59
Tabel 5. Kisi-Kisi Lembar Observasi Curiosity Siswa
Indikator Butir Soal
Jumlah Butir
Antusias mencari
jawaban atas
berbagai pertanyaan yang muncul.
1, 4, 15 3
Perhatian pada obyek yang diamati. 2, 6, 7
3 Antusias pada proses sains yang dilakukan.
9, 10, 11 3
Memperhatikan setiap langkah kegiatan yang sudah ditetapkan untuk menemukan konsep.
3, 5, 8 3
Menanyakan setiap hal yang menjadi bahan pembicaraan atau yang mengundang rasa ingin
tahu. 12, 13, 14
3
Jumlah 15
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara disusun untuk menanyakan dan mengetahui hal-hal yang tidak dapat atau kurang jelas diamati pada saat observasi. Selain itu,
pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran IPA dengan menerapkan metode guided
discovery yang berkaitan dengan peningkatan curiosity dalam pembelajaran IPA.
G. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk construct validity. Sugiyono 2010: 177 menjelaskan bahwa untuk menguji
validitas konstruk dapat digunakan pendapat dari ahli judgment expert. Instrumen kemudian dikontruksi dengan aspek-aspek yang akan diukur dengan
berlandaskan teori tertentu dan selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Instrumen dalam penelitian ini dinyatakan valid jika disetujui dan disahkan oleh
ahli yang terkait dalam penelitian ini.
60 Langkah-langkah dalam uji validitas konstruk construct validity yang
peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Membuat kisi-kisi sebagai pedoman observasi, 2.
Menyusun lembar observasi sesuai dengan kisi-kisi, 3.
Mengajukan instrumen tersebut kepada ahli, 4.
Ahli mengarahkan dan memberikan bimbingan mengenai penyusunan instrumen penelitian yang benar,
5. Peneliti mengoreksi kembali instrumen yang telah disusun berdasarkan arahan
dari ahli.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam PTK diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Berkaitan
dengan hal tersebut, analisis data dalam PTK bisa dilakukan dengan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif Wina Sanjaya, 2009: 106. Teknik analisis
kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis skor penilaian unjuk kerja curiosity siswa dalam pembelajaran IPA. Proses analisis data
menggunakan rubrik penilaian pada penilaian unjuk kerja. Penggunaan penilaian unjuk kerja dilakukan untuk mengetahui peningkatan curiosity siswa dalam
pembelajaran IPA. Skor yang telah diperoleh dikonversikan ke dalam kriteria penilaian yang telah ditentukan. Menurut Djaali dan Pudji Mulyono 2008: 29,
pengolahan data skala penilaian dapat dilakukan dengan melakukan konversi nilai. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan konversi nilai
sederhana. Konversi nilai sederhana dilakukan dengan cara menentukan kriteria
61 sebagai dasar untuk melakukan konversi nilai. Kriteria penilaian dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
Tabel 6. Kriteria Penilaian Curiosity Siswa
Rentang Skor Kriteria Penilaian
51,00 − 60,00
A 42,00
− 50,99 B
33,00 − 41,99
C 24,00
− 32,99 D
15,00 − 23,99
E
Analisis data kualitatif dilakukan untuk menganalisis data hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan metode guided discovery dan data hasil
wawancara dengan siswa dan guru. Miles dan Huberman 1992: 15-21 mengemukakan langkah-langkah analisis dilakukan sebagai berikut.
1. Reduksi data, yaitu proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui
seleksi, pengelompokan, dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi bermakna. Pada penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan
menyeleksi, mengelompokan,
dan pengorganisasian
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode guided discovery untuk
meningkatkan curiosity siswa. 2.
Penyajian data, yaitu suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk paparan naratif, grafik, atau perwujudan lainnya. Pada
penelitian ini, penyajian data dilakukan dengan cara mengelompokan data- data dalam kategori tertentu, yaitu data tentang aktivitas guru dan siswa dalam
proses pembelajaran. Paparan ditampilkan dalam bentuk paparan naratif.
62 3.
Menarik kesimpulan, yaitu pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisasai dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat, dan
bermakna.
I. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, keberhasilan penelitian ditandai adanya perubahan ke arah perbaikan. Kriteria keberhasilan
dalam penelitian ini yaitu keberhasilan produk. Keberhasilan produk dapat dilihat dari perubahan dalam peningkatan sikap ingin tahu curiosity siswa dalam
kegiatan pembelajaran IPA melalui penerapan metode guided discovery. Kriteria keberhasilan produk sikap ingin tahu curiosity didasarkan atas
peningkatan keberhasilan siswa dalam mencapai taraf keberhasilan minimal yang telah ditentukan, yaitu 75 dari jumlah siswa yang mengikuti proses
pembelajaran IPA melalui penerapan metode guided discovery telah mencapai taraf keberhasilan nilai minimal B pada penilaian unjuk kerja curiosity siswa.
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Peneliti bekerja sama dengan guru untuk mengatasi permasalahan yang ada setelah peneliti datang ke sekolah dan mengetahui kondisi curiosity siswa dalam
pembelajaran IPA. Peneliti bersama guru memutuskan untuk mengatasi permasalahan dengan menerapkan metode guided discovery pada pembelajaran
IPA yang diyakini dapat meningkatkan curiosity siswa dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan guru, disepakati bahwa untuk siklus I
materi yang akan dipelajari adalah sifat-sifat cahaya, tepatnya Standar Kompetensi 6 dengan Kompetensi Dasar 6.1 yang disesuaikan pada silabus
semester II. Adapun hasil perencanaan siklus I adalah sebagai berikut. c.
Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Penelitian diadakan sesuai jadwal pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1
Surotrunan, yaitu hari Rabu dan Jumat. d.
Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan metode pembelajaran yang
dipilih, yaitu metode guided discovery. Materi yang akan dipelajari pada siklus I yaitu Standar Kompetensi 6, yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya
melalui kegiatan membuat suatu karya atau model. Kompetensi Dasar 6.1