Hasil uji validitas dengan membandingkan nilai r
hitung
yang diperoleh dari corrected item total correlation dan r
tabel
yang menunjukkan bahwa untuk masing- masing variabel telah memenuhi kriteria yang disyaratkan. Hal ini berarti bahwa
jumlah varians dari indikator yang telah ditetapkan sudah mampu mengukur dengan tepat.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji keandalan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh suatu alat ukur yang digunakan dapat diandalkan atau dipercaya.
Cara pengujian reliabilitas dapat menggunakan dengan membandingkan nilai Cronbach’s Alpha dengan r
tabel
. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari r
tabel
maka dapat disimpulkan alat instrumen penelitian dapat dipercaya atau diandalkan.
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Kode Item
Cronbach’s Alpha
Keterangan People
Process Physical Evidence
Kepuasan Konsumen X1
X2 X3
Y 0,484
0,484 0,484
0,484 Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2017 Hasil uji reliabilitas yang disajikan dalam tabel 9 menunjukkan bahwa
nilai Cronbach’s Alpha pada variabel masing-masing yaitu 0,484 lebih besar dari r
tabel
= 0,207, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur masing-masing variabel dapat dipercaya atau diandalkan.
4.1.7 Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Uji normalitas betujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggunaan atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model
regresi dapat terlihat jika data memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dalam pengujian normalitas dilakukan dengan uji one sample kolmogrov smirnov.
Jika nilai asymptotic significant lebih dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa data residual telah terdistribusi dengan normal. Sedangkan, jika nilai asymptotic
significant lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi dengan normal.
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Normalitas
Model Unstandardized
Residual N
Normal Parameters
a.b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences Absolute Positive
Negative Kolmogrov-Smirnov Z
Asymp. Sig 2-tailed 92
0.0000000 .91745404
0.135 0.135
-0.118 1.298
0.069
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2017 Berdasarkan pengujian normalitas yang telah dilakukan dikethui output
nilai asymptotic significant sebesar 0,069 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.
4.1.8 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Ada
Universitas Sumatera Utara
beberapa cara untuk menguji ada atau tidaknya muktikolonieritas dalam model regresi. Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan analisa matrik korelasi antar
variabel independen dengan melihat nlai tolerance dan Variance Infation Factor VIF. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 atau sama dengan nilai VIF kurang
dari 10, hal ini berarti tidak terjadi multikolonieritas dalam model regresi.
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Multikolonieritas
Model Unstandarized
Coefficients Standarized
Coefficients t
Sig. Coilineriaty
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant People
Process Physical
Evidence 19.727
0.215 0.323
0.423 3.277
0.070 0.090
0.067 0.258
0.379 0.622
6.020 2.654
3.583 6.322
0,000 0,102
0,001 0,000
0,849 0,689
0,796 1,178
1,451 1,256
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2017 Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa nilai tolerance variabel
people, process dan physical evidence lebih besar dari 0,10. Sementara itu, nilai VIF variabel people, process dan physical evidence lebih kecil dari 10, sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas.
4.1.9 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas yakni:
Universitas Sumatera Utara
1. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, kesimpulanannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas
2. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, kesimpulannya adalah terjadi heteroskedastisitas
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Model Unstandarized
Coefficients Standarized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant People
Process Physical
Evidence -3,587
0,039 0,070
0,059 2,177
0,046 0,060
0,044 0,097
0,147 0,157
-1,648 0,854
1,170 1,339
0,103 0,395
0,245 0,184
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2017 Berdasarkan output di atas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel
people, process dan physical evidence lebih besar dari 0,05, sehingga kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.1.10 Analisis Regresi Berganda
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh people, process dan physical evidence terhadap kepuasan konsumen pada Next Salon For Men Jalan Dr
Mansyur, maka dapat digunakan analisis regresi linear berganda. Analisa dilakukan berdasarkan dari nilai standarized coefficient yang diolah dengan
mengunakan SPSS yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Atas People, Process dan Physical Evidence Terhadap
Kepuasan Konsumen
Model Unstandarized
Coeffcients Standarized
Coeffcients t
Sig. B
Std. Error
Beta
constant People
Process Physical Evidence
19,727 0,215
0,323 0,423
3,277 0,70
0,90 0,67
0,258 0,379
0,622 6,020
2,654 3,583
6,322 0,000
0,002 0,001
0,000
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2017 a. Variabel Terikat: Kepuasan Konsumen
Dari hasil olahan data regresi, maka dapat dilakukan persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = β + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ e Berdasarkan persamaan tersebut dapat diinterprestasikan bahwa untuk β
1
= 0,258, hal ini dapat diartikan bahwa people berpengaruh positif terhadap kepuasan
konsumen. β
2
= 0,379, dapat diartikan bahwa process berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen, dimana dengan process yang cepat dan tidak ribet
maka akan dapat meningkatkan kepuasan konsumen pada Next salon For Men. Kemudian, β
3
=0,622, yang dapat diartikan bahwa physical evidence yang menarik dan memberikan kenyamana bagi konsumen akan meningkatkan
kepuasan konsumen. Berikut ini akan disajikan analisis korelasi determinasi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the estimate 1
0,568 0,323
0,300 0,933
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2017 Berdasarkan tabel di atas tersebut, diperoleh nilai korelasi R = 0,323
atau 32,3 yang berarti hubungan antara people, process dan physical evidence terhadap kepuasan konsumen pada salon next for men jalan dr. Mansyur memiliki
hubungan.. Kemudian nilai Adjusted R Square sebesar 0,300 atau sebesar 30 variasi dari kepuasan konsumen dipengaruhi oleh people, process dan physical
evidence. Sedangkan sisanya sebesar 70,7 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
4.1.11 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini akan dilakukan dari hasil uji parsial dengan menggunakan uji-t. Sementara, untuk pembuktian uji
intervening dilakukan berdasarkan pengaruh secara bersamaan variabel yang diteliti, dengan menggunakan uji-t.
1. Uji t Uji Parsial