Identifikasi Material Menggunakan Analisis Klasifikasi ABC

Nilai interval rata-rata terjadinya kerusakan M tp adalah: 1 tp tp R MTTF M − = Sehingga, model penentuan interval penggantian pencegahan dengan kriteria meminimisasi ongkos dapat ditulis sebagai berikut: [ ] [ ] 1 1 . tp R Tf tp M tp R Tp tp tp R Cf tp R Cp tp C − + + + − + = Dimana: tp = interval waktu penggantian pencegahan Tp = waktu untuk melakukan penggantian terencana Tf = waktu untuk melakukan penggantian kerusakan Cp = biaya penggantian terencana penggantian pencegahan Cf = biaya penggantian tidak terencana penggantian kerusakan Rtp = probabilitas terjadinya siklus pencegahan Tp+tp = panjang siklus pencegahan Mtp+Tf = ekspektasi panjang siklus kerusakan

3.5. Identifikasi Material Menggunakan Analisis Klasifikasi ABC

Pemilihan suku cadang yang akan ditentukan persediaannya dilakukan dengan menggunakan metode ABC, yaitu penentuan berdasarkan tingkat harga tertinggi dari biaya penggunaan material per periode waktu tertentu harga per Universitas Sumatera Utara unit material dikalikan volume penggunaan dari material itu sampai periode waktu tertentu 11 Klasifikasi ABC mengikuti prinsip 80-20, atau hukum pareto dimana sekitar 80 dari nilai inventori material dipersentasikan diwakili oleh 20 material inventori. . Prosedur pengelompokan material inventori ke dalam kelas A, B, dan C, antara lain mengikuti prinsip 80-20: 1. Tentukan volume penggunaan per periode waktu dari material inventori yang akan diklasifikasikan 2. Kalikan volume penggunaan per periode waktu dari setiap material inventori dengan biaya per unitnya guna memperoleh nilai total penggunaan biaya per periode waktu untuk setiap material inventori itu. 3. Jumlahkan nilai total penggunaan biaya dari semua material inventori itu untuk memperoleh nilai total penggunaan nilai keseluruhan. 4. Bagi nilai total penggunaan biaya dari setiap material inventori itu dengan nilai total penggunaan biaya keseluruhan, untuk menetukan persentase nilai total penggunaan biaya dari setiap material inventori. 5. Daftarkan material dalam rank persentase nilai total penggunaan biaya dengan urutan menurun dari terbesar sampai terkecil. 6. Klasifikasikan material-material inventori itu ke dalam kelas A, B, dan C dengan kriteria 20 ke dalam kelas A komponen kritis, 30 kedalam kelas B komponen semi kritis, dan 50 kedalam kelas C komponen non kritis. 11 Sofjan Assauri. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. 1993, p.265. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Masalah : - Mesin Hammer Mill sering mengalami kerusakan mengakibatkan terhentinya proses produksi secara tiba-tiba sehingga menimbulkan kerugian dari kesempatan produksi yang hilang Output : - Interval waktu penggantian optimum komponen kritis mesin Hammer Mill sehingga diharapkan dapat meminimumkan biaya penggantian komponen - Waktu berhenti proses produksi lebih singkat Tahapan Penyelesaian: -Pemilihan komponen kritis berdasarkan metode ABC - Perhitungan Mean Time To Failure MTTF - Perhitungan cost of preventive dan cost of failure - Perhitungan interval waktu penggantian optimum dengan kriteria minimisasi biaya menggunakan model Age Replacement Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian Keterangan : 1. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu mesin Hammer Mill sering mengalami kerusakan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi secara tiba-tiba sehingga menimbulkan kerugian dari kesempatan produksi yang hilang opportunity cost. Hal ini disebabkan oleh kebijakan penggantian komponen yang masih bersifat corrective yakni melakukan penggantian apabila terjadi kerusakan karena belum adanya basis interval penggantian komponen. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PACKING DENGAN ANALISA KEANDALAN

1 8 2

Usulan Perencanaan Perawatan Mesin Derek Dengan Interval Waktu Penggantian Pencegahan Pada Komponen Rantai Menggunakan Metode Age Replacement di PT. Agronesia Divisi Saripetojo Bandung

1 3 1

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

5 16 106

MENENTUKAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN HIKIKAGI PADA MESIN N5.00 P MENGGUNAKAN REPLACEMENT MODEL.

0 0 2

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

0 0 21

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

0 0 1

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

0 0 2

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

0 0 4

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

0 0 2

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

0 0 5