baik lagi. Usaha yang dilakukan salah satunya adalah mengikuti perkembangan bidang keahliannya.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa seorang siswa lulusan SMK sebagai calon tenaga kerja dikatakan memiliki
kesiapan kerja apabila ia memiliki kemauan dan kemampuan bekerjasama dengan orang lain, memiliki keberanian untuk menerima
tanggung jawab, memiliki sikap kritis, mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan, mempunyai pertimbangan yang logis
dan objektif serta mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan sesuai bidang keahlian yang dimiliki untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Selanjutnya dalam penelitian ini, ciri-ciri tersebut akan digunakan sebagai indikator untuk mengukur
kesiapan kerja.
e. Faktor yang Berhubungan dengan Kesiapan Kerja
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang lebih luas untuk mempersiapkan tenaga kerja yang orientasinya tidak hanya
keterampilan saja tetapi meliputi seluruh potensi yang dimiliki siswa. Menurut Dalyono 2009: 166, kesiapan berkaitan dengan beberapa
faktor: 1
Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologis, ini menyangkut pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh
pada umumnya, alat-alat indera, dan kapasitas intelektual. 2
Motivasi; yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuan individu untuk mempertahankan serta mengembangkan
diri. Motivasi berhubungan dengan sistem kebutuhan dalam diri manusia serta tekanan-tekanan lingkungan.
Pada dasarnya munculnya kesiapan ada tergantung pada tingkat kematangan dan kesiapan yang ditentukan oleh pengalaman. Menurut
A. Muri Yusuf 2002: 86 kesiapan yang berupa sikap, tekad, semangat dan komitmen akan muncul seiring dengan kematangan
pribadi seseorang. Tingkat kematangan merupakan suatu proses perkembangan dimana suatu fungsi fisik atau mental telah tercapai
perkembangannya dalam arti siap digunakan, selanjutnya pengalaman akan mempengaruhinya.
Apabila faktor di atas dapat berfungsi dengan baik, maka siswa akan dapat melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan baik tanpa
ada konflik atau hambatan, karena untuk dapat melakukan pekerjaan dengan baik siswa harus mempunyai motivasi yang baik, bebas dari
konflik dan emosional serta mempunyai pengalaman kerja yang dibutuhkan.
2. Praktik Industri
a. Pengertian Praktik Industri
Praktik Industri adalah bagian dari Pendidikan Sistem Ganda PSG sebagai program bersama antara SMK dan Industri yang
dilaksanakan di dunia usaha dan dunia industri. Kurikulum SMK Dikmenjur: 2008 menyebutkan:
Praktik Industri adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industriasosiasi
profesi sebagai institusi pasangan IP, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dan sertifikasi yang
merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan
berbagai bentuk alternatif pelaksanaan , seperti
day release, block release
, dan sebagainya Praktik industri merupakan salah satu program pembelajaran
yang dilaksanakan oleh sekolah guna memberikan tambahan pengetahuan bagi peserta didik dengan cara bekerja langsung di
lapangan. Praktik industri adalah salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematis dan
sinkron program pendidikan di sekolah dengan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung pada pekerjaan sesungguhnya di
institusi Depdikbud, 1999:256. Selanjutnya, praktik industri menurut Oemar Hamalik 2005: 91 adalah
Suatu tahap persiapan profesional dimana seorang siswa peserta yang hampir menyelesaikan studi pelatihan secara
formal bekerja di lapangan dengan supervisi oleh seorang administrator yang kompeten dalam jangka waktu tertentu,
yang
bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan
melaksanakan tanggung jawab. Praktik Industri pada dasarnya merupakan proses pendidikan
melalui pelatihan bagi siswa untuk menambah pengetahuan, meningkatkan keterampilan sehingga dapat bersaing apabila siswa
tersebut memasuki dunia kerja. Praktik Industri diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada siswa tentang kondisi dunia kerja
yang sesungguhnya dan pelaksanaan Praktik Industri merupakan pelatihan bagi siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan baik
dalam hal pengetahuan maupun keterampilan sesuai dengan bidang keahliannya.