Pengelompokan Sikap Ilmiah Curiosity sebagai Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran IPA

17 5. Latihan untuk mengembangkan kegiatan siswa dalam sikap baru yang dimilikinya perlu diberikan. Rencana kegiatan belajar yang cocok sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan situasi kegiatan belajar sikap yang bertujuan agar siswa dapat memiliki dan mengembangkan sikap baru. Selain tujuan belajar yang jelas, logis dan konsisten, proses kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh siswa perlu digambarkan secara jelas. Kegiatan belajar sikap akan terlihat jelas dalam kegiatan belajar yang menyajikan suatu pemecahan masalah. Salah satu kegiatan belajar tersebut ialah melalui penerapan metode guided discovery. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pembelajaran di sekolah berpengaruh terhadap sikap seorang siswa. Sikap yang dimaksud pada penelitian ini ialah sikap ingin tahu curiosity.

3. Pengelompokan Sikap Ilmiah

Patta Bundu 2006: 139 menjelaskan bahwa sikap ilmiah dapat dikelompokan menjadi beberapa sikap pokok atau utama berdasarkan pendapat ahli. Secara singkat pengelompokan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2. Pengelompokan Sikap Ilmiah Siswa Sekolah Dasar AAAS 1993 Harlen 1996 Gega 1997 Honesty sikap jujur Curiosity sikap ingin tahu Curiosity sikap ingin tahu Curiosity sikap ingin tahu Respect for evidence sikap respek terhadap data Inventiveness sikap penemuan Open minded sikap berpikiran terbuka Critical reflection sikap refleksi kritis Critical thinking sikap berpikir kritis Skepticism sikap keragu- raguan Perseverance sikap ketekunan Persistance sikap teguh pendirian Creativity and Inventiveness sikap kreatif dan penemuan Open mindedness sikap berpikiran terbuka 18 Co-operation with others sikap bekerjasama dengan yang lain Willingness to tolerate uncertainty sikap keinginan menerima ketidakpastian Sensitivity to environment sikap sensitive terhadap lingkungan Gega Patta Bundu, 2006: 139 mengemukakan bahwa ada empat sikap pokok yang harus dikembangkan dalam sains, yaitu a curiosity, b inventiveness, c critical thinking, d persistence. Sebenarnya keempat sikap tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya karena saling melengkapi. Sikap ingin tahu curiosity mendorong seseorang melakukan penemuan sesuatu yang baru inventiveness yang jika dilakukan dengan berpikir kritis critical thinking akan dapat meneguhkan pendirian persistence dan berani untuk berbeda pendapat. Secara terperinci gambaran dari keempat sikap tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Ciri-Ciri Sikap Ilmiah Siswa Sekolah Dasar Sikap Ilmiah Ciri-ciri yang dapat diamati Sikap ingin tahu curiosity Menggunakan beberapa alat indera untuk menyelidiki materi dan organisme Mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa Memperlihatkan minat pada hasil percobaan Sikap penemuan inventiveness Menggunakan alat tidak seperti biasanya dan dengan cara-cara yang konstruktif Menyarankan percobaan-percobaan baru Menguraikan konklusi baru dari pengamatan mereka Berpikir kritis critical thingking Menggunakan fakta-fakta untuk dasar konklusi mereka Menunjukan laporan yang berbeda dengan teman kelasnya Merubah pendapat dalam merespon terhadap fakta Ketekunan persistence Melanjutkan meneliti sesuatu sesudah “kebaruannya” hilang Mengulangi satu percobaan meskipun berakibat kegagalan Melengkapi satu kegiatan meskipun teman kelasnya selesai lebih awal 19 Pengelompokan sikap ilmiah yang dikemukakan oleh para ahli cukup bervariasi, tetapi sebenarnya pada intinya sama saja karena hampir tidak ada perbedaan yang berarti. Variasi muncul hanya dalam penempatan dan pemberian nama sikap ilmiah yang ditonjolkan. Misalnya, Gega memasukkan sikap penemuan inventiveness sebagai salah sikap ilmiah utama, sedangkan American Association for Advancement of Science AAAS tidak menyebutkan inventiveness tetapi memasukkan sikap terbuka open minded sebagai salah satu sikap ilmiah utama. Harlen membuat pengelompokan yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan pengelompokan yang dikemukakan oleh Gega dan AAAS. Berdasarkan tiga pengelompokan yang dikemukakan para ahli, curiosity merupakan sikap yang terdapat pada ketiganya. Hal ini menunjukkan bahwa curiosity memang merupakan bagian dari sikap ilmiah yang utama.

4. Curiosity

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEBAGUSAN GEDONGTATAAN PESAWARAN

0 6 54

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SRI PENDOWO LAMPUNG TIMUR

1 11 49

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DISCOVERY

0 2 110

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE SIMULASI SISWA KELAS V DI SD NEGERI 03 Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Simulasi Siswa Kelas V di SD Negeri 03 Pereng Kecamatan Mojogedang Kabupate

0 3 15

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE SIMULASI SISWA KELAS V DI SD NEGERI 03 Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Simulasi Siswa Kelas V di SD Negeri 03 Pereng Kecamatan Mojogedang Kabupat

0 3 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Guided Inquiry-Discovery Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Karangayar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN SENAM GULING DEPAN PADA SISWA KELAS IV SDN JATIWANGI I PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN SENAM GULING DEPAN PADA SISWA KELAS IV SDN JATIWANGI I PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM

1 2 46

PENINGKATAN KETERAMPILANKOMUNIKASI IPA SISWA KELAS III MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY DI SDN KEJAMBON 1 SLEMAN.

14 31 234

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PRAWIROTAMAN DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING.

0 3 271

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA KELAS VB SDN MARGOYASAN YOGYAKARTA.

0 0 110