Catatan Lapangan Informasi Awal Kemampuan Menulis Puisi

71 Ketika matahari belum menampakkan wajahnya Kau rela bangun dari tidurmu Untuk segera berperang membela Indonesia Maka kau patut disebut pahlawan Gambar 9 Makna puisi yang disampaikan oleh S02 kurang menimbulkan makna yang mendalam bagi pembaca. Hal ini disebabkan oleh kesalahan diksi puisi, yaitu pada frasa kambing hitam.

b. Catatan Lapangan

Catatan lapangan berisi seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Catatan ini dimulai dari awal dimulainya pembelajaran hingga selesainya pembelajaran. Pada awal kegiatan pembelajaran siswa tampak belum siap memulai pembelajaran ketika guru dan peneliti masuk kelas tahap pratindakan. Sebagian besar siswa masih berdiri atau bergerombol di meja temannya sambil mengobrol. Beberapa siswa langsung duduk di tempat duduk masing-masing saat melihat kedatangan guru dan peneliti, sementara beberapa lainnya masih meneruskan aktivitas mengobrol dengan temannya. Guru harus menegur beberapa siswa agar kembali tempat duduk masing-masing. Saat pelajaran akan dimulai, ternyata ada siswa yang terlambat masuk setelah lama bel berbunyi. Kegiatan awal yang dilakukan pada pratindakan adalah melakukan tes tertulis menulis puisi. Sebelum dilakukannya tes menulis puisi akan dilakukan penjelasan menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi dilakukan oleh peneliti dengan pengawasan guru. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan pembagian handout. 72 Peneliti memberikan penjelasan materi puisi berdasarkan handout, yang dilajutkan dengan memberikan tugas menulis puisi. Kegiatan belajar mengajar pada pratindakan menulis puisi dapat dilihat dalam catatan lapangan di bawah ini. Tabel 6. Catatan Lapangan Pratindakan Hari Tanggal = Sabtu, 20 April 2013 Siswa yang Hadir = 32 No. Deskripsi 1. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pelajaran kali ini adalah menulis puisi. Siswa tidak begitu antusias, bahkan ada beberapa siswa yang ngobrol dengan teman sebangkunya terutama siswa bagian belakang. 2. Peneliti membagikan handout dan membimbing siswa dalam pemahaman materi melalui handout tersebut 3. Sesaat setelah peneliti memberikan penjelasan pada siswa, ternyata ada dua siswa yang terlambat masuk kelas. Guru sempat menegur kemudian meminta siswa tersebut duduk. 4. Siswa terlihat mendengarkan ada pula yang membuat catatan. Siswa bagian belakang kurang berkonsentrasi dalam pelajaran. Suara cekikikan terdegar dari siswa bagian belakang. 5. Peneliti bertanya kepada beberapa siswa, kapan terakhir kali siswa menulis puisi. Tiga siswa menjawab “lupa”, satu siswa menjawab “satu minggu yang lalu”, dan beberapa siswa yang lain hanya menggelengkan kepalanya. 6. Peneliti memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya yang berhubungan dengan puisi. Siswa belum ada yang bertanya. 7. Peneliti memberikan tugas menulis puisi. Siswa terlihat malas-malasan dan ada yang mengeluh tidak bisa. Satu siswa mengeluh tidak bisa menulis puisi dan beberapa siswa lain menimpali. Ada pula siswa bertanya puisi yang ditulis bebas atau memiliki tema. 8. Peneliti bertanya “bagian mana yang tidak bisa?” Ada siswa yang menjawab “semua, bu”. Peneliti meminta menuliskan puisi apa saja semampu siswa, “tulislah sebisamu, yang ada dalam pikiranmu tuliskan saja”. Puisi yang ditulis adalah puisi bebas, namun tetap memperhatikan unsur-unsur puisi yang telah dijelaskan sebelumnya. 9. Beberapa saat setelah dimulainya kegiatan menulis puisi, masih terlihat siswa yang berjalan-jalan dan belum memulai menulis puisi. 10. Kegiatan menulis puisi berjalan lancar, meskipun pada awal kegiatan ada beberapa siswa mengalami kesulitan. 11. Peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan tugasnya. 73 Kegiatan pembelajaran dimulai dengan penjelasan materi puisi berdasarkan handout yang telah dibagikan. Pada awal penjelasan siswa memperhatikan dengan dengan baik, namun semakin lama siswa menjadi kurang konsentrasi. Siswa mungkin merasa jenuh sehingga mereka memilih mengobrol dengan teman sebangkunya. Selain memperhatikan penjelasan, beberapa siswa menambahkan catatan pada handout yang dirasa perlu. Kegiatan mengkaji handout telah selesai dilakukan. Peneliti memberi kesempatan siswa untuk bertanya mengenai puisi, namun siswa masih enggan untuk bertanya. Karena siswa enggan bertanya, peneliti member pertanyaan berkaitan dengan hal yang baru saja dikaji. Siswa menjawab pertanyaan dengan membaca hadout. Pelajaran dilanjutkan dengan pemberian tugas menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi pada saat pratindakan belum berjalan dengan lancar. Siswa terlihat enggan menulis puisi. Dua siswa bertanya puisinya bebas atau memiliki tema dan berapa banyak puisi yang harus ditulis. Siswa banyak yang mengeluh tidak bisa menulis puisi. Peneliti memberikan penjelasan bahwa puisi yang harus ditulis adalah puisi bebas dengan memperhatikan unsur-unsur puisi yaitu diksi, rima, gaya bahasa, amanat, kesesuaian judul dengan isi puisi, serta kepaduan makna. Puisi yang harus ditulis minimal 2 bait puisi. Ada beberapa kendala yang dialami saat kegiatan menulis puisi. Kendala tersebut yaitu siswa kurang berminat dalam kegiatan menulis puisi. Siswa merasa kesulitan dalam memulai menulis puisi, sehingga mereka membutuhkan waktu yang lama sebelum memulai kegiatan menulis puisi. Pada awal kegiatan menulis puisi, 74 terlihat siswa yang berjalan-jalan bukan mengerjakan tugas menulis puisi. Mereka berjalan ke bangku teman yang lain untuk melihat puisi yang ditulis temannya. Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan menulis puisi siswa saat pratindakan. Gambar 12. Situasi Pratindakan Menulis Puisi Gambar di atas menunjukkan kegiatan menulis puisi siswa setelah kegiatan menulis puisi hampir berakhir. Siswa tampak fokus terhadap kegiatan menulis puisi. Terlihat beberapa siswa berbicara dengan siswa lain.

c. Lembar Pengamatan Pratindakan Menulis Puisi

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Somagede melalui Teknik Clustering dengan Media Foto Jurnalistik

1 13 186

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Teknik Pengamatan Objek Secara Langsung Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2 Boyolali Jawa Tengah Tahun

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Teknik Pengamatan Objek Secara Langsung Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2 Boyolali Jawa Tengah Tahun

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESUSASTRAAN DAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN SEKABUPATEN KULON PROGO.

0 0 194

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 5 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 8 175

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK “SIMPAN PINJAM” PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 SELOMERTO KABUPATEN WONOSOBO

0 1 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Menulis Puisi 1. Pengertian Menulis - PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK “SIMPAN PINJAM” PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 SELOMERTO KABUPATEN WONOSOBO - repository perpustakaan

0 1 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CLUSTERING PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 6 PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2015-2016

1 2 14

Keefektifan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran menulis rangkuman karangan argumentasi siswa kelas VIII SMP Negeri sekecamatan Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta eksperimen pada kelas VIII SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Nanggulan, Kulon Progo, Yk - U

0 3 109