71 materi sistem koloid ini berjumlah 20 butir soal dan angket nilai karakter terdiri
dari 10 butir pernyataan yang telah divalidasi secara logis. Pada kelas eksperimen 1 A1 diperoleh rata-rata nilai pretest prestasi peserta didik
sebesar 58,84615 dan rata-rata skor nilai karakter awal sebesar 36,30769 sedangkan pada kelas eksperimen 2 A2 diperoleh rata-rata nilai pretest
prestasi peserta didik sebesar 59,0385 dan rata-rata skor nilai karakter awal sebesar 35,1154. Nilai pretest prestasi yang diperoleh ini selanjutnya menjadi
nilai yang dikendalikan secara statistik. Setelah dilakukan pretest prestasi dan pengisian angket nilai karakter awal,
kedua kelas diberikan perlakuan model pembelajaran yang berbeda. Pembelajaran di kelas eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning PjBL sedangkan pada kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning PBL. Pada akhir rangkaian
pembelajaran kemudian dilakukan posttest prestasi belajar untuk materi sistem koloid dan pengisian angket nilai karakter akhir. Pada kedua kelas eksperimen
digunakan media LKPD Lembar Kerja Peserta Didik kimia yang telah dikonsultasikan sebelumnya kepada dosen pembimbing maupun pendidik mata
pelajaran kimia kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 SMA Negeri 7 Purworejo. LKPD digunakan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami konsep
tentang sistem koloid.
a. Kelas dengan model pembelajaran Project Based Learning PjBL
Proses pembelajaran kimia dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning PjBL ini dilaksanakan pada kelas XI MIA 1 yang
72 terdiri dari 26 peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak dua
kali pertemuan dimana tiap minggu nya dilaksanakan satu kali tatap muka untuk mata pelajaran kimia dengan alokasi waktu selama 4 jam pelajaran di
setiap minggunya. Pertemuan pertama digunakan untuk kegiatan pretest prestasi dan pengisian angket nilai karakter awal yang kemudian dilanjutkan
dengan kegiatan belajar mengajar yang meliputi kegiatan demonstrasi, diskusi, penyampaian materi, serta perancangan proyek penelitian pembuatan koloid.
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran peneliti menggunakan perangkat pembelajaran, adapun perangkat pembelajaran yang digunakan
meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, soal prestasi belajar kimia, angket nilai karakter, dan Lembar Kerja Peserta Didik LKPD yang digunakan
peserta didik secara berkelompok untuk menarik kesimpulan dari beberapa kegiatan demostrasi di kelas. Selain itu digunakan pula handout, buku-buku
referensi, dan media power point yang digunakan untuk kegiatan penyampaian materi hingga perencanaan proyek pembuatan koloid.
Pada pertemuan pertama, peneliti memberikan handout tentang sistem koloid kepada masing-masing peserta didik, kemudian membagi peserta didik
menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang. Kelompok ini selanjutnya digunakan sebagai kelompok saat kegiatan
belajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Saat kegiatan belajar didalam kelas, disajikan kegiatan demonstrasi tentang pemahaman terhadap sistem
koloid dan sifat-sifatnya. Pada kegiatan ini peserta didik duduk bersama kelompoknya, hal ini ditujukan agar peserta didik menjadi aktif dalam
73 mengemukakan pendapat dan dalam penarikan kesimpulan. Sebelum kegiatan
demonstrasi berlangsung, peserta didik diberi LKPD terlebih dahulu untuk selanjutnya LKPD tersebut dapat digunakan sebagai penuntun peserta didik
dalam menarik kesimpulan tentang kegiatan demonstrasi yang dilakukan. Saat kegiatan demonstrasi berlangsung, dengan didampingi peneliti, masing-masing
perwakilan kelompok dipersilakan maju kedepan kelas dan melakukan kegiatan demonstrasi dengan bimbingan peneliti. Selama kegiatan demostrasi
dilakukan, peneliti juga mendampingi anggota diskusi kelompok dalam mencatat data yang diperoleh sampai dengan kegiatan penarikan kesimpulan.
