2. Daftar komponen mesin Hammer Mill yang terdiri dari data jumlah komponen
dan harga komponen. 3.
Kebutuhan tenaga kerja, meliputi data jumlah tenaga kerja dan biaya tenaga kerja bagian maintenance.
4.4.1.2. Metode Pengumpulan Data
Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode sebagai berikut:
1. Teknik Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek
penelitian dengan melaksanakan pengamatan terhadap proses produksi kelapa parut kering.
2. Mereview buku-buku laporan administrasi serta catatan-catatan pihak
perusahaan yang berhubungan dengan data yang diperlukan yaitu data jumlah pemakaian komponen dan data kerusakan komponen untuk mesin Hammer
Mill serta harga komponen. 3.
Teknik Wawancara, yaitu melakukan wawancara dengan supervisor dan karyawan divisi produksi, maintenance dan pembelian yang dapat
memberikan informasi yang diperlukan untuk menunjang penyelesaian masalah.
4.4.2. Metode Pengolahan Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka data diolah dengan langkah-langkah pengerjaan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Pemilihan komponen kritis
Pemilihan komponen kritis dilakukan dengan menggunakan analisis dengan motode ABC berdasarkan:
a. sering terjadi kegagalan atau frekuensi kerusakan b. harga satuan komponen dan jumlah kebutuhan
Komponen kritis yang dipilih adalah komponen yang memiliki biaya penggantian yang paling berpengaruh terhadap keseluruhan biaya
penggantian komponen. 2.
Pemilihan pola distribusi kerusakan dan penetuan parameter distribusi Setiap mesin memiliki karakteristik kerusakan yang berbeda-beda. Data yang
ada diuji dengan menggunakan 4 pola distribusi, yaitu distribusi weibull, normal, lognormal, dan eksponensial distribusi yang lazim digunakan dalam
reliability. Metode yang digunakan adalah least square dalam mendapatkan nilai index of fit, dengan pengujian ini dapat ditentukan kecenderungan data
kerusakan untuk mengikuti pola distribusi tertentu. Pola distribusi yang sesuai adalah nilai index of fit terbesar. Setelah mendapatkan pola distribusi yang
sesuai, kemudian dihitung parameter-parameter kerusakan sesuai dengan distribusi yang terpilih dengan metode Maximum Likelihood Estimator
MLE untuk memperoleh nilai MTTF Mean Time To Failure. 3.
Perhitungan MTTF Mean Time To Failure Perhitungan MTTF Mean Time To Failure menggunakan parameter-
parameter kerusakan sesuai dengan distribusi yang terpilih. Perbedaan
Universitas Sumatera Utara
distribusi menyebabkan perbedaan cara perhitungan MTTF, karena parameter yang digunakan tidak sama.
4. Perhitungan Failure Cost CF dan Preventive Cost Cp
Nilai Failure Cost CF dan Preventive Cost Cp dirumuskan dengan: Failure Cost
= opportunity cost + biaya tenaga kerja + biaya pembelian komponen + biaya pemasangan
Preventive Cost = biaya tenaga kerja + biaya pembelian komponen + biaya pemasangan
5. Perhitungan selang waktu penggantian pencegahan
Perhitungan selang waktu penggantian pencegahan yang optimum dilakukan dengan model Age Replacement. Perhitungan ini dilakukan dengan cara trial
and error pada periode waktu yang telah ditentukan, dimana nilai tp selang waktu didapat sampai memberikan nilai Ctp yang paling minimum.
Model penentuan interval penggantian pencegahan dengan kriteria meminimisasi ongkos dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
[ ]
[ ]
1 1
. tp
R Tf
tp M
tp R
Tp tp
tp R
Cf tp
R Cp
tp C
− +
+ +
− +
=
Dengan: 1
tp tp
R MTTF
M −
=
Dimana: tp
= interval waktu penggantian pencegahan Tp
= waktu untuk melakukan penggantian Tf
= waktu untuk melakukan penggantian kerusakan Cp
= biaya penggantian terencana penggantian pencegahan
Universitas Sumatera Utara
Cf = biaya penggantian tidak terencana penggantian kerusakan
Rtp = probabilitas terjadinya siklus pencegahan Tp+tp = panjang siklus pencegahan
Mtp+Tf = ekspektasi panjang siklus kerusakan Dari persamaan tersebut akan dicari harga t
p
yang memberikan nilai C
tp
yang paling optimum.
6. Perhitungan biaya penggantian kondisi saat ini dan usulan
Tujuannya untuk melihat besarnya penghematan sebelum dan sesudah penggantian terencana dilakukan.
Blok diagram pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Pemilihan komponen kritis dilakukan berdasarkan analisis dengan metode ABC
Pengujian pola distribusi dengan metode Least square secara manual
Penentuan parameter distribusi dengan metode Maximum Likelihood Estimator MLE secara manual
Perhitungan Mean Time To Failure MTTF
Perhitungan Cost of Failure Cf dan Cost of Preventive Cp
Perhitungan Trial and Error selang waktu penggantian dengan kriteria minimisasi biaya
penggantian menggunakan model Age Replacement
Perhitungan ongkos penggantian saat ini dan usulan
Gambar 4.3. Blok Diagram Metode Pengolahan Data
4.4.3. Metode Analisis Data