4.3.5 Jenis Kelamin berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Distribusi jenis kelamin berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita di RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.15
Tabel 4.15 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan
tahun 2014
Keadaan Sewaktu Pulang
Laki-laki Perempuan
Jumlah f
f f
PBJ 26
38,8 41
61,2 67
100 PAPS
5 62,5
3 37,5
8 100
Dirujuk 10
62,5 6
37,5 16
100 Meninggal
8 66,7
4 33,3
12 100
df=3 p=0,113
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa dari seluruh penderita yang pulang dengan berobat jalan jumlah tertinggi adalah perempuan 61,2.
Penderita yang pulang atas permintaan sendiri jumlah terbanyak adalah laki-laki 62,5. Penderita yang dirujuk jumlah terbanyak adalah laki-laki 62,5.
Sementara yang meninggal terbanyak adalah laki-laki 66,7. Hasil uji chi- square diperoleh p0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi
antara keadaan sewaktu pulang berdasarkan jenis kelamin penderita.
4.3.6 Pekerjaan berdasarkan Klasifikasi Gagal Jantung
Distribusi pekerjaan penderita berdasarkan klasifikasi gagal jantung di RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.16
Tabel 4.16 Distribusi Proporsi Pekerjaan berdasarkan Klasifikasi Gagal Jantung di RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan tahun 2014
Pekerjaan Kelas II
Kelas III Kelas IV
Jumlah n
n n
n
Pegawai Negeri Sipil 3
60 1
20 1
20 5
100 Pensiunan
8 33,3
10 41,7
6 25
24 100
Wiraswasta 5
55,6 3
33,3 1
11,1 9
100 Petaniburuh
24 36,9
26 40
15 23,1
65 100
df=6 p=0,847
Berdasarkan tabel 4.16 di atas, dapat diketahui bahwa dari 5 orang penderita gagal jantung yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil, proporsi
tertinggi pada kelas II sebesar 60. Dari 24 orang penderita gagal jantung yang pensiunan, proporsi tertinggi pada kelas III sebesar 41,7. Dari 9 orang penderita
gagal jantung yang bekerja sebagai wiraswasta, proporsi tertinggi pada kelas II sebesar 55,6. Dari 65 orang penderita gagal jantung yang bekerja sebagai
petaniburuh, proporsi tertinggi pada kelas III sebesar 40. Hasil analisis statistik dengan uji chi-square diperoleh p0,05, yang
berarti secara statistik tidak ada perbedaan proporsi antara pekerjaan berdasarkan klasifikasi gagal jantung.
4.3.7 Penyakit Penyerta berdasarkan Klasifikasi Gagal Jantung
Distribusi proporsi penyakit penyerta penderita gagal jantung berdasarkan klasifikasi gagal jantung di RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan tahun 2014
dapat dilihat pada tabel 4.17 Tabel 4.17 Distribusi Proporsi Penyakit Penyerta berdasarkan Klasifikasi
Gagal Jantung di RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan tahun 2014
Klasifikasi Penyakit Penyerta
Jumlah Tidak ada
1 penyakit penyerta
1 penyakit penyerta
f f
f f
Kelas II Kelas III
Kelas IV 6
3 3
15,0 7,5
13,0 11
11 6
27,5 27,5
26,1 23
26 14
57,5 65,0
60,9 40
40 23
100,0 100,0
100,0
df=4 p=0,876
Berdasarkan tabel 4.17 di atas, dapat diketahui bahwa dari 40 orang penderita gagal jantung kelas II, proporsi tertinggi penyakit penyerta adalah
penderita dengan 1 penyakit penyerta yaitu sebanyak 57,5. Dari 40 orang