Setelah kegiatan demonstrasi berakhir, peneliti meminta salah satu perwakilan kelompok selain yang telah melakukan demonstrasi untuk mempresentasikan
hasil diskusi didepan kelas. Selama kegiatan presentasi berlangsung, terlihat peserta didik aktif dalam bertanya, menyanggah maupun memberikan masukan
pada kelompok yang sedang melakukan presentasi. Peserta didik terlihat sangat antusias baik saat kegiatan penyampaian materi, saat berdiskusi, saat
melakukan, memperhatikan, hingga mempresentasikan hasil diskusi mengenai kegiatan demonstrasi tentang pemahaman terhadap sistem koloid beserta sifat-
sifatnya. Kegiatan selanjutnya adalah merancang sebuah proyek pembuatan koloid
untuk masing-masing kelompok. Adapun hasil rancangan proyek yang akan dibuat sangat bervariasi, mulai dari rancangan proyek pembuatan es krim,
pembuatan cincau, pembuatan selai, hingga pembuatan keju. Pengerjaan proyek akan dilaksanakan di luar jam pelajaran secara berkelompok selama
74 satu pekan kedepan untuk kemudian dipresentasikan pada pertemuan
berikutnya. Selama satu pekan di luar jam pelajaran, peneliti tetap melakukan
pemantauan terhadap proyek yang dibuat oleh peserta didik. Peneliti juga membimbing peserta didik dan memberikan informasi apabila peserta didik
mengalami kesulitan dalam melaksanakan proyeknya, baik melalui kegiatan diskusi langsung maupun diskusi secara tidak langsung. Peserta didik terlihat
sangat antusias dalam melaksanakan proyek kelompoknya, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan peserta didik kepada peneliti saat
menemukan kesulitan dalam mengerjakan proyek selama satu pekan tersebut. Pertemuan kedua berselang satu pekan setelah pertemuan pertama. Pada
pertemuan kedua, peserta didik sudah siap dengan hasil proyek kelompok masing-masing. Satu-persatu kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka
selama satu pekan. Presentasi yang dilakukan peserta didik dengan menggunakan media power point yang dilengkapi dengan latar belakang
pemilihan proyek hingga dokumentasi pembuatan koloid baik berupa foto maupun video. Pada kegiatan presentasi, peserta didik nampak sangat antusias
dalam bertanya, menyanggah, maupun memberi kritik dan saran. Kegiatan presentasi hingga penarikan kesimpulan dilakukan kurang lebih selama dua
jam pelajaran. Selanjutnya, pada dua jam pelajaran berikutnya peserta didik diberikan soal posttest prestasi untuk materi sistem koloid dan juga peserta
didik dipersilakan mengisi angket posttest nilai karakter. Skor yang diperoleh dari soal posttest prestasi selanjutnya digunakan sebagai skor prestasi hasil
75 belajar sedangkan skor posttest nilai karakter merupakan skor nilai karakter
akhir peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan model Project Based Learning PjBL.
Berdasarkan pengamatan peneliti, pembelajaran dengan model Project Based Learning PjBL yang telah dilakukan, dapat meningkatkan pemahaman
tentang sistem koloid karena pada model pembelajaran ini peserta didik dituntut untuk kritis dan aktif dalam memecahkan suatu permasalahan sehingga
dapat diperoleh suatu jawaban dari permasalahan tersebut. Pemecahan masalah menggunakan model Project Based Learning PjBL membutuhkan kerja keras
dan keaktifan peserta didik karena dalam menemukan jawabannya, peserta didik tidak hanya dituntut untuk mencari informasi lebih dalam terkait masalah
yang akan dipecahkan akan tetapi peserta didik juga dihadapkan pada penyelesaian sebuah proyek, sehingga proyek yang dilaksanakan mampu
terselesaikan dengan baik dan peserta didik mampu menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Peserta didik juga mampu memahami konsep dari
suatu materi pelajaran serta menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari berdasarkan pengalaman belajar melalui proyek yang telah dilakukan.
b. Kelas dengan model pembelajaran Problem Based Learning PBL