6.3. Analisis
SERVQUAL Servis Quality
Dari hasil pengolahan data diperoleh gambaran mengenai kebutuhan pasien terhadap pelayanan Rumah Sakit Pelabuhan Medan. Selain itu juga diperoleh Gap
kesenjangan antara persepsi dan kepentingan pasien Rumah Sakit Pelabuhan Medan. Pelayanan dikatakan memuaskan apabila gap bernilai positif. Apabila gap
bernilai negative, berarti kualitas pelayanan belum memuaskan kebutuhan pengguna. Sedangkan apabila gap berniali nol, berarti kualitas pelayanan sesuai dengan yang
diharapkan pasien. Hasil pengolahan dan menunjukan bahwa pelayanan Rumah Sakit Pelabuhan
Medan belum memuaskan pasiennya. Hal ini dapat dilihat pada gap score yang semuanya bernilai negatif. Ini menandakan bahwa secara keseluruhan pelayanan
Rumah Sakit Pelabuhan Medan belum memuaskan pasien variabel pelayanan yang memiliki gap score terbesar adalah dimensi responsiveness sebesar -1.482, dan gap
score terkecil adalah dimensi reliability yaitu sebesar -1.362.
6.4. Diagram Kartesius
Berdasarkan Gambar 5.4 diagram kartesius pada bab 5, menunjukan bahwa bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh atribut-atribut belum dapat memuaskan para
pasien di RS Pelabuhan Medan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Kuadran A. Hal ini menunjukan atribut yang dianggap sangat penting, namun masih mengecewakantidak memuaskan sehingga perlu menjadi prioritas utama
perbaikan bagi rumah sakit, yaitu:
a. Atribut No. 3 adanya petunjuk yang jelas untuk tiap ruangan rumah sakit. b. Atribut No. 4 fasilitas yang mendukung pelayanan lengkap seperti kamar
periksa, laboratorium, apotik. c. Atribu No. 8 layanan biaya adminstrasi rumah sakit yang tepat dan cepat.
d. Atribut No. 12 tim medis setiap saat siap memberikan layanan. e. Atribut No. 21 lingkungan rumah sakit cukup aman.
f. Atribut No. 24 dokter rmenjelaskan kondisi kesehatan dan tahapan pengobatan.
6.3. Analisis Motode
Kano
Hasil pengolahan data dapat memberikan suatu gambaran mengenai kebutuhan dan kepentingan pasien terhadap kualitas pelayanan Rumah Sakit
Pelabuhan Medan. Sejalan dengan itu, maka dapat juga diketahui kategori dimensi yang sesuai dengan keinginan pasien terhadap pelayanan tersebut. Sehingga bentuk
perbaikan akan lebih spesifik dilakukan dalam memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan konsep yang diberikan oleh metode Kano.
Berdasarkan hasil perhitungan metode Kano, didapatkan bahwa pelayanan di Rumah Sakit Pelabuhan Medan perlu dilakukan perbaikan sesuai dengan kategorinya.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini berarti berdasarkan persepsi pasien, ada beberapa atribut pelayanan yang belum memenuhi apa yang menjadi kebutuhan keinginan pasien. Atribut-atribut
tersebut adalah atribut yang terkategori must be dalam kategori kano. Kategori must be adalah kategori kebutuhan dasar yang harus dipenuhi pihak manajemen sehingga
apabila kinerja atribut yang terkategori must be buruk maka pasien akan langsung merasakan dampak tersebut dan akan memberikan penilaian buruk terhadap kinerja
pelayanan Rumah Sakit Pelabuhan Medan, one dimensional dan attractive juga menjadi prioritas utama. Untuk perbaikan yang lebih efektif dan efisien terhadap
penggunaan sumber daya yang ada maka prioritas perbaikan dilakukan berdasarkan kategori-kategori Kano tersebut. Kategori atribut-atribut pelayanan dapat dilihat pada
Tabel 6.5.
Tabel 6.5. Pengintegrasian Servqual dan Kano Berdasarkan Dimensi Servqual
Kategori Kano
Kode Atribut
Peryataan Must be
T4 Fasilitas yang mendukung pelayanan lengkap seperti
kamar periksa, laboratorium, apotik A5
Lingkungan rumah sakit cukup aman. One-
dimensional RS2
Tim medis setiap saat siap memberikan layanan E3
Dokter rmenjelaskan kondisi kesehatan dan tahapan pengobatan
Attractive T3
Adanya petunjuk yang jelas untuk tiap ruangan rumah sakit
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 6.5 kategori terdapat 3 atribut yang terkategori must be yaitu artinya perlu bentuk perbaikan yang lebih diprioritaskan terhadap atribut-atribut
tersebut jika pihak manajeman tidak ingin mendapatkan penilaian yang buruk terhadap kinerja Rumah Sakit. Atribut-atribut yang berkategori one dimensional
berjumlah 1 atribut ini akan memberikan nilai kepuasan yang tinggi apabila kinerja yang diberikan tinggi.
Sebaliknya apabila kinerja yang diberikan rendah maka pelanggan akan memberikan kritik karena kategori one dimensional memberikan konsep bahwa
kepuasan berhubungan linear dengan kinerja yang diberikan. Sedangkan untuk atribut yang terkategori attractive berjumlah 2 atribut artinya kebutuhan pasien akan atribut
tersebut tidak bergantung kepada kinerja yang diberikan oleh atribut tersebut.
6.4 Perioritas Rancangan Perbaikan Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Pelabuhan Medan.