kondisi yang sudah darurat dan peluang hidupnya sedikit. Sementara penderita yang dirawat 4 hari dapat disebabkan karena lemahnya kondisi fisik sehingga
belum diperbolehkan pulang oleh dokter.
5.2.10 Klasifikasi Gagal Jantung berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat bahwa dari seluruh kelas penderita gagal jantung, mayoritas penderita pulang dengan berobat jalan PBJ. Hal ini
disebabkan karena gagal jantung sebenarnya tidak bisa disembuhkan, namun harus dikontrol dan mengkonsumsi obat secara teratur. Penderita yang pulang atas
permintaan sendiri PAPS didominasi oleh penderita kelas II. Sedangkan penderita yang dirujuk terbanyak adalah kelas III yang dapat dikarenakan kurang
puasnya penderita terhadap pelayanan di rumah sakit tersebut. Sementara pada penderita yang pulang dalam kondisi sudah meninggal, paling tinggi adalah
penderita dengan gagal jantung kelas IV. Hal ini dapat disebabkan buruknya kondisi penderita terutama bila disertai penyakit penyerta. Penderita juga banyak
yang datang dengan kondisi yang sudah parah bahkan darurat sehingga terlambat mendapat pertolongan.
Dari hasil uji chi-square diperoleh p0,05 yang berarti tidak ada perbedaan proporsi antara klasifikasi gagal jantung dengan keadaan sewaktu
pulang penderita. Jumlah penderita yang pulang dengan berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri, dirujuk, maupun meninggal tergantung dari kondisi dan
kemauan penderita itu sendiri.
84
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Berdasarkan karakteristik sosiodemografi, diperoleh bahwa penderita gagal jantung
di RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan tahun 2014
tertinggi pada kelompok umur 60−74 tahun 35, berjenis kelamin perempuan 52,4, suku Batak 100, pekerjaan petaniburuh 63,1,
tinggal di Kabupaten Samosir 99 6.1.2 Proporsi keluhan utama tertinggi adalah sesak napas 54,5
6.1.3 Proporsi penderita gagal jantung berdasarkan klasifikasi gagal jantung yang tertinggi pada kelas II 38,8 dan III 38,8
6.1.4 Proporsi penderita gagal jantung berdasarkan penyakit penyerta terbanyak adalah PPOK 27,2 dan hipertensi 27,2
6.1.5 Proporsi penderita gagal jantung berdasarkan terapi yang diberikan terbanyak adalah terapi kombinasi 49,5
6.1.6 Proporsi penderita gagal jantung berdasarkan frekuensi rawat inap terbanyak adalah satu kali 83,5
6.1.7 Proporsi penderita gagal jantung berdasarkan sumber pembiayaan terbanyak adalah yang bukan dari biaya sendiri 69,9
6.1.8 Proporsi lama rawatan penderita gagal jantung terbanyak adalah ≤ 4 hari
65 6.1.9
Proporsi penderita gagal jantung berdasarkan keadaan sewaktu pulang
tertinggi adalah pulang berobat jalan PBJ sebesar 65