Hipotesis Tindakan KAJIAN PUSTAKA

39 Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

H. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir tersebut, peneliti mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut. Penggunaan model paired storytelling diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran keterampilan berbicara dan nilai keterampilan berbicara pada siswa kelas VA SD Negeri Demakijo 1 Sleman, Yogyakarta.

I. Definisi Operasional

1. Keterampilan berbicara adalah kemampuan untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, atau isi hati kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan yang dapat dipahami oleh orang Keterampilan berbicara harus dikuasai oleh semua siswa. Kenyataan di lapangan pembelajaran keterampilan berbicara masih dianak tirikan Guru perlu memilih model pembelajaran yang tepat agar keterampilan berbicara siswa dapat meningkat Model paired storytelling Siswa dirangsang untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinasi. Hasil dari pemikiran siswa dihargai sehingga siswa makin termotivasi untuk belajar. Siswa akan saling bekerja sama untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Keterampilan berbicara meningkat 40 lain. Berbicara dalam bahasa Indonesia terdiri dari dua aspek, yaitu: a. aspek kebahaaaan, dan b. aspek nonkebahasaan. Pada aspek kebahasaan terdapat tiga faktor yang menunjang keefektifan berbicara, yaitu: 1 pelafalan bunyi; 2 penempatan tekanan, nada, jangka, intonasi, dan ritme; 3 penggunaan kata dan kalimat. Sedangkan pada aspek nonkebahasaan terdapat tujuh faktor penunjang keefektifan berbicara, yaitu: 1 kenyaringan suara; 2 kelancaran; 3 penguasaan topik; 4 sikap yang tenang, wajar, dan tidak kaku; 5 gerak-gerik dan mimik yang tepat, 6 penalaran; dan 7santun berbicara. 2. Model paired storytelling atau bercerita berpasangan adalah model pembelajaran yang dikembangkan sebagai pendekatan interaktif antara siswa, pengajaran, dan bahan pelajaran yang menitikberatkan pada kegiatan kerjasama antar pasangan dalam bercerita. 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan yaitu Penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Suharsimi Arikunto, dkk. 2008:3 penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Selanjutnya Zainal Aqib 2009: 13 mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Sejalan dengan pengertian penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto dan Zainal Aqib, Kemmis dan Mc Taggart Sukardi, 2013: 3 juga mengungkapkan pengertian mengenai penelitian tindakan kelas, yaitu: “action research is, the way groups of people can organize the conditions under which they can learn from their own experiences and make their experience accessible to others ”. Maksud dari pernyataan tersebut penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi sebuah kondisi di mana mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. Lebih lanjut, Nana Syaodih Sukmadinata 2010: 140 mengungkapkan bahwa penelitian tindakan merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan, dan hambatan yang dihadapi, unrtuk menyusun rencana dan melakukan kegiatan- kegiatan penyempurnaan. Penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian tindakan kolaboratif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut Burns

Dokumen yang terkait

Istikhdaam Usluub Sard Al-Qishshah Bi Al-Muzaawajah (Paired Storytelling) Wa Atsaruhu Fii Ta’lim Mahaarah Al-Kalaam Ladaa Talaamiidz Al-Shaff Al-Tsaanii Bi Madrasah Jam’iyyatul Khair Al-Mutawassithah Al-Islaamiyyah

0 4 107

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA SISWA SD KELAS

22 211 224

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 0 16

PENERAPAN MODEL PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD N III SUKOHARJO KECAMATAN TIRTOMOYO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI LEMPUYANGAN 1.

0 0 146

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCHING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VB SD NEGERI DEMAKIJO 1 SLEMAN.

0 0 177

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA SISWA KELAS VB SD NEGERI KEPUTRAN I YOGYAKARTA.

1 3 181

TEKNIK PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR (Eksperimen pada siswa kelas V SD Negeri 1 Tamansari Karanglewas) - repository perpustakaan

0 0 16

BAB II PENERAPAN METODE PAIRED STORYTELLING DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA A. Keterampilan Berbicara 1. Pengertian Berbicara - EFEKTIVITAS METODE CERITA BERPASANGAN (PAIRED STORYTELLING) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA (Studi Eksperim

0 2 53