Siswa masih banyak yang belum memahami pungsi peta, hal ini terlihat dari jawaban-jawban siwa dalam tes mengenai peta provinsi. 5 Siswa terlihat belum enjoy dengan model pembelajaran ini. Untuk memperbaiki kelemahan dan memperthankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada pelaksanaan siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut : 1. Membuat kelompok belajar dengan sistem trek ball yaitu melemparkan bola kepada siswa dengan menghitung jumlah lemparan yang menerima menjadi team kelompoknya. 2. Sebelum memasuki meteri pembelajaran siswa diajak untuk melakukan peregangan rileksasi dengan senam otak atau bernyanyi. 3. Lebih intensif melakukan bimbingan dan pendekatan kepada siswa baik pendekatan individual maupun pendekatan emosional untuk 53 menumbuhkan kepercayaan siswa agar lebih aktif lagi mengikuti kegiatan pembelajarn. 4. Memberikan rewad kepada siswa yang aktif dan mampu memotivasi rekan belajarnya. 5. Merancang dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran kontekstual yang lebih dapat mengarahkan siswa lebih aktif dan kreatif dengan banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran melalui metode- metode rill seperti demontrasi, sosiodrama, penugasan dan koferatif learning. 6. Lebih banyak lagi mempergunakan media, sumber belajar dan sarana belajar seperti peta,atlas dan globe bola dunia dengan banyaknya alternatif media yang digunakan siswa terbawa pada situasi yang mengarah pada realita kehidupan sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan perasaan siswa saat nanti mengalami hal tersebut. 2. Siklus Dua a. Perencanaan Perencanaan pada siklus dua berdasarkan perencanaan ulang pada siklus satu yaitu : 1 Pemberian motivasi kepada kelompok belajar agar lebih aktif lagi dalam mengikuti proses pembelajaran. 2 Lebih intensif dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada kelompok dan individu untuk ikut menghidupkan suasana belajar 3 Memberikan pengakuan dan penghargaan kepada kelompok dan individu yang aktif dan dapat menghidupkan suasana belajar 4 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang lebih mendekatakan pada metode drill dengan menggunkan peta sebagai media belajarnya. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus dua sudah lebih baik hal ini 54 terlihat dari hal-hal sebagai berikut : 1 Suasana pembelajaran dengan metode ini nampak lebih aktif, ceria dan inovatif serta bermakna. Siswa mulai akrab dan lebih mengenal peta sebagai gambaran keaadaan bumi yang mereka tempati. 2 Siswa aktif berinteraksi dengan guru dan sesama teman belajar baik dalam kelompoknya maupun kelompok lain dalam membahas materi peta provinsi 3 Pada poin tertentu model pembelajaran dengan menngunakan media peta khususnya untuk materi mengenl peta provinsi sangat membantu proses pembelajaran yang hidup karena metode yang dikedepankan metode active learning, seperti, diskusi, demontrasi, sosiodrama dan permainan. 4 Sebagain besar siswa termotivasi, dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. 