Uji Korelasi Perhitungan Nilai Gap Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Pelabuhan

Dari pengolahan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh data persepsi pasien yang didapatkan adalah reliabel dalam arti dapat dipercaya kebenarannya sebab nilai koefisien reliabilitas yang terukur 0,821 lebih besar dari 0,7.

5.3. Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel kualitas pelayanan sebagai variabel independen terhadap variabel dependen kepuasan pasien. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 16, dengan hasil terlampir 10. Gambar 5.2 menunjukkan hasil akhir dari perhitungan korelasi tiap variabel dependen terhadap independen. Merujuk pada Tabel 4.1 mengenai interprestasi nilai r, untuk kualitas pelayanan, untuk kualitas tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empaty memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap kepuasan rawat inap denga koefisien korelasi sacara berturut-turut adalah 0.692, 0.714, 0.719, 0.760 dan 0.716 semua variabel harus diperbaiki, dapat dilihat pada Gambar 5.2. Universitas Sumatera Utara Tangibles X1 Reliability X2 Responsiveness X3 assurance X4 Empaty X5 Tingkat Kepuasan Pelayanan Pasien Y r 1 = 0.692 r 2 = 0.719 r 2 = 0.719 r 2 = 0.719 r 2 = 0.719 Gambar 5.2 Nilai Korelasi Hubungan Antar Variabel Kualitas Pelayanan Sumber: Pengolahan Data, 2014

5.4. Perhitungan Nilai Gap Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Pelabuhan

Medan dengan Metode Servqul Servis Quality. Nilai gap dari kualitas pelayanan di RS Pelabuhan Medan dapat dihitung berdasarkan nilai rata-rata dan skor persepsi dan harapan pasien. Hasil perhitungan gap dapat dilihat pada Tabel 5.5. Dari hasil perhitungan gap diperoleh bahwa seluruh dimensi yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empati dari kualitas pelayanan tidak berkualitas dan tidak memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari nilai harapan pasien lebih tinggi dibandingkan dengan persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan persepsi harapan seperti pada Gambar 5.3. Dari keseluruhan nilai gap yang bernilai negatif, nilai gap negatif tertinggi berada pada dimensi responsiveness Universitas Sumatera Utara dengan nilai sebesar -1,482 yang berarti bahwa responsiveness merupakan prioritas untuk perbaikan pada sistem pelayanan pasien di RS Pelabuhan Medan Purnama, 2005: 158, dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.5. Rekapitulasi Perhitungan Gap Kualitas Pelayanan No. Dimensi Atribut Nilai Gap Persepsi Harapan 1 Tangibel T1 3.553 5.000 -1.447 2 T2 3.606 5.000 -1.394 3 T3 3.564 5.000 -1.436 4 T4 3.532 5.000 -1.468 5 T5 3.564 5.000 -1.436 6 Reliability RL1 3.702 5.000 -1.298 7 RL2 3.681 5.000 -1.319 8 RL3 3.575 5.000 -1.425 9 RL4 3.649 5.000 -1.351 10 RL5 3.585 5.000 -1.415 11 Responsiveness RS1 3.532 5.000 -1.468 12 RS2 3.521 5.000 -1.479 13 RS3 3.521 5.000 -1.479 14 RS4 3.489 5.000 -1.511 15 RS5 3.564 5.000 -1.436 16 RS6 3.479 5.000 -1.521 17 Assurance A1 3.638 5.000 -1.362 18 A2 3.692 5.000 -1.308 Universitas Sumatera Utara 19 A3 3.606 5.000 -1.394 20 A4 3.596 5.000 -1.404 21 A5 3.500 5.000 -1.500 22 Empaty E1 3.606 5.000 -1.394 23 E2 3.521 5.000 -1.479 24 E3 3.553 5.000 -1.447 25 E4 3.670 5.000 -1.330 Sumber: Pengelola Data Gambar 5.3. Data Perhitungan Persepsi dan Harapan Sumber: Pengolahan Data, 2014 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6 Gap antara Mean Persepsi dan Harapan No Dimensi Mean Persepsi Harapan Gap 1 Tangibles 3.564 5 -1.436 2 Reliability 3.638 5 -1.362 3 Responsiveness 3.518 5 -1.482 4 Assurance 3.606 5 -1.394 5 Empaty 3.588 5 -1.413

5.5. Diagam Kartesius