24
6. Nilai Karakter
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal 3 disebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Dharma Kesuma, dkk., 2012: 6.
Menurut Kementrian Pendidikan Nasional 2011, karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari internalisasi
berbagai kebajikan virtues yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas
sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Interaksi seseorang dengan orang
lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa. Kementerian Pendidikan Nasional 2010 mengungkapkan nilai-nilai
karakter yang harus ditanamkan oleh guru kepada peserta didik adalah sebagai berikut:
a religius, yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam pelaksanaan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain,
25 b jujur, yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,
c toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dengan
dirinya, d disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan, e kerja keras, yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya,
f kreatif, yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki,
g mandiri, yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas,
h demokratis, yaitu cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain,
i rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari,
dilihat, dan didengar, j semangat kebangsaan, yaitu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan
yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan sendiri dan kelompoknya,
26 k cinta tanah air, yaitu cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik bangsa,
l menghargai prestasi, yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui
serta menghormati keberhasilan orang lain, m bersahabatkomunikatif, yaitu tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain, n cinta damai, yaitu sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang
lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya, o gemar membaca, yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai macam bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya, p peduli lingkungan, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan lingkungan alam sekitar dan mengembangkan upaya- upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi,
q peduli sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin member bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan, dan
r tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap dirinya
sendiri, masyarakat, lingkungan, Negara, dan Tuhan yang Maha Esa. Seorang peserta didik tidak akan bisa memiliki pendidikan karakter bila
sebelumnya tidak diberikan pendidikan karakter tersebut oleh pendidiknya. Pendidikan karakter bisa diberikan kepada anak di rumah, di sekolah, maupun
27 dimasyarakat. Namun sekolah memiliki andil yang sangat besar dalam
pendidikan karakter anak. intinya bahwa ternyata membangun karakter itu harus diiringi dengan karakter yang memberi contoh. Karakter guru yang
kurang baik sering melahirkan murid-murid yang kehilangan karakter. Suatu contoh nyata adalah karakter mengajar guru yang membosankan bisa
membuat peserta didik tidak menyukai pelajaran yang disampaikannya Fatchul, 2011 : 27.
Berdasarkan pemaparan di atas, nilai karakter merupakan nilai yang terhubung secara langsung dalam suatu sistem pendidikan dalam upaya
pembentukan karakter peserta didik sehingga akan menjadi faktor pembentuk pola perilaku positif dalam diri peserta didik.
7. Prestasi Belajar Kimia