Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
adalah 8,4 untuk mempermudah dalam perhitungan maka dibulatkan ke atas menjadi 9. Selanjutnya menghitung rentang data , rentang data
diperoleh dari skor tertinggi dikurangi skor terendah yaitu 95-70 = 25. Sedangkan panjang kelas didapat dari rentang kelas dibagi dengan
jumlah kelas yaitu 259 = 2,77 dibulatkan menjadi 3. Distribusi frekuensi kesiapan kerja berdasarkan kelas interval dapat dilihat pada
tabel berikut: Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja
No. Interval Skor
Frekuensi Persentase
1 70-71
4 2,4
2 72-74
2 1,1
3 75-77
14 7,9
4 78-80
23 13
5 81-83
42 23,7
6 84-86
37 20,9
7 87-89
26 14,7
8 90-92
19 10,7
9 93-95
10 5,6
Jumlah 177
100 Tabel distribusi frekuensi kesiapan kerja yang disajikan pada tabel
dapat digambarkan dalam histrogram sebagai berikut:
Gambar 2. Histogram Kesiapan Kerja Berdasarkan histogram kesiapan kerja di atas dapat dilihat
bahwa skor kesiapan kerja paling tinggi berada pada interval 81-83 yaitu sebanyak 42 siswa 23,7. Selanjutnya pengkategorian
kesiapan kerja dibuat berdasarkan
mean
ideal dan standar deviasi ideal.
Mean
ideal diperoleh dari ½ 95+19 = 57, sedangkan standar deviasi ideal diperoleh dari 16 95-19 = 13,2. Kategori variabel kesiapan
kerja disajikan pada tabel berikut: Tabel 15. Kategori Kesiapan Kerja
Kategori Interval Skor
Frekuensi Presentase
Sangat tinggi 76,7 ≤ X
164 92,6
Tinggi 63,6 ≤ X 76,7
13 7,4
Sedang 50,4 ≤ X 63,6
Rendah 37,3 ≤ X 50,4
Sangat rendah X 37,3
5 10
15 20
25 30
35 40
45
70-71 72-74 75-77 78-80 81-83 84-86 87-89 90-92 93-95
Fr e
ku e
n si
S is
w a
Interval Skor Kesiapan Kerja
Kesiapan Kerja
Berdasarkan tabel di atas, variabel kesiapan kerja pada kategori tinggi frekuensinya 13 atau 7,4 dan kategori sangat tinggi
frekuensinya 164 atau 92,6. Data tersebut menunjukkan bahwa variabel kesiapan kerja berpusat pada kategori sangat tinggi. Berikut
ditampilkan
Pie Chart
kategori kesiapan kerja:
Gambar 3.
Pie Chart
Kesiapan Kerja