6.2 Saran
6.2.1 Kepada kelompok berisiko tinggi gagal jantung disarankan untuk lebih menerapkan pola hidup sehat seperti melakukan aktivitas fisik yang cukup,
mengkonsumsi makanan sehat, tidak merokok, dan diet rendah garam untuk mencegah timbulnya penyakit gagal jantung
6.2.2 Kepada penderita gagal jantung, disarankan untuk tetap melakukan kontrol, mengkonsumsi obat secara teratur serta menerapkan pola hidup
sehat, untuk mencegah meningkatnya kelas gagal jantung. Selain itu disarankan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS bagi yang belum
menjadi peserta mengingat pengobatan gagal jantung harus dilakukan seumur hidup sehingga biaya untuk pengobatan gagal jantung dapat
ditekan. 6.2.3 Kepada pihak rumah sakit disarankan untuk meningkatkan pelayanan dan
pemberian informasi kepada penderita gagal jantung khususnya yang pulang berobat jalan agar melakukan pemeriksaan rutin dan menerapkan
pola hidup sehat.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Gagal Jantung
Gagal jantung adalah keadaan saat jantung tidak mampu lagi memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh akan nutrien
dan oksigen secara adekuat. Gagal jantung juga dapat didefinisikan sebagai gejala klinis yang kompleks yang disebabkan gangguan jantung yang menurunkan
kemampuan ventrikel untuk mengalirkan dan memompa darah Francis, 2008. Hal ini mengakibatkan peregangan ruang jantung dilatasi guna menampung
darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh sehingga otot jantung menjadi kaku dan menebal. Jantung hanya mampu memompa darah untuk waktu
yang singkat dan dinding otot jantung yang melemah tidak mampu memompa dengan adekuat. Sebagai akibatnya, ginjal sering merespon dengan menahan air
dan garam retensi. Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga
tubuh penderita menjadi bengkak kongestif Udjianti, 2011. Tierney, dkk. 2002 dan Gray 2005 mengemukakan bahwa fungsi
sistolik jantung ditentukan oleh empat determinan utama, yaitu kontraktilitas miokardium, preload beban pada ventrikel sebelum kontraksi sistol dan
dihasilkan oleh volume akhir-diastolik ventrikel, afterload beban pada ventrikel ketika berkontraksi selama ejeksi ventrikel kiri, dan frekuensi denyut jantung.
Fungsi jantung dapat menjadi tidak adekuat akibat perubahan beberapa determinan tersebut
.
2.2 Jantung 2.2.1 Anatomi Jantung
Jantung adalah organ yang berfungsi mensirkulasi darah untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dada
thoraks, di antara kedua paru Ruhyanudin, 2007. Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu atrium kanan, ventrikel kanan, atrium kiri, dan ventrikel kiri.
Atrium kanan berfungsi menampung darah dari seluruh tubuh melalui vena cava superior dan vena cava inferior. Pada dinding atrium kanan terdapat
nodus sinoatrial, yaitu sumber listrik jantung. Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan melalui katup trikuspidalis mengalirkannya ke paru-paru.
Atrium kiri berfungsi menerima darah yang teroksigenasi dari paru-paru melalui vena pulmonalis. Sedangkan ventrikel kiri menerima darah yang teroksigenasi
dari atrium kiri melalui katup bicuspidalis katup mitralis yang selanjutnya dipompakan ke seluruh tubuh melalui katup semilunar aorta. Jantung dipersarafi
oleh sistem saraf otonom, yaitu saraf simpatis dan saraf parasimpatis. Kerja saraf simpatis adalah mengatur kerja otot ventrikel, sedangkan saraf parasimpatis
adalah mengontrol irama jantung dan denyut jantung Oemar, 1998.
2.2.2 Siklus Jantung
Menurut Aaronson dan Ward 2007, siklus jantung adalah urutan kejadian mekanik yang terjadi selama satu denyut jantung tunggal. Saat menuju akhir
diastol, semua rongga jantung berelaksasi. Pada saat ini katup atrio-ventrikuler AV terbuka dan darah mengalir dari atrium ke ventrikel. Katup aorta dan
pulmonalis tertutup karena tekanan di aorta dan pulmonalis lebih besar dari