kita kenal tidak menimbulkan berahlinya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen. Apa keunikan produk dalam hal ini produk jasa yang kita tawarkan, siapa
pasar sasaran utama jasa kita, kemudian juga apakah produk tersebut akan mampu bertahan dalam artian tidak digantikan posisinya oleh produk lain, untuk berapa lama
produk tersebut akan bertahan. Lupiyoadi, 2001:23 58 Dalam merencanakan penawaran pasar atau produk harus memikirkan 5 lima
tingkat produk, yaitu Kotler dan Geri Amstrong : 560-562 : 1.
Tingkat paling dasar adalah manfaat utama yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan.
2. Tingkatan kedua adalah mengubah manfaat utama menjadi produk generik
yaitu variasi dasar dari produk tersebut. 3.
Tingkatan ketiga adalah pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan yaitu set atribut dan persyaratan yang biasanya diharapkan atau disetujui
pembeli ketika membeli produk itu. 4.
Tingkatan keempat adalah pemasar mempersiapkan produk tambahan yaitu yang meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan memberdayakannya
dari produk pesaing. 5.
Tingkatan kelima adalah produk potensial yaitu semua tambahan dan perubahan yang mungkin didapat produk tersebut di masa depan.
b. Price Harga
Elemen kedua dalam bauran pemasaran marketing fix adalah penentuan harga. Harga produk tidak boleh begitu saja ditetapkan, namun memerlukan suatu
Universitas Sumatera Utara
strategi tertentu. Memilih strategi penentuan harga dengan tepat amat penting dilakukan perusahaan, karena bermula dari hargalah pendapatan perusahaan diperoleh.
Penetapan Harga bagi perusahaan memiliki tujuan tertentu. Tujuan penetapan harga yaitu Alma, 2003:37 :
1. Mempertahankan kelangsungan operasi perusahaan,. Perusahaan
menetapkan harga dengan mempertimbangkan biaya yang telah dikeluarkan dan laba yang diinginkan. Dari laba tersebut perusahaan mendapatkan dana
yang dapat dipergunakan untuk jalannya operasi perusahaan. 2.
Merebut pangsa pasar market share. Perusahaan dapat menetapkan harga yang rendah sehingga dapat menarik lebih banyak konsumen dan dapat
merebut pangsa pasar pesaing. 3.
Mengejar keuntungan. Perusahaan dapat menetapkan harga yang bersaing agar dapat bisa mendapat keuntungan yang optimal bagi produknya.
4. Mendapatkan Return On Investment ROI atau pengembalian modal. Agar
perusahaan dapat cepat menutup biaya investasi, harga dapat ditetapkan tinggi.
5. Mempertahankan status quo. Di tengan persaingan beragam produk yang
ditawarkan di pasar, produk yang telah mendapatkan pangsa pasar perlu dipertahankan keberadaannya dengan penetapan harga yang tepat.
Gugup Kismono, 2001 : 346-347.
Universitas Sumatera Utara
Produsen harus pandai menetapkan kebijaksanaan harga, tinggi atau rendahnya harga yang ditetapkan harus berpedoman pada :
1. Keadaan kualitas barang
2. Konsumen yang dituju, berpenghasilan tinggi, sedang atau rendah
konsumen pertokoan atau pendesaan. 3.
Suasana pasar, apakah produknya baru diintroduksi ke pasar atau produk menguasai pasar, produk sudah melekat dihati konsumen atau banyak
saingan.
c. Place Tempat
Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa
kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Dalam hal ini ada tiga
jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu Lupiyoadi, 2001: 61-62 : 1.
Konsumen mendatangi pemberi jasa perusahaan : apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya
memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu
penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti service
provider dan kunsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon,
Universitas Sumatera Utara
komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak dapat terlaksanana.
Menurut Hurriyati 2005 pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor, yaitu :
a. Akses misalnya lokasi yang mudah dijangkau secara transportasi umum.
b. Visibilitas, misalmya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
c. Lalu Lintas traffic, dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
1 banyaknya orang yang lalu-lalang dapat memberikan peluang besar terjadinya impulse buying, 2 kepadatan dan kemacetan lalu lintas dapat pula
menjadi hambatan d.
Tempat parkir yang luas dan aman e.
Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluas usaha di kemudian hari f.
Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan g.
Persaingan, yaitu lokasi pesaing h.
Peraturan Pemerintah
d. Promotion Promosi