5 Suasana pembelajaran aktif, siswa kreatif terciptanya proses belajar mengajar yang menyenangkan. c. Observasi 1 Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran selama siklus dua dapat di lihat pada tabel 4.7 berikut : Table 4.6 Kinerja Siswa pada Pembelajaran IPS Siklus II No Aspek yang Diobservasi Siklus II Skor Kemunculan Komentar Ada Tdk Ada 1 Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran  Sudah tumbuh motivasi belajar di tandai dengan adanya usaha siswa untuk mengidentifikasi, 85 55 mengamati dan mengerjakan tugas yang diberikan guru 2 Siswa melakukan interkassi dengan guru dan kawan  Adanya tanya jawab dan diskusi kelompok 85 3 Siswa mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru  Sudah sesuai dengan indikator keberhasilan 75 4 Siswa termotivasi dengan model pembelajaran yang diterapkan guru  Semangat belajar yang tinggi dan rasa ingin tahu yang besar 85 5 Hasil belajar siswa meningkat  Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru baiak lisan dan tulisan dapat dijawab dengan baik 75 Jumlah 570 Rata-Rata 81.4285 Interpretasi Baik Tabel 4.7 Perolehan Skor Siswa dalam Pembelajaran Siklus II NO Nama Skor Perolehan Skor Ideal Presentase Ket 1 A. SAEFUL KAMIL 10 10 100 Tuntas 2 ABDUL ROHIM 7 10 70 Tuntas 3 AGUS ABDUL KARIM 10 10 100 Tuntas 4 AMILATUN NASIBAH 7 10 70 Tuntas 56 5 ATIKAH SURI 10 10 100 Tuntas 6 BAHRUDIN 8 10 80 Tuntas 7 DEDE PUSPITA SARI 8 10 80 Tuntas 8 FAHRUROZI 5 10 50 Tdk Tuntas 9 FAJAR ADHANA 10 10 100 Tuntas 10 GUSTIANTO PRATAMA 7 10 70 Tuntas 11 HAMIDAL JANATA 7 10 70 Tuntas 12 HERU HERMAWAN 7 10 70 Tuntas 13 IDHAM FIL SUBRATA 7 10 70 Tuntas 14 LULU ZAKIYATUN.N 7 10 70 Tuntas 15 M. DARMAWAN 9 10 90 Tuntas 16 MUAYANATUSSALAMAH 8 10 80 Tuntas 17 IMAM MAULANA 7 10 70 Tuntas 18 M. ISHAK MUNTAHA 9 10 90 Tuntas 19 SALSA BILA 9 10 90 Tuntas 20 SULIS TIARA 4 10 40 Tdk Tuntas Dari tabel diatas bisa dilihat pencapaian kemampuan siswa dalam mengenal peta provinsi pada siswa kelas IV MIS Al-Husna Kota Tangerang, secara umum menunjukan pada level ideal. Dari 20 siswa 3 orang memperoleh skor 10 100, 3 orang siswa memperoleh skor 9 90, 3 orang siswa memperoleh skor 8 80, 8 orang siswa memperoleh skor 7 70, 1 siswa memperoleh skor 5 50, dan 1 orang siswa memperoleh skor 4 40. Dengan kata lain model pembelajaran dengan media peta pada materi pembelajaran mengenal peta provinsi pada siklus dua ini telah menunjukan hasil yang sangat signifikan dan memuaskan. Berikut grafik gambaran rata-rata perkembangan hasil belajar siswa Grafik 4.3 Hasil Pembelajaran Siklus II 57 d. Refleksi Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus II ini sebagai berikut : 1 Kegiatan dan aktifitas guru dinilai telah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pembelajarn IPS telah menunjukan peningkatan menjadi 90 dari 60 pada siklus I 2 Siswa telah terbiasa dengan model pembelajaran yang menggunakan media peta, 90 dari 60 pada siklus I 3 Evaluasi hasil belajar siswa, nilai skor rata-rata meningkat dari 12 atau 60 pada siklus I, menjadi 18 atau 90 pada siklus II. 4 Kemempuan hasil belajar siswa dalam memahami dan mengenal peta provinsi menunjukan perkembangan yang sangat signifikan. 5 Tingginya tingkat motivasi belajar siswa yang ditunjukan dari keikutsertaan siswa dalam proses belajar secara langsung dalam bentuk demontrasi dan tanya jawab 6 Siswa nampak senang, gembira, ceria dengan model pembelajaran ini. 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Perolehan Skor Ideal Presentase 58

C. Pembahasan

1. Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dalam dua siklus diperoleh kesimpulan bahwa aktivitas siswa atau keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat dari skor rata-rata 12 60 pada siklus I, menjadi 18 atau 90 pada siklus II. Peningkatan aktivitas dan kemampuan siswa dalam pembelajaran menggunakan media peta disebabkan beberapa alasan yang merupakan keunggulan dari model pembelajaran ini yaitu : a. Siswa dibawa pada suasana gembira, ceria tanpa ada ketegangan dengan metode es bulding mencairkan bangunan dengan melakukan permainan, bernyanyi dan rileksasi sehingga daya ingat siswa lebih pres dan lebih siap menerima pembelajaran. b. Model ini mengedepankan action tindakan, siswa diajak untuk melakukan apa yang didengar dan dilihat, dan langsung merealisasikan dalam bentuk pengamatan dan identifikasi materi,dengan demikian siwa mengerti dan paham akan yang dilakukan dan membekas lebih lama didalam memori mereka.. c. Guru tidak menekankan kemampuan kognitif siswa tetapi dalam model ini guru menekankan keaktifan siswa dan kemauan siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan materi. 2. Aktivitas Guru Berdasrkan hasil observasi yang telah dilakukan dalam dua siklus diperoleh bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran meningkat dari 60 pada siklus I, menjadi 90 pad siklus II. Peningklatan ini tentunya dipengaruhi oleh : a. Pemahaman guru terhadap model ini semakin baik dengan kemampuan dalam mengelola standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam satuan pembelajaran. 59 b. Guru sudah mulai terbiasa dan enjoy dalam mengelola model pembelajaran ini, dan dirasakan lebih menarik, menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga model ini menjadi motivasi juga bagi guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. c. Dengan menggunakan media yang tepat, dan pendekatan belajar intensif guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. d. Respon siswa terhadap model ini semakin baik, terlihat dengan meningkatnya aktifitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 3. Kendala yang dihadapi Penggunaan media khusussnya media peta harus dipersiapkan sebeleum proses pembelajaran dimulai adapun peta yang digunakan adalah peta yang dapat menjangkau pengamatan seluruh siswa, sehingga guru di tuntut untuk dapat menghadirkan peta dalam skla besar. Meningkatnya aktifitas belajar siswa akan menambah kebisingan dan gerak siswa sehingga guru harus lebih ekstra dalam mengkondisikan runag belajar agar tidak mengganggu ruang kelas lainnya. Selain itu guru harus bisa memotivasi dirinya sebelum memotivasi siswanya dengan lebih aktif dalam pengawasan dan kontrol serta mampu menghidupkan suasana belajar tanpa harus ada ketegangan pada diri siswa. Waktu pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum sangat sempit dalam mengembangkan pembelajaran yang berbasis pada kooferatif learning, khususnya pada sisiwa madrasah Ibtidaiyah MI hal ini didasari pada padatnya jumlah mata pelajaran yang harus diampu siswa dan alokasi waktu yang ada, sehingga guru harus dapat mengatur waktu seefesien mungkin walaupun masih ada penjelasan penjelasan yang terpaksa harus dilewati untuk efesien waktu.. Sehingga terkadang proses pembelajaran tidak sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian Tindakan Kelas PTK pada MI Al-Husna Periuk Kota Tangerang kelas IV dengan model pembelajaran menggunakan media peta untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dengan pokok bahasan mengenal peta provinsi. PTK tersebut dilaksanakan selama enam bulan terhitung dari bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2013, dengan melakukan 2 siklus pembelajaran dengan materi mengenal peta provinsi. Pengaruh pemanfaatan media peta terhadap motivasi belajar siswa khususnya kelas IV MI Al-Husna Gembor sangat signifikan, hal ini ditunjukan dari sikap dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan materi mengenal peta provinsi. Pada proses pembelajaran siswa terlibat langsung sebagai pelaku dalam pembelajaran tersebut. Keaktifan ini ditunjukan dari adanya interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, tumbuhnya rasa ingin tahu dengan mengidentifikasi, mengamati mencari dan mengenal bagain- bagian peta yang ada pada materi pembelajaran. Siakap ingin tahu ditunukan melalaui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada guru dan rekan belajarnya. Dengan tumbuhnya sikap tersebut para siswa berusaha keras untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru kepada mereka. Siswa sangat tertarik dengan tampilan, gambar dan simbol-simbol pada peta. Melalaui media peta siswa dapat mengenal dan mengetahui suatu wilayah dengan kondisi dan keberadaan sumber daya alam yang ada pada wilayah tersebut. Ketertarikan meraka dan meningkatnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan materi mengenal peta provinsi, secara kongkrit ditunjukan pada lembar hasil observasi yang diamanati, dinilai oleh teman sejawat dari peneliti. Peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan media peta dapat diketahui dari hasil lembar observasi kegiatan siswa sebesar 81,42 dengan interpretai baik. Hasil belajar siswa dalam mengenal peta provinsi pada siswa kelas IV MIS Al-Husna Kota Tangerang, secara umum menunjukan pada level ideal. Dari 20 siswa 3 orang memperoleh skor 10 100, 3 orang siswa memperoleh skor 9 90, 3 orang siswa memperoleh skor 8 80, 8 orang siswa memperoleh skor 7 70, 1 siswa memperoleh skor 5 50, dan 1 orang siswa memperoleh skor 4 40, dengan rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan media peta pada pembelajaran IPS meningkat dari 12 orang siswa yang tuntas pada siklus I menjadi 18 orang siswa yang tuntas dari KKM 70. Dengan kata lain model pembelajaran dengan media peta pada materi pembelajaran mengenal peta provinsi pada siklus dua ini telah menunjukan hasil yang sangat signifikan dan memuaskan. Hal ini didasari pada tingginya motivasi belajar siswa, suasana belajar yang menyenangkan dengan belajar kelompok, interaksi yang intensif dan media yang digunakan menarik semangat belajar peta. Siswa tidak lagi hanya mendengar penjelasan guru, namun siswa dapat langsung berinteraksi dengan adanya media peta sesuai dengan bahasan yang sedang dikaji.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman peneliti dalam menerapkan pembelajaran menggunakan media peta pada siswa kelas IV MI Al-Husna dengan materi bahasan mengenal peta dengan hasil belajar yang sangat memuaskan dan meningkatkan motivasi siswa untuk aktif, kreatif dalam setiap proses pembelajaran, maka peneliti ingin memberikan sumbang saran. 1. Bagi GuruPendidikan Sudah saatnya proses pembelajaran menjadi kegiatan utama siswa, siswa yang mengalami, melakukan, mengevaluasi dan menyimpulkan proses-demi proses dari setiap materi yang dipelajari. Dan ini akan berhasil jika guru mau menggunakan model pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa seperti pembelajaran kooferatif learning dengan menggunakan media sebagai sumber dan alat belajar serta memotivasi siswa untukk tumbuh dan percaya diri dalam ikut aktif pada setiap proses pembelajaran. 2. Bagi Siwa Keingin tahuan dan rasa peduli serta memperoleh nilai yang baik harus dipupuk untuk menumbuhkan kepercayaan diri, yang ditandai dengan keikut sertaan siswa dalam proses pembelajaran melalui tanya jawab, pengamatan, penelitian dan obervasi pada setiap proses pembelajaran. Siswa harus mampu menjadi subyek dalam proses pembelajaran bukan menjadi obyek yang hanya mendengar dan mengerjakan tugas tanpa mengetahui dan memahami maksud dan tujuan. 3. Bagi Lembaga Dengan melihat hasil PTK ini di harapkan untuk lebih menggiatan semangat ke perofesionalan para guru di dalam peroses pembelajarannya, sehingga PTK menyatu dengan jiwa dan cita-cita lembaga dalam menunjukan pendidikan sesuai visi, misi, dan tujuan sekolah. Selain itu penelitian tindakan kelas ini hendaknya didukung dan dorong dengan memberikan kontribusi yang nyata kepada guru baik sarana, fasilitas dan finansial sehingga guru merasa dihargai dan diperhatian. Karena PTK ini melahirkan buah-buah pemikiran yang cemerlang dalam meningkatkan hasil pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Pengaruh strategi spiritual teaching terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan

17 95 104

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan Metode Drill untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sifat-Sifat Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV MI Al-Istiqomah Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014”,

1 5 117

Penggunaan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V A MI “Al-Husna” Kecamatan Karawaci Kota Tangerang

2 15 127

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246

Peningkatan motivasi belajar ips siswa melalui penerapan metode mind map pada kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang

0 2 205

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MATERI KONSEP PETA MELALUI ALAT PERAGA PETA DAN GLOBE Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Materi Konsep Peta Melalui Alat Peraga Peta Dan Globe Pada Siswa Kelas IV Semester 2 SDN Pangkalan Margoyoso Pati Tahun

0 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPRATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN IPS MENGENAI PETA PROVINSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 4 86

PENGGUNAAN PENDEKATAN SPIRAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS IV : Penelitian Tindakan Kelas Pokok Bahasan Membaca Peta Lingkungan Setempat Kabupaten/Kota Provinsi di SDN Anjatan 1 Kecamatan Anjatan Kabupaten Indram

0 0 32