50
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Menurut Lis Permana Sari 2007: 25, uji
homogenitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
a Menghitung variansi masing-masing kelompok SB
b Menghitung harga F dengan rumus levene
F =
SB
b
SB
k
atau F =
V i i V i i
i
………………………….….3 keterangan,
SB = varians terbesar
SB = Varians terkecil
c Membandingkan harga F
hitung
dengan harga F
Tabel
dengan db
pembilang
n
b
-1 dan db
penyebut
n
k
-1. Bila F
hitung
F
Tabel
, makavariansi kedua populasi homogeny atau analisis dengna menggunakan computer maka data berasal
dari populasi yang homogen jika diperoleh harga p 0,05. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan
program IBM SPSS Statistics 20.0 dan apabila nilai Sig. 0,05 maka H ditolak dan berarti ada perbedaan yang signifikan.
2. Uji Hipotesis
a. Uji t-Sama Subjek
Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keadaan satu faktor dengan dua kali pengamatan. Pengukuran tingkat nilai karakter dan
prestasi belajar kimia peserta didik dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran kimia baik kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2.
51 Uji-t sama subjek digunakan pada penelitian dengan desain satu faktor
dengan pengamatan berulang. Satu faktor yang terdapat dalam penelitian adalah perbedaan nilai karakter maupun prestasi belajar kimia yang signifikan
pada peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan model pembelajaran Project Based Learning PjBL maupun model Problem Based
Learning PBL.
Hipotesis nol H adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada nilai
karakter dan prestasi belajar kimia peserta didik antara sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran kimia menggunakan model Project Based Learning
PjBL maupun model Problem Based Learning PBL. Hipotesis nol tersebut diuji menggunakan uji-t sama subjek dengan rumus berikut:
� =
∑
� �
√
∑ �� � �−
……………………………………………….………………...4
dimana, d
= │X
1 i
– X
2 t
│ n = jumlah kasus
X
d
= d
i
– d Harga t
dibandingkan dengan t Tabel pada taraf signifikansi 5. Pengujian hipotesis menggunakan uji dua pihak. Jika
–t
1- 0,5αdb
t t
1- 0,5αdb
maka H diterima. Jika menggunakan program komputer H
ditolak apabila p hitung 0,05 atau H
a
diterima jika p 0,05. Dalam penelitian ini, uji t-sama subjek dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 20.0 dan
52 apabila nilai Sig. 0,05 maka H
ditolak dan berarti ada perbedaan yang signifikan.
b. Uji t-beda subjek
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keadaan satu faktor dengan dua sampel. Uji t dilakukan terhadap gain skor nilai karakter
peserta didik. Gain skor nilai karakter adalah selisih antara skor nilai karakter awal dan skor nilai karakter akhir, baik kelas eksperimen 1 maupun kelas
eksperimen 2. Hipotesis nol nya H
o
adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada nilai karakter dan prestasi belajar kimia antara peserta didik
kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2. Hipotesis nol tersebut diuji
menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2009: 123:
t =
− �√
�
+
�
………………………………………….……….…
5
SB
2
=
� −� + � −
� +� −
………………………………....…….……..... 6
keterangan: SB = simpangan baku
S
1
= simpangan baku untuk data kelompok 1 S
2
= simpangan baku untuk data kelompok 2 n
1
= jumlah anggota kelompok 1 n
2
= jumlah anggota kelompok 2 Besarnya t
dibandingkan dengan t
Tabel
pada taraf signifikansi 5 α = 0,05 dengan db = n
1
+ n
2
– 2. Jika menggunakan program komputer, apabila p hitung
0,05 maka H ditolak, berarti ada perbedaan yang signifikan.
53 Dalam penelitian ini, uji t-beda subjek dilakukan dengan menggunakan
program IBM SPSS Statistics 20.0 dan apabila nilai Sig. 0,05 maka H ditolak dan berarti ada perbedaan yang signifikan.
c. Uji Anakova