BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Strategi Perawatan yang Diterapkan Perusahaan Saat Ini
PT. Sejati Coconut Industri selama ini melakukan penggantian replacement komponen-komponen mesin bila telah terjadi kerusakan
corrective replacement. Penggantian komponen yang hanya bersifat corrective mengakibatkan adanya penghentian proses produksi secara tiba-tiba sehingga
jadwal penyelesaian produksi tidak terpenuhi dengan jam kerja normal regular time. Perusahaan melakukan produksi pada jam kerja lembur over time untuk
memenuhi pesanan. Dalam operasionalnya perusahaan ini sering mendapat kendala, terutama pada mesin Hammer Mill karena sering mengalami kerusakan
dimana selama periode tahun 2009 sampai 2010 terjadi 108 kali kerusakan untuk mesin Hammer Mill I, 95 kali kerusakan untuk mesin Hammer Mill II dan 70 kali
kerusakan untuk mesin Hammer Mill III. Berdasarkan penentuan komponen kritis dengan metode ABC dan analisis
Pareto pada mesin Hammer Mill, komponen yang memiliki investasi biaya terbesar komponen kritis kelas A dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Persentase Biaya Komponen Kritis Mesin Hammer Mill
No Mesin
Komponen Kritis Persentase
Biaya
1 Mesin Hammer Mill I
bearing dan rotor 79,61
2 Mesin Hammer Mill II
bearing dan screen Ø0.5 mm 76,22
3 Mesin Hammer Mill III
bearing dan screen Ø3 mm 79,60
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 6.1 komponen kritis mesin Hammer Mill memiliki persentase yang berpengaruh besar terhadap investasi biaya penggantian yang
dikeluarkan akibat sering terjadinya kerusakan dan harga komponen yang mahal. Terjadinya kerusakan untuk setiap komponen kritis mesin Hammer Mill
mengakibatkan proses produksi berhenti yaitu waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penggantian akibat kerusakan sehingga perusahaan mengalami
kerugian dari kesempatan produksi yang hilang opportunity cost. Waktu rata- rata yang dibutuhkan untuk melakukan penggantian akibat kerusakan Tf yang
dapat dilihat pada Tabel. 6.2.
Tabel 6.2. Waktu Rata-rata yang Dibutuhkan untuk Melakukan Penggantian Akibat Kerusakan
No Mesin
Nama Komponen
Frekuensi Kerusakan
Tf jamkerusakan
Total Waktu
Berhenti jam
1. Hammer
Mill I Bearing
18 3
54
2. Rotor
23 1
23
3. Hammer
Mill II Screen Ø0.5 mm 25
0,5
12,5
4. Bearing
21 3
63
5. Hammer
Mill III Screen Ø3 mm
23 0,5
23
6. Bearing
11 3
33
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 6.2. kerusakan komponen kritis mesin yang terjadi mengakibatkan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk melakukan penggantian
akibat kerusakan Tf cukup lama karena menunggu penyediaan komponen mesin spare part yang dibutuhkan untuk melakukan penggantian. Melihat kondisi
seperti ini, biaya perawatan yang dikeluarkan perusahaan cukup besar karena opportunity cost yang ditimbulkan merupakan bagian dari biaya perawatan akibat
Universitas Sumatera Utara
kerusakan cost of failure dan biaya lembur dikeluarkan perusahaan akibat adanya jam kerja lembur over time untuk memenuhi pesanan.
6.2. Analisis Strategi Perawatan Usulan dengan Model Age Replacement