46
B. Penelitian yang Relevan
1. M. Munawar Shaleh 2009 dengan judul “Rancang Bangun Game
Edukasi Ular Tangga pada Aplikasi Mobile”. Pengembang membuat media game mobile sebagai media pembelajaran. Tema game yang
diambil adalah game ular tangga. Level dari permainan ini disusun berdasarkan tingkat kesulitan soal yang disajikan. Pilihan tingkat kesulitan,
yaitu mudah untuk anak kelas 1-2, sedang untuk anak kelas 3-4, dan sulit untuk anak kelas 5-6. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar
responden memberikan tanggapan baik terhadap game ini. Aspek-aspek yang disajikan dapat membantu anak-anak dalam memberikan nilai
pembelajaran sekaligus bermain. Kekurangan dari game ini adalah game hanya bisa dimainkan di handphone.
2. Astuti Rahayu 2012 dengan judul “Efektivitas Penggunaan Media
Permainan Ular Tangga Dalam Pengembangkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Taman Kanak-kanak”. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan media permainan ular tangga efektif mengembangkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak. Hal
ini dibuktikan dengan skor kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok ekperimen. Peningkatan kelompok ini lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Media ular tangga yang digunakan dalam penelitian ini masih berbentuk permainan papan.
Permainan ular tangga belum dibuat dengan menggunakan komputer.
47
3. Widya Pertiwi 2010 dengan judul “Building Snake Ladders Game
Application Using J2SE”. Permainan dibuat dengan jumlah 49 kotak 7X7. Aplikasi permainan ular tangga untuk komputer ini dibuat berbasis
J2SE sehingga hanya bisa digunakan pada komputer yang telah terinstal software J2SE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dapat
mempelajari angka-angka dalam bahasa inggris yang terdapat pada tiap kotak papan permainan ini.
C. Kerangka Berfikir
Anak sekolah dasar belum mencapai tahap berfikir operasional atau belum mampu menalar secara verbal. Media pembelajaran menjadi salah satu
alternatif untuk memudahkan siswa menangkap konsep yang diberikan oleh guru. Mata pelajaran matematika memerlukan pengulangan dan penerapan
dalam kehidupan nyata sebagai penguatan. Metode belajar yang baku mengakibatkan menurunnya motivasi anak untuk belajar. Permainan ular
tangga merupakan situasi permasalahan yang nyata bagi siswa sekolah dasar. Permainan ini dapat digunakan sebagai titik mula proses pembelajaran. Latar
belakang masalah dan teori yang menjadi dasar dikembangkan menjadi suatu produk game edukasi ular tangga pada mata pelajaran matematika siswa kelas
lima sekolah dasar. Game
dirancang melalui
beberapa tahapan
yaitu analisis,
pengumpulan bahan, desain, ujicoba, revisi dan implementasi. Analisis kebutuhan antara lain menentukan tujuan pengembangan, menentukan materi