12
Sering kali seseorang menganggap dirinya lemah, tidak mampu, sulit dilakukan dan lain sebagainya.Hal ini pula yang sering menghantui diri kita,
sehingga kita tidak dapat melakukan sesuatu yang padahal sesuatu tersebut menjadi harapan dan keinginan yang dicita-citakan. Rasa pesimis dan tidak
percaya diri akan kemampuan membuat seseorang lemah, selain itu kekurang percayaan diri karena kurangnya motivasi baik yang tumbuh dari dalam diri
maupun dari luar diri, sering kali seseorang menjadi kuat dan percaya diri karena adanya motivasi. Oleh karena itu peran motivasi dalam membagkitkan
semangat dan kekuatan dalam diri untuk mampu melakukan sesuatu yang menjadi keinginan harus terus dikembangkan sesuai tujuan dari belajar.
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar pada dasarnya merupakan bagian dari motivasi secara umum. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi
belajar yaitu motivasi yang ada dalam dunia pendidikan atau motivasi yang dimiliki peserta didik siswa. Kata belajar itu sendiri mengandung
pengertian sebagai kegiatan yang berproses dan merupakan unsur-unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.
13
Sardiman mengemukakan bahwa “motif” dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan.Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu
kondisi intern kesiap siagaan.Berawal dari kata “motif” maka motivasi
dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif.
14
Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila keinginan untuk mencapai kebutuhan sangat kuat. Selain itu, menurut Dimyati dan
Mudjiono motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Banyak sekali, bahkan sudah umum orang
menyebut dengan “motif” untuk menunjukan mengapa seseorang itu
berbuat sesuatu. Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan
13
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rajawali Pres, 2012, Cet-Ke 12, h. 63
14
Ibid , h. 70.
13
suatu kebutuhan. Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu.
15
Motivasi adalah sebagai suatu usaha dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan perbuatan untuk mencapai tujuan
tertentu.
16
Adapun menurut Wayan Ardhan menjelaskan, bahwa motivasi dapat dipadang sebagai suatu istilah umum yang menunjukkan kepada
pengaturan tingkah laku individu dimana kebutuhan-kebutuhan atau dorongan-dorongan dari dalam dan insentif dari lingkungan mendorong
individu untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya atau untuk berusaha menuju tercapainya tujuan yang diharapkan
17
. Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut
diatas, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks, karena motivasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan energi dalam
diri individu untuk melakukan sesuatu yang didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa motivasi belajar adalah suatu penggerak yang timbul dari kekuatan
mental diri peserta didik maupun dari penciptaan kondisi belajar sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan belajar itu sendiri.
b. Jenis-jenis Motivasi Belajar
Sebagaimana telah diuraikan diatas mengenao pengertian motivasi belajar, bahwa motivasi belajar merupakan dorongan dalama diri
seseorang atau dari kondisi yang diciptakan dalam meningkatkan semangat dan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar secara
maksimal. Secara umum, motivasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1 Motivasi Instrinsik
15
Ngalim Purwanto, Op-Cit,h.56
16
Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, Jakarta:Puspa Swara, 2005, Cet-Ke 5, h. 26
17
Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta:PT Bulan Bintang,2005, h. 85
14
Motivasi intrinsik adalah motiv yang mendorong seseorang melakukan kegiatan tertentu.
18
Dengan kata lain, individu terdorong untuk bertingkah laku ke arah tujuan tetentu tanpa adanya faktor
pendorong dari luar. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikatakan bahwa motivasi instrinsik adalah motivasi yang
tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri atau dengan kata lain motivasi instrinsik
tidak memerlukan rangsangan dari luar tetapi berasal dari diri siswa. Siswa yang termotivasi secara instrinsik dapat terlihat dari
kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena butuh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya. Dengan
kata lain, motivasi instrinsik dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukan adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam
perbuatan itu sendiri
19
. Siswa yang memiliki motivasi instrinsik menunjukkan keterlibatan dan aktivitas yang tinggi dalam belajar.
Motivasi dalam diri merupakan keinginan dasar yang mendorong individu mencapai berbagai pemenuhan segala kebutuhan
diri sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan dasar siswa, guru memanfaatkan dorongan keingintahuan siswa yang bersifat alamiah
dengan jalan menyajikan materi yang cocok dan bermakna bagi siswa. Pada dasarnya siswa belajar didorong oleh keinginan sendiri maka
siswa secara mandiri dapat menentukan tujuan yang dapat dicapainya dan aktivitas-aktivitasnya yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan belajar. seseorang mempunyai motivasi instrinsik karena didorong rasa ingin tahu, mencapai tujuan menambah pengetahuan.
Dengan kata lain, motivasi instrinsik bersumber pada kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan
berpengetahuan. Motivasi instrinsik muncul dari kesadaran diri sendiri, bukan karena ingin mendapat pujian atau ganjaran.
18
Ibid, h. 28
19
Ibid, h. 123