disembuhkan tapi harus tetap dikontrol setelah pulang dari rumah sakit agar kondisi penderita dapat diawasi dengan baik dan tidak menjadi lebih parah.
Penderita gagal jantung yang pulang atas permintaan sendiri dikarenakan belum merasa puas dengan pelayanan rumah sakit walaupun belum diperbolehkan
pulang oleh dokter.
5.2 Analisis Statistik 5.2.1 Umur berdasarkan Jenis Kelamin
Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan jumlah antara penderita laki-laki dan perempuan menurut umur. Hasil uji chi-square tidak
menunjukkan adanya perbedaan proporsi antara umur berdasarkan jenis kelamin p0,05 yang artinya gagal jantung dapat terjadi pada berbagai umur baik pada
laki-laki maupun perempuan.
5.2.2 Umur berdasarkan Klasifikasi Gagal Jantung
Dari tabel 4.12 dapat dilihat pada kedua kategori umur, semakin meningkat kelas gagal jantung, jumlah penderita cenderung menurun. Hasil
analisis statistik dengan uji chi-square diperoleh p0,05 yang berarti secara statistik tidak ada perbedaan proporsi antara umur berdasarkan klasifikasi gagal
jantung.
5.2.3 Umur berdasarkan Kematian
Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa jumlah penderita yang paling banyak meninggal
adalah yang berusia ≥ 45 tahun.. Hasil uji chi square menunjukkan p0,05 yang berarti tidak ada perbedaan proporsi antara umur dan
kematian. Meskipun demikian, dari data yang diperoleh, semakin tinggi usia penderita kecenderungan untuk meninggal semakin besar. Hasil ini dapat
dipengaruhi karena kondisi fisik yang menurun maupun penyakit lain yang diderita.
5.2.4 Jenis Kelamin berdasarkan Klasifikasi Gagal Jantung
Pada gagal jantung kelas II, proporsi penderita laki-laki dan perempuan jumlahnya sama masing-masing sebanyak 50. Pada gagal jantung kelas III,
proporsi tertinggi terjadi pada perempuan sebanyak 55. Pada gagal jantung kelas IV, proporsi tertinggi terjadi pada perempuan sebanyak 52,2.
Hasil analisis statistik dengan uji chi-square diperoleh p0,05 p=0,904 yang berarti secara statistik tidak ada perbedaan proporsi antara jenis kelamin
berdasarkan klasifikasi gagal jantung. Proporsi perempuan yang menderita gagal jantung kelas III dan IV cenderung lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Hal ini
disebabkan karena gagal jantung kelas III dan IV biasanya diderita oleh orang yang lebih tua. Secara alami tubuh perempuan memproduksi hormon estrogen.
Hormon estrogen ini berperan dalam meningkatkan lipoprotein berkepadatan tinggi HDL dan menurunkan lipoprotein berkepadatan rendah LDL sehingga
memperkecil risik o penyakit jantung. Setelah umur ≥ 45 tahun perempuan akan
mengalami menopause dan tingkat hormon estrogen di dalam tubuh menurun sehingga risiko penyakit jantung meningkat.
Hal ini sesuai dengan penelitian Pakpahan 2012 di RSU Herna Medan tahun 2009-2010 yang menyatakan bahwa proporsi gagal jantung kelas IV
tertinggi pada perempuan 52,